5

3.6K 215 28
                                    

-

-

-

-

"Aku sudah salah menilainya" desis Naruto sambil mengacak-acak rambutnya sendiri

"Aishhh.....apa yang salah denganku" desis Naruto yang kini berbaring diatas kasurnya sambil memandang langit-langit atap kamarnya yang bewarna biru muda seperti langit asli

"Sudahlah aku tak mau memikirkannya, tapi kenapa Ino tidak menelponku ya?" pikir Naruto

"Aku akan mengirimkannya pesan video, Ino apa kau lagi sibuk? Sekarang aku tidak bisa ikut bersamamu lagi aku sekolah diluar kota, tak perlu menghawatirkanku ya.....bye"

Naruto mematikan telpnya, dan segera beranjak dari kamar. Dan mencari makanan. Saat melewati ruang tamu Naruto melihat Sasuke yang sedang menyiapkan sesuatu

"Kau lapar?" Tanya Sasuke

Naruto melihat Sasuke tiba-tiba saja hawa nafsunya menghilang dan berniat untuk minum saja.

Naruto melewati Sasuke yang kini menatapnya heran

"Kenapa?" Naruto bersuara namun tidak menatap kearahnya

"Berhentilah bersikap seperti bayi, cepat kemari dan makan!" Nada perintah keluar dari bibir pemilik mata oniks itu

Bukan Naruto namanya kalau ia tidak membantah, Naruto menatap nyalang kearah Sasuke.

Berani-beraninya dia menyebutku bayi!

"Hhh.....bayi? Apa aku terlihat seperti bayi? Baiklah pernyataan itu sedikit benar....tapi aku tidak akan mengikuti perkataan yang kau suruh lagi. Jadi jangan mengaturku!!" Naruto menghentakkan kakinya dan pergi kekamar lalu menguncinya

"Hhhh....baiklah terserah, jika itu maumu aku tidak akan membantu lagi" Sasuke mengatakan itu tepat didepan pintu kamar Naruto dan pergi entah kemana

----

"Aish....dasar baka, kenapa mulutmu mengatakan hal itu? Bukankah mulut dan perutmu tidak akan mau berkompromi? Aku lapar........" Naruto terus mendesis dan meringkuk diatas tempat tidurnya

"Tapi apa yang kulakukan tadi benar, bukan? Aku tidak mau dia mengaturku? Bagaimana bisa sebagai pria dia mengaturku kalau dia sudah punya pacar? Aish......baka!! Apa yang salah denganku?"

"Baiklah satu hari ini akan menjadi malam panjang untuk berperang dengan perut tak berisiku sekarang" Naruto terus berceloteh dengan dirinya sendiri hingga ia kembali ke alam mimpi


----

"Hah....gadis manja itu, tidak akan bisa berubah! Bagaimana bisa kaa-san berniat menikahkanku dengannya?" Sasuke terus menggerutu dihadapan seorang gadis yang hanya menatapnya dengan diam

"Sasuke-kun, kenapa kau tidak bisa membatalkannya? Aku sudah mengatakan kepada semua orang bahwa aku adalah pacarmu, tidakkah kau perlu bertanggung jawab?" Sakura menatap Sasuke dalam

"Dengar Sakura, kau dan aku adalah sahabat. Kita sudah menjadi teman sedari kecil. Bukankah kasih sayang yang kuberikan dan perlakuanku padamu adalah rasa sayangku?"

'Benar, tapi aku tidak butuh kasih sayang sebatas teman sas. Tidakah kau paham maksudku?' Batin Sakura

"Apa kau tidak memiliki perasaan yang sama denganku?" Sakura semakin menatap serius kearah Sasuke yang mulai memfokuskan padangannya kearah Sakura. Mereka saat ini berada di cafe langganan Sakura tempat biasa mereka berdua nongkrong

"Hhh....kau ini bicara apa Sakura, perasaan seperti apa?" Sasuke hanya menanggapi perkataan Sakura sebagai hal yang biasa dan segera berdiri

"Baiklah ayo aku antar pulang" Sasuke menunggu Sakura yang masih duduk ditempatnya, dengan sedikit menunduk.

'Sepertinya aku salah dengan perkataanku' batin Sasuke

"Hhh....Sakura, baiklah jika kau marah karena perkataanku gom....." belum sempat Sasuke melanjutkan perkataannya, bibirnya sudah lebih dulu terkunci oleh bibir soft milik Sakura, basah dan hangat. Sasuke yang kaget membulatkan matanya dan sadar bahwa mereka ada ditempat umum dengan segera memegang bahu Sakura dan melepaskannya dengan paksa sehingga bibir mereka tidak kembali bersentuhan.

Sasuke menarik tangan Sakura keluar dari kafe dan  masuk kedalam mobil miliknya

"Sakura apa yang tadi kau lakukan barusan!" Bentak Sasuke

"Kenapa? Aku menyayangimu Sas, aku jatuh cinta padamu sejak kecil kita bersama" wajah Sakura mulai memerah

"Tapi aku hanya menganggapmu adik, sebaiknya mulai hari ini kita tidak perlu terlalu dekat lagi. Aku akan mengantarmu pulang" Sakura hanya menunduk sedih perasaan yang dipendamnya selama ini hanya bertepuk sebelah tangan.

'Gomen Sakura, ini semua untuk menjaga kedamaian keluarga kita'

¤¤¤¤¤¤¤

Naruto masih tertidur namun kondisinya berbeda, muncul bayangan masalalunya yang masih tampak jelas. Ia terus mengigau tidak jelas, keringat mulai keluar dari tubuhnya. Tangannya mencoba mencari sesuatu untuk digapai sambil menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri. Deru nafasnya mulai tidak beraturan. namun bayangan itu semakin mencengkram seakan berusaha menangkapnya kembali pada masa lalunya.

Tiba-tiba sebuah tangan yang begitu menghangatkan menggenggam tangannya, Naruto yang merasakan seseorang hadir dalam bayangannya langsung memeluk tangan tersebut dan berkata 'jangan pergi.. jangan pergi... kumohon....kumohon jangan tinggalkan aku disini, ia akan memukulku lagi...jangan pergi' sesaat juga perasaan khawatir itu menghilang dari mimpinya dan sesaat itu juga Naruto mulai kembali bernafas teratur. Sedangkan pria yang memberikan tangan tersebut adalah Sasuke, Sasuke sedikit panik saat melihat Naruto yang seperti ini. Sangat berbeda, dengan gayanya sehari-hari. Ia terlihat rapuh dan menyedihkan. Ya, Sasuke sudah berada dari tadi dan awalnya hanya berniat mengajaknya untuk makan tapi hal lain yang didapatnya Naruto terus mengerang sedih seakan sesuatu besar akan menangkapnya.

Sasuke merasakan deru nafas Naruto sudah teratur dan berniat untuk meninggalkannya namun hal itu tidak terjadi saat ia menyadari bahwa Naruto...what demam?

"Naruto, Naruto kau sakit?" Sasuke sedikit mengguncangkan tubuh milik Naruto

"Hei....hei" tetapi gadis itu tidak kunjung bangun

"Aish sial.....hei, bagaimana ini?" Sasuke mencari akal, dan meraba sedikit belakang punggung Naruto, benar pakaiannya sangat basah. 'Apa aku harus mengganti pakaiannya?' Aish....bagaimana ini? Baiklah harus kulakukan?

¤¤¤¤

Aku sedikit membuka mataku yang terasa berat, kepalaku sakit. Tapi aku merasakan tidak dapat bangun, tubuhku berat. Tapi aneh seperti seseorang tengah berada diatasku. Aku mulai memfokuskan mataku dan objek yang kutangkap adalah wajah...Sasuke

What....Sa .Sasuke????

Kulihat dia tengah membuka kancing kemeja biruku, tenggorokkanku tercekat jadi aku tidak bisa teriak

"Apa yang kau lakukan!!!" Dan dia melihatku sedikit kaget tetapi tidak pindah dari tubuhku

"Apa kau tidak lihat aku sedang membuka pakaianmu?"

Pakaianku??

"Apa? Kyaaaa........ehekehek" aku berteriak tapi hanya batuk yang kukeluarkan...sial sepertinya aku sedang sakit



¤¤¤¤¤¤¤

Haihai ders ^_^

Gimana seru ngak?

Vommennya untuk next chap nya.

Don't like don't read

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Syndrome ♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang