KCJR6

2.4K 135 19
                                    

Terpaksa aku mencintai dirimu hanya untuk status palsu
setengah hati kujalani cinta karena aku tak suka dengan mu

***

Iqbaal mendesah khawatir. Perempuan itu kembali masuk rumah sakit,kembali menjadi langganan jarum suntik disana.

Iqbaal kembali menghembuskan nafas kasar. Harusnya sekarang ia sudah bersama keluarganya berangkat ke Caffe tempat Teh Ody merayakan ulang tahunnya. Tapi tadi ia sudah meminta izin untuk ke rumah sakit sebentar untuk sekedar menjenguk Katya.

Dokter keluar daru ruangan tempat Katya dirawat. Pandangannya teduh menatap Iqbaal.

"Mas Iqbaal ya?" tanya sang Dokter,Iqbaal beranjak dan mengangguk. Sang Dokter tersenyum sekilas,lalu mulai menjelaskan "Katya sudah mulai membaik. Kemarin dia hanya tak bisa mengontrol emosinya saja. Orang tua nya dimana ya?"

"Ah..Orang tua nya lagi perjalanan kesini Dok. Saya..Boleh masuk?" tanya Iqbaal yang disambut dengan anggukan sang Dokter. Iqbaal menghela nafas dan membuka engsel pintu dengan pelan.

Pertama yang ia lihat adalah Katya yang sedang terdiam memandangi ponsel. Ah..Perempuan itu selalu tidak pernah menanggapi kesehatannya.

Iqbaal tersenyum tipis pada Katya,menarik pelan ponsel ditangannya "Kalau main hape terus..Kapan keluar dari rumah sakitnya?"

Katya mendengus malas,mencoba merebut kembali ponselnya di tangan Iqbaal. Namun Iqbaal dengan gesit menyelipkan ponsel Katya disakunya.

"Ish..Baal balikin!! Itu ada Harry! Aku lagi streaming tahu! Lagian aku juga udah langganan dirumah sakit,aku udah kebal. Jadi..Kayaknya kamu sama pacar Pura-Pura kamu aja sana!!" ujar Katya sambil menekankan kata Pura-pura nya itu.

Wajah Iqbaal berubah datar. Ia lalu menggenggam kedua tangan Katya. "Kamu cemburu?"

"Siapa sih yang gak cemburu Baal?! Cewek mana? Asal kamu tahu aja ya Baal...Aku benci sama yang namanya (namakamu) sampai kapanpun! Sampai dia gak ganggu hubungan kita! Dia itu bitch yang paling bitch dari semua bitch yang pernah aku temuin!" Katya berucap sinis,melepaskan genggaman tangan Iqbaal secara kasar.

Iqbaal tersenyum tipis,butuh banyak waktu untuk membuat perempuan ini mengerti.

Dering ponsel terdengar dari ponsel Iqbaal,Iqbaal melihat nama yang tertera di layar. Iqbaal menghela nafas,beringsut menjauh dari Katya lalu mengangkat telepon itu.

"Hallo..."

Katya menatap sinis Iqbaal. Kenapa Iqbaal harus menjauh? Berarti itu telepon yang tak boleh ia tahu. Ia jadi sedikit curiga pada Iqbaal.

Tetapi ia memang harus curiga.

Iqbaal mematikan telepon lalu membalikan tubuhnya,kembali memasukan ponselnya kedalam saku celana dan tersenyum tipis pada Katya. "Aku pergi dulu ya? Bentar lagi acara Ulang Tahun nya Teh Ody..Aku udah ditungguin..Kamu aku tinggal gak apa-apa? Nanti aku sampai-in salan ke Teh Ody okay?" ujar Iqbaal.

Katya menggeleng,bersidekap dada sambil memasang tatapan sinis kepada Iqbaal "Ada (namakamu) kan? Aku gak mau kamu mesra-mesra an sama dia ya."

Iqbaal hanya tersenyum sambik mengusap puncak kepala Katya dengan halus "Aku pergi dulu ya...."

Iqbaal berjalan menuju pintu keluar.

"Kamu tahu aku gak bakal pernah ngebiarin kamu jatuh cinta sama perempuan lain,sekalipun nanti kamu putusin aku..Aku tetap akan ngejar kamu sampe nyawa aku ini diambil..Kamu ingat itu Iqbaal.." Katya berbisik,Iqbaal masih bisa mendengarnya dengan sedikit jelas. Ia menghela nafas,lalu kembali berjalan keluar ruangan.

Koordinator CjrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang