INTRODUCE & PART 1

116 12 6
                                    

Main Cast:

- Vernon (Anak baru)

- Mingyu (Cowok cool, most wanted(1))

- Hoshi (Dancer, anak kepala sekolah, musuh the most wanted, yaitu mingyu.)

- Monica (cewek biasa, pinter, anak kesayangan Kris, ramah)

- Vava (Cewek biasa (2), pinter, anak kesayangan Luhan, feminim)

- Helen (Cewek biasa (3), pinter, anak kesayangan Tao, tomboy)

Genre: Romance, Comedy (A little bit), School Life.

Monica POV.

Bel berbunyi sangat nyaring. Aku berjalan menuju kelasku bersama dengan Vava dan Helen. Vava berhenti dan membuat aku dan Helen spontan ikut berhenti.

"Ayo ke toilet, aku belum menyisir rambutku." Ucapnya membuat Helen mendesah.

"Kau ini kenapa? Rambutmu sudah rapi. Lelaki itu tak kan mungkin memperhatikanmu."

"Ayo kutemani." Ucapku pada Vava meninggalkan Helen yang sudah pasti akan mengikut di belakang kita beberapa detik lagi. Vava tersenyum senang dan menggandeng tanganku.

Toilet sangat sepi, tentu saja, para siswa pasti sudah masuk ke kelas mereka masing - masing. Aku tak masalah jika harus di luar kelas karena telat masuk pelajaran, karena pagi ini adalah pelajaran Matematika, dengan Kris Seonsaengnim. Ia guru yang sangat menyayangiku, Vava, dan Helen. Tak mungkin ia akan menghukum kami.

"Kau sudah selesai belum? Aku lelah menunggu." Ucap Helen pada Vava.

"Sebentar lagi, sayang.." Jawabnya. Aku hanya tersenyum melihat mereka. Sedari dulu mereka selalu berdebat dengan suatu hal yang kecil. "Sudah. Ayo.." Ajak Vava lalu merangkul lenganku dan Helen. Kami berjalan menuju kelas kami. Kami berhenti dengan ternganga.

"Gila, ini gila.. Bukan Kris Seonsaengnim, melainkan Kiis Seonsaengnim.. bagaimana ini?" Resah Helen.

"Aduh, bagaimana ini?" Tanya Vava. Aku pun terkejut Kris Seonsaengnim tak masuk kelas.

"Kita tetap harus masuk." Ucapku tegas. Aku mendorong mereka masuk ke kelas dan mendapati semua mata tertuju pada kami.

"Kenapa kalian telat?" Tanya Kiis Seonsaengnim mengintimidasi. Kami menunduk tak berani. Tidak, Vava tidak menunduk, ia menatapnya, tahukah kalian, ia juga memiliki tatapan mengintimidasi jauh lebih tajam dari Kiis Seonsaengnim.

"Tadi ke toilet." Jawab Vava.

"Kalian keluar sampai pelajaran ini berakhir." Perintah seorang istri dari guru kesayangan kami, Kris Seonsaengnim. Kami keluar dengan masih membawa tas kami lalu duduk di koridor.

"Kalian tahu tidak? Aku sangan membenci---"

"Permisi, apakah ini kelas sebelas A?" Tanya seseorang memotong ucapanku. Aku kesal dan menoleh. Wow.. Sangat tampan.

"I..iya.." Jawabku sedikit tergagap dan malu.

"Kau murid baru?" Tanya Helen tak sadar pipi temannya ini sudah memerah padam.

"Iya.." Jawabnya. Aku memberanikan diriku menatap matanya. Irisnya coklat sangat terang.. begitu indah. "Siapa namamu?" Tanyanya menatapku.

"Monica.." Jawab Vava yang sadar akan keadaanku.

"Oh baiklah, namaku Vernon." Ucap lelaki itu pada kami bertiga.

Entah kenapa namun aku masih ingin menatap matanya yang indah dan kecoklatan itu. "Kalian juga siswa kelas ini ?" tanyanya.

HMV love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang