tu

76 11 2
                                    

***
hari H konser 5sos

my ghost where'd you go..i can't find you in a body sleeping next to me🎶

Lantunan lagu Ghost yang dinyanyikan oleh Halsey terdengar lembut di telinga sekaligus membangunkanku dari tidur cantik,tandanya Gigi menelpon.

Dengan gerakan cepat, aku segera mengangkat telpon dari Gigi tersebut. Sepersekian detik kemudian suara cempreng Gigi terdengar di seberang sana.

"Woi,pasti baru bangun dah lu,kebo bener si."

"Apa si Gigi? Ini kan masih jam setengah 8 pagi!"

"Kan kita mau nonton konser,sapei."

"Tapi,kan kita nggak perlu nuker tiket lagi. Udah dapet dari, manajernya mereka,kan?"

"Tapi nanti keburu rame. Gue janjian sama ibf gua nih jam 1. Buruan siap-siap gua jemput jam 9."

"Yaudah,deh,iya. Gue tutup ya,bubai"

"bhai."

Dengan berakhirnya sambungan telepon kami, aku segera menyambar handuk dan berjalan ke arah kamar mandi.

Kunyalakan keran air hangat agar memenuhi bathub milikku dan kutuang bath foam beraroma strawberry kesukaanku.

Setelah berendam selama kurang lebih setengah jam, aku keluar dari kamar mandi. Melangkah ke arah walk in closet untuk mengambil outfit yang minggu lalu sudah kubeli bersama gigi.

Crop top model tapestry , black ripped skinny jeans, sneakers putih dan kemeja flanel kotak-kotak warna biru tua. Selesai memakai semua bajuku , aku duduk di meja rias dan merias wajahku senatural mungkin, hanya untuk menutupi beberapa freckles di wajahku.

Beranjak dari meja rias, aku duduk di kasur ,menyiapkan apa saja yang akan kubawa ke dalam gedung konser nanti. Meraih drawstring bag hitamku, aku memasukan barang-barang yang rencananya akan kubawa.
Handycam ✔
Bedak,liptint✔
Powerbank✔
Pelindung telinga✔
dan tentu saja, Ponsel✔

Setelah semuanya sudah siap, aku mengecek arloji yang kupakai. Masih pukul setengah 9. Masih ada waktu setengah jam untuk sarapan.

Dengan begitu ku arahkan diriku untuk memasuki dapur. Aku membuat chamomile tea kesukaanku sejak SMP dan roti panggang coklat.

tok..tok..tok..
Aku mendengar suara ketukan di pintu. Pasti,Gigi. Aku pun langsung membukakan pintu untuk Gigi.

Seketika aku mematung di tempat. Mulutku menganga dengan roti panggang yang masih belum dikunyah. Dia bukan Gigi. Bodoh! Mengapa aku tidak mengecek sebelum membukakan pintu. Aku menepuk pipiku pelan. Tidak salah lagi, itu benar-benar dia,itu benar Luke yang berdiri di depan pintu apartment ku.

*yang di italic si abang luek yha*

"Bianca. Is this really you? I miss you so fuckin much. Oh my God, I'm so sorry that I've dumped you for a hilarious reason. Please forgive me,bi."

remember • lrhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang