Part 3

33 8 0
                                    


Helen's POV

Kim Mingyu menyebalkan, Ia tak memberitahuku apa yang harus kulakukan. Ia malah meninggalkanku dan Hoshi disini, aku pasti akan membeku disini, karena aura dingin Hoshi yang kusukai.

Namun bukan itu masalahnya, tadi Kiis Seonsaengnim melihatku dan Hoshi yang tidak melakukan hukuman darinya. Hoshi sudah menjelaskan apa yang terjadi namun istri Kris Seonsaengnim ini malah menyuruhku membersihkan toilet. Ini bukan toilet biasa tapi toilet untuk Seonsaengnim. WOW

Dan jika tidak bersih Ia akan menambahkan hukumannya. Dan kini aku dengan susah payah membersihkan toilet ini. Dari pada disini aku lebih memilih discors sehari jika harus memilih.

Namun jika dibandingkan dengan ikut pelajaran Kiis Seonsaengnim aku akan memilih ini, paling tidak aku bisa lebih dekat dengan Hoshi dancer terbaik disekolah

Lantai toilet ini kasar, dan "Arghh !" Darah..

" Helen kau tak apa !!?"mataku membelalak suaranya membuat telingaku sakit, dan ini benar - benar Hoshi yang sesungguhnya.

"Menurutmu aku tak apa-apa ?!" balasku malas pada Hoshi.

"Aku tak tahu soal itu, kau yang merasakannya jadi kau yang tahu kau tak apa-apa atau butuh bantuanku" Ia menatapku sebentar lalu pergi

"Ne ! aku membutuhkan bantuanmu" aku bisa mendengar kata yes dari mulut Hoshi walau Ia tak ada dihadapanku sekarang.

Secepat kilat Ia membuka jaket putihnya, dan langsung merobek lengan panjang jaket itu. Ku kira Ia patut dicontoh oleh kalangan para pria.

"Auww" kataku setelah Ia menempelkan lengan jaket itu yang sudah menjadi kain sekarang di tempat dimana lukaku berada. Ini sungguh perih padahal biasanya aku sangat kuat dalam hal ini.

"Maaf" satu kata yang bisa membuat para wanita luluh. Aku hanya mengangguk. Ia menutupi bekas lukaku tersebut dengan cara mengikat kain itu.

Ia menggendongku dan mendudukkan ku di kursi loker. Ia mulai mengepel lantai setelah itu me lap cermin westafel. Aku tersenyum sedikit melihatnya kesal karena tak mendapatkan sabun yang dicarinya.

Ia pun sadar aku tersenyum menyindirnya. Ia juga tersenyum, melihatku dan Ia mendekatiku. Ia membelai bagian atas kepalaku layaknya sepasang kekasih.

Sungguh ini hari yang sangat membahagiakan bagiku, walau memang kakiku saat ini cedera.

********
"Sungguhkah itu ?? Aku tidak percaya kau melakukan itu Mon...." kataku pada Monica karena cerita anjingnya itu.

"Iya tapi sayangnya anjingku hilang saat aku berumur 14 tahun" lanjutnya. Hoshi dan Vernon tertawa terbahak-bahak juga sepertiku.

"Oh ya Hoshi apakah hamstermu itu sudah berhenti buang air kecil ?" tawa canda memenuhi kantin ini.

"Ayahku sudah membiarkannya pergi entah kemana, karena rumahku sudah dipenuhi oleh bau pesing" kata Hoshi.

"Ehmm.... Mon apa kau mau membantu adikku memandikan anjingnya ?" tanya Vernon pada Monic, aku percaya bahwa ia malu, wajahnya sudah menjawabnya.

"Okay dimana, rumahmu ?? Bagaimana besok siang saja aku kerumahmu ?" Vernon hanya manggut-manggut dan mengeluarkan ponselnya. Sepertinya ia sedang menunjukkan alamat kerumahnya.
Tiba-tiba Hoshi menyenggolku dan bertanya "Apakah besok kau ada acara ?" aku menggeleng karena memang tidak ada acara untuk besok.

"Maukah kau menjadi supporterku dalam perlombaan dance academy disekolah ?" aku hanya mengangguk,tapi kenapa dia tidak mengajak Vava ? Bukankah ia menyukai Vava ??

HMV love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang