Part 5

35 7 0
                                    


Monic POV

Beberapa menit setelah aku menidurkan kepalaku pada bola tersebut, aku merasa ada suara aneh. Aku pun penasaran dan melihat ke arah Vernon Ia seperti terduduk, tapi Ia tetap tertidur.

Aku masih kebingungan dan aku mendekatinya, dan kali ini wajahku sangat dekat dengan wajah Vernon, Ia sangat tampan disaat tertidur seperti ini 😆

Aku masih kebingungan dan aku mendekatinya, dan kali ini wajahku sangat dekat dengan wajah Vernon, Ia sangat tampan disaat tertidur seperti ini 😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Tapi tidak lama setelah itu Ia kembali tidur dan mungkin itu kebiasaanya.

Aku juga kembali ke meja makan dan kembali tidur bersama bola tadi. Walau kursi ini agak keras namun aku masih merasa nyaman dengan kepalaku.

Vernon POV

Pagi ini aku bangun dengan keadaan badanku berada dalam selimut. Dan tas Monic yang sudah menjadi bantal yang bergambarkan bunga.

"Oppa !" kata Sofia tiba-tiba, Ia berasa disebelah kepalaku persis. Aku pun mengganti posisiku menjadi terduduk.

"Ada apa Sof, something happen ?" tanyaku padaSoofia yang masih dengan wajah senangnya.

"Monic eonni sudah menyiapkan omelette untuk kita" huh ??

"Monic, Monic siapa ?"

"Pacar baru Oppa yang kemarin kesini"

"Yang kemarin kesini ?"

"Iya Oppa kemarin kami memandikan Vincent"

"Owh Monic itu pacar baruku"

"Iya pacar barumu Oppa--"

"Wait WHAAT ?! pacar baruku ?! Bukan, ehm maksudku dia masih disini ?!" apa ?! Monic masih disini dan belum pulang semalam ?!. tidak aku lupa mengantarnya pulang semalam.

Aku langsung berlari ke dapur dan mendapati ia sedang memasak sesuatu. Setelah selesai memasaknya Ia menuangkannya ke piring dan berjalan ke arahku.

"Owh.. Kau sudah bangun ? Inia da omelette dan nasi goring, dan aku juga membuat French toast, aku takut jika kalian jarang makan nasi" katanya dihadapanku.

Ia terlihat sangat... sangaat.... Cantik dengan rambut yang terurai, tunggu sasaranku bukanlah ia tapi sahabatnya Vava. Tapi aku terpesona padanya pagi ini.

"Vernon, gwenchanayo ?? kau tak apa ? sepertinya kau mulai tidak waras" katanya dan mendekat, ia menyentuh kepalaku.

"Kau tak panas, namun kau sekarang lebih baik sarapan, sudah kusiapkan kau dan Sofia tinggal memilih" katanya lagi, aku hanya mengangguk dan duduk disebelah kursi kosong yang kukira akan didudukinya.

Monic duduk disebelah Sofia dan mulai menyuapi Sofia, makanan yang dipilih Sofia adalah French Toast dan omelette. Mungkin memang aku sudah lebih tua 12 tahun dari Sofia, tapi tiba-tiba mulutku tidak sengaja mengeluarkan kata-kata aneh..

"Mon.. bisakah kau juga menyuapiku setelah menyuapi Sofia satu sendok saja"

"Maaf apa aku salah dengar ?" tanya Moniic dengan lembut dan mengulas senyum di wajahnya.

HMV love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang