bohong

3.1K 249 6
                                    

Setelah sampai di sekolah, tiba tiba segerombolan orang menghampiriku, aku tau apa yg mereka semua inginkan.

Tampang tampang polos dan memohon mereka perlihatkan padaku yang membuatku bermimik ngeri.

kalian tau apa yang mereka inginkan? Buku tugas kimiaku, yah di kelas ini hanya aku yang sangat paham akan pelajaran kimia.

soalnya kata mereka, guru kami itu membosankan.setiap jam pelajaran kimia hampir 80% orang yg tidur dan lainya? Pura pura memperhatikan kecuali aku.

"Yuki, please??" ucap mereka semua berbarengan
Tanpa pikir panjangpun, buku kimia bersampul coklat miliku itu aku berikan yang langsung di contek oleh mereka semua.

"Makanya, kalau pak arie menerangkan, perhatiin dong, jangan asyik molor, mau sampai kapan kalian contek? Ngak maju bgt sih" ucapku.

"Huss.. Yuk, kalau pak arie dengar gimana? Mulut kok lemes bgt" ucap ofar yg langsung mendapat pelototan dariku
"Orang gue bicara sesuai fakta" ucapku seraya berlalu pergi, perutku sudak tidak bisa di ajak bersahabaat lagi mungkin efek tidak makan semalam huft!

•••••••

"Huft! Kenapa jarak kantin begitu jauh sih, perut gue udang bergendang keras, bisa bisa gue pingsan di sini" ucapku seraya berjalan kearah kantin
"Hay anak kecil" ucapan seseorang berhasil membuat langkahku terhenti
"Apa!" ucapku seolah bersikap tenang
"Galak amat, loe mau kemana?"
"Bukan urusan loe!" ucapku lalu melangkah meninggalkan Al namun baru satu langkah manusia aneh ini mengentikan langkahku yang membuatku makin sebal sajah dengan dia,
"Kalau gini terus kapan gue makanya!" ucapku kecil tanpa mau didengar oleh Al
"Loe bilang apa? "
"Apa? Ngak ada, udah ah gue buru buru" baru sajah aku ingin melangkah lagi, namun suara aneh ini keluar membuatku malu setengah mati apalagi di depan Al, mulutnyakan lemes kalau dia cerita ke kak verel gimana? Bisa bisa gue dimarahin sama kak verel karena ngak makan
"Brutt"
"Perut loe kenapa? Oo lagi laper yah? Emang loe ngak makan apa? Oo gue tau, pasti gara gara acara ngambek loe itukan? Tapi kata verel loe udah makan tadi pagi, jangan jangan loe bohong yah?"
Uh pengen rasanya melakban mulut lemes Al ini, ganteng sih ganteng, tapi mulutnya melebihi ibu ibu rempong taungak !
"Heh bertanya itu satu satu dong!"
"Oke pertanyaan intinya ajah, loe bohong ke verel kan, loe bilang udah makan tapi belum, iyakan?"
"Kalau iya emang kenapa? Masalah! Lagian tadi pagi itu gue udah mau makan tapi kak hito ada di meja makan, jadinya gue ngak makan deh, eh tunggu tadikan loe bilang acara ngambek? Kok loe bisa tau kalau gue ngambek?"
"Gue dan verel itu sahabat, yah dia itu selalu curhat tentang kebawelan loe itu, sampai sampai teling gue ini udah panas taungak!"
"Kalau panas kenapa di dengar? Udah ah, gue laper pengen ke kantin"ucapku seraya berbalik arah, namun ntah angin apa pandanganku mengabur, mungkin efek kelaparan, kepalaku terasa berdenyut denyut, dan.. Semuanya gelap

•••••••••

Mataku kini mulai terbuka sedikit demi sedikit setelah bau minyak kayu putih berhasil menusuk indera penciumanku
Dimana ini?sebuah ruangan bercat putih. Apa ini?
"Gue dimana? Apa gue udah ada di surga?" ucapku kini menatap seluk beluk ruangan ini
"Al? Apa loe juga mati?" ucapku dengan polos,
"Efek pingsan tadi, otak loe jadi geser yah, ini itu UKS bukan surga, lagian syapa juga yang mati, kalau matipun gue yakin loe itu ngak di surga tapi di neraka, neraka jahannam!" ucap al yang mampu membuatku melayangkan satu tonjokan di perutnya
"Bruhgt.."
"Woy, gue pikir loe itu bakalan bilang "terima kasih Al" tapi sekarang malah aniyaya gue, besok besok kalau loe pingsan gue bakalan tinggalin loe sendiri!" ucap al
"Sory yah, gue paling anti bilang terimakasih sama cowok kayak loe, lagian gue pingsankan gara gara loe, syapa suruh nahan gue ke kantin" ucapku,
"Yuki.." ucap seseorang dari ombang pintu yang dengan langkah cepat langsung berlari ke arahku
"Kak verel?"
"Yuki, kamu itu bikin kakak khawatir taungak, lagian pake bohong segala, kakak kan udah suruh kamu sarapan tadi pagi, kenapa ngak sarapan hah?"
"Ih, kak verel yuki ini lagi sakit, kok malah di omelin, sekarang yuki mau makan, kalau ditanya terus kapan yuki makannya"
"Tadi gue udah beli roti dan susu buat loe, buruan loe makan gih" ucap al seraya memberika sebungkus roti dan sekotak susu coklat
"Tumben baik" ucapku yang kini mengambil roti dan susu dari tangan al dan langsung melahapnya
"Kak verel udah telfon kak rafi, kak kevin, kak gio, kak hito, dan kak alif, tunggu ajah introgasi dari mereka" ucap kak hito yang memvuatku terbelalak kaget
"Kak verel.. Nanti nasib yuki gimana?" ucapku yang kini memandang kak verel dengan tatapan cemberut
"Hahaha, terima nbasib ajah loe! " ucap al cengengesan sendiri yang membuatku makin cemberut

me and six brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang