Ini hari minggu. Dan aku tidak ada kegiatan hari ini. Aku melamun di kamar ku. Dan berpikir keras. Tidak terasa sudah selama beberapa bulan ini aku dan Gilbert dekat.
Selalu datang dan pulang bersama-sama. Di selang waktu kosong, dia juga mengajak ku pergi. Bercerita tentang kehidupan masing-masing.
Tapi terkadang aku mulai merasakan keraguan. Karena apa? Gilbert belum juga memutuskan untuk menyatakan cintanya. Aku jadi ragu apakah dia suka atau tidak kepadaku.
"Clau... Clau...", kata mama memecahkan lamunan ku.
"Kenapa mam?", jawabku santai.
"Kamu mikirin apa sih? Sampe bengong begitu. Cerita dong sama mama."
"Mam. Kira-kira Gilbert suka gak ya sama Clau?"
"Loh memangnya kenapa sayang?"
"Iya mam. Soalnya Gilbert gak nyatain cintanya sama Clau. Clau jadi ragu.", kataku sambil menyenderkan kepalaku di bahu mamaku.
"Clau, sabar aja. Kalo memang Gilbert jodoh kamu. Cepat atau lambat dia akan jadi milik mu sayang. Kamu gak usah khawatir.", jawabnya menenangkan ku.
"Gitu ya mam. Iya deh mam. Clau bakalan sabar."
"Yaudah. Mama mau masak dulu. Ayo bantuin mama masak."
Aku menganggukan kepala ku. Dan mengikutinya ke dapur.
🍭🍭🍭
Keesokan harinya tepat tanggal 14 Februari 2013. Hari Raya Imlek sekaligus Hari Valentine. Aku dan keluarga ku pergi mengunjungi rumah keluarga mama ku yang merayakan imlek.
Tak terasa hari sudah mulai sore. Dan kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba handphone ku berbunyi. Aku buru-buru melihatnya. Ternyata Gilbert.
"Halo, Clau."
"Iya. Kenapa Gil?"
"Nanti malam temani aku yah. Aku mau mengunjungi beberapa teman ku yang merayakan imlek."
"Oh yaudah. Boleh."
"Oke, Clau. Nanti aku jemput jam 7 malam ya."
"Siap, Pak.", jawabku sambil mematikan telfonnya.
🍭🍭🍭
Jam sudah menunjukkan jam 7 malam. Terlihat sudah mobil Gilbert didepan rumah ku. Aku langsung beranjak keluar. Dan pamit pada orang tua ku. Gilbert pun pamit pada keduanya dan mohon izin membawa ku pergi.
Gilbert hari ini terlihat tampan dengan kemeja merahnya. Seperti biasa dia selalu berpakaian rapi, bersih, dan juga wangi. Parfumnya terkadang membuat aku rindu akan kehadirannya.
Kita berdua hari ini tidak banyak bicara. Entah ada apa dengan dia, atau entah ada apa dengan ku. Kami terkubur didalam keheningan.
Terlihat jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Aku sudah lelah sekali.
"Clau. Kamu capek? Yuk kita pulang aja.", katanya lembut pada ku.
"Gpp kok. Lagian masih ada beberapa rumah lagi kan yang harus dikunjungi.", kata ku kepadanya.
"Udah gak usah di paksain. Yuk kita pulang aja. Lagian rumah yang lain bisa besok-besok.", jawabnya perhatian.
Aku pun lalu mengangguk, berisyarat menyetujuinya. Dia lalu pamit pada teman-temannya.
"Maaf ya Gilbert. Aku jadi gak enak sama kamu.", kataku padanya.
"Kamu gak perlu minta maaf Clau. Lagian ini sudah malam. Aku juga lelah.", jawabnya sambil mengelus lembut rambut ku.
Andaikan kamu tau Gilbert aku sangat suka ketika kamu mengelus lembut rambut ku. Ketika kamu memperhatikan aku. Seperti mengisyaratkan bahwa kamu menyayangi ku. Kataku dalam hati.
🍭🍭🍭
Aku kelelahan. Aku langsung menuju kamar tidurku dan terlelap. Tiba-tiba saja handphone ku berdering. Ku ambil dan dengan malas ku buka handphone ku. Ternyata pesan dari Gilbert. Aku terkejut entah apa yang harus aku lakukan. Gilbert menyatakan cintanya pada ku. Degup jantung ku tak karuan. Aku harusnya bahagia, tapi kenapa aku malah meneteskan air mata? Apa ini air mata bahagia? Ku baca lagi pesannya. Dan berpikir apa yang harus aku katakan kepadanya.
"Clau. Saat aku mengirimkan pesan ini. Kemungkinan kamu sudah tidur. Tapi aku berharap kamu membacanya sebelum pukul 00.00. Karena aku berharap moment bahagia ini jatuh pada hari kasih sayang. 14 Februari. Clau, kamu mau jadi kekasih hati ku? Selama ini aku sudah jatuh hati padamu. Dan berpikir bahwa saat inilah yang tepat untuk menyatakannya padamu. Aku mencintaimu, Clau."
Aku membalas pesannya, ku ketik dengan cepatnya tiap kata yang ada didalam hati ku.
"Gilbert. Andaikan kamu tau. Bahwa aku juga merasakan hal yang sama.Aku menyukaimu dari saat pertama kali kita bertemu. Penantian ku selama ini sungguh tidak sia-sia. Aku mau menjadi kekasih hatimu. Dan harapanmu terkabul. Karena aku menjawab mu pada pukul 23.23. Aku mencintaimu juga, Gilbert."
send, sent.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clau dan Dia
RomanceTak ada satupun orang yang bisa membuatnya ingin melangkah, satu langkah lebih dekat kecuali pria itu. Tapi realitas cinta tidaklah mudah. Mengungkapkan hanya akan melukai dirinya sendiri. Dan akhirnya ia memutuskan untuk mencintainya dalam bisu, m...