Second Report of Dr. Watson
Cahaya di Rawa-Rawa
Baskerville Hall, 15 Oktober
Holmes yang baik,
Kalau aku terpaksa tidak memberikan kabar dalam hari-hari pertama misiku, kau harus mengakui aku sudah menggantinya, dan berbagai kejadian kini berlangsung cepat dan susul-menyusul. Dalam laporanku yang terakhir, kuceritakan tentang Barrymore yang keluyuran di malam hari, dan sekarang ada perkembangan yang, kecuali aku sangat keliru, pasti cukup mengejutkanmu. Situasinya telah berubah ke arah yang tidak kuantisipasi. Dalam beberapa hal, perkembangan selama empat puluh delapan jam itu membuat segalanya lebih jelas, dan dalam hal lain, justru menjadikannya lebih rumit. Tapi akan kuceritakan semuanya dan silakan tentukan sendiri.
Sebelum sarapan di pagi hari setelah petualanganku malam harinya, aku kembali menyusuri koridor dan memeriksa kamar yang dimasuki Barrymore semalam. Jendela barat tempat ia berdiri dan menatap keluar, kusadari, memiliki satu keistimewaan dibanding jendela-jendela lain di rumah ini-rawa-rawa tampak paling dekat dari sana. Ada celah di antara dua batang pohon yang memungkinkan seseorang dari jendela itu memandang ke rawa, sementara dari semua jendela lainnya yang tampak hanyalah bayangan sekilas di kejauhan. Oleh karena itu, Barrymore pasti sedang mencari sesuatu atau seseorang di rawa-rawa. Malam sangat gelap, jadi sulit kubayangkan ia berharap melihat apa pun. Terlintas dalam benakku mungkin ada masalah cinta. Itu akan menjelaskan tindak-tanduknya yang diam-diam serta ketidaknyamanan yang ditunjukkan istrinya. Pria ini sangat tampan, punya kelebihan untuk menarik hati gadis pedalaman, jadi teori itu rasanya cukup beralasan. Bunyi pintu dibuka yang kudengar sesudah kembali ke kamarku, mungkin berarti ia keluar untuk memenuhi janji rahasia. Jadi aku berdebat sendiri pagi harinya, dan kuberitahu kau arah kecurigaanku, tidak peduli penemuan di masa depan membuktikan betapa tidak beralasannya kecurigaan tersebut.
Tapi aku merasa bertanggung jawab untuk merahasiakan tindak-tanduk Barrymore sampai aku bisa menjelaskannya, merupakan beban yang tidak tertahankan. Aku pun menemui Sir Henry di ruang kerjanya sesudah sarapan dan menceritakan yang kulihat. Ia tidak seterkejut dugaanku.
"Aku tahu Barrymore sering berkeliaran di malam hari, dan aku sempat berniat membicarakan hal itu dengannya," katanya. "Dua atau tiga kali kudengar langkah kakinya melintasi lorong, datang dan pergi, pada waktu hampir sama seperti yang kauceritakan."
"Mungkin dia mengunjungi jendela itu setiap malam," kataku.
"Mungkin begitu. Kalau benar, kita harus membayanginya dan mencari tahu tujuannya. Aku ingin tahu apa yang akan dilakukan Holmes bila dia berada di sini."
"Aku yakin dia akan melakukan tepat seperti yang kausarankan sekarang," kataku. "Dia pasti mengikuti Barrymore untuk mengetahui tujuannya."
"Kalau begitu kita akan melakukannya bersama-sama."
"Tapi jelas dia akan mendengar kita."
"Pria itu agak tuli, dan kurasa kita harus mengambil risiko itu. Kita tunggu di kamarku malam ini, sampai dia lewat." Sir Henry menggosok-gosok tangannya dengan gembira, jelas ia sangat mengharapkan petualangan sebagai variasi kehidupan yang tenang di rawa-rawa.
Bangsawan itu telah berbicara dengan arsitek yang menyiapkan rencana untuk Sir Charles, dan dengan kontraktor dari London, jadi tidak lama lagi akan ada perubahan besar di sini. Para dekorator dan penata ruangan telah datang dari Plymouth, dan jelas sekali teman kita ini memiliki gagasan-gagasan besar dan berniat memulihkan kejayaan keluarganya habis-habisan. Sesudah rumahnya selesai direnovasi dan ditata ulang, ia hanya memerlukan seorang istri untuk menggcnapkannya. Dan berkaitan dengan hal itu, hubungan cinta antara Sir Henry dan Miss Stapleton tidaklah selancar yang bisa diharapkan dari seseorang dengan situasi seperti dirinya. Hari ini, misalnya, terjadi gejolak tidak terduga yang menyebabkan teman kita cukup bingung dan jengkel.