lunch bad

2.9K 222 8
                                    

Sesuai janji kak rafi, hari ini aku dan keenam my six brother lunch di restourant bernuansa clasik yang merupakan restaurant favoritku bersama ayah dan bunda.
Hanya ada canda dan tawa yang memghiasi lunch kami tak peduli tatapan orang yang mungkin iri melihatku di kelilingi 6 lelaki tampan yang notabennya adalah kakakku, kadang pula ada yang melirik dengan tatapan menggoda yang kubalas dengan tatapan sinis yang mematikan, asal kalian tau, aku tak kala overprotektif nya ke enam kakak ku. Setiap wanita harus lolos seleksi untuk dekat dengan kakakku. Cukup memgerikan. Tapi bagiku itu harus demi my lovely brother
Kalian tau, kak nagita selaku istri kak rafi dan kak syahila selaku tunangan kak kevin, juga mendapatkan tantangan olehku.

"Iya kak, kak hito itu over banget, sampai sampai laki laki yang mau deketin aku itu mikir 100 kali, liat ajah nanti, seleksi untuk jadi pacar kak hito sangat berat " ucapku menceritakan ke overprotektifnya kak hito, sampai sampai membuat kak hito cemberut dan yang lain tertawa

"Yah, salah kamu juga dek, cari cowok kok yang lemah sih, makanya kak hito over sama kamu, kalau kamu salah milih gimana?" timpal kak hito yang masih cemberut

"Iya dek, kak hito itu benar, jaman sekarang itu tipikal cowok kalau ngak ngondek yah brengksek" ucap kak gio

"Kalau kak gio tipikal yang mana? Ngondek atau playboy?" ucapku yang membuat semua tertawa melihat tingkah kak gio yang skak mat

" kak gio mah, tipikal yang gentel, setia, dan baik" ucap kak gio dengfan percaya diri

"Yeee, kak gio mah PD jreng. Hahaha..." ucapku, gelak tawa semakin bergemuruh di seisi ruangan di restaurant ini, sampai kedatangan seseorangpun membuat suasana hening

"Sory, saya diundang seseorang ke sini" suara bass itu membuat kami menoleh, wajah menyebalkan itu, huft....aku cuma bisa memutar bola mata jengah melihatnya, dasar lelaki es batu!!!!!

"Siapa yah?" tanya ka gio

"Dia teman aku kak gi, kebetulan dia ada di restaurant ini jadi aku suruh gabung ajah, daripada dia sendiri" ucap kak verel menjelaskan

"Duduk,duduk.." ucap kak rafi ramah, aku hanya bisa pasrah mendengar keputusan kak rafi yang mengajah makhluk ini gabung, perusak suasana mungkin cap yang bagus untuknya, dan kini yang aku lakukan hanya diam menatap sinis ke arahnya yang mulai dekat dengan keenam kakakku.

"Oh jadi loe teman yuki dan verel, tapi kok gue baru liat loe yah" tanya kak gio

" saya baru seminggu di indonesia, kenal verel dan yuki pun baru beberapa hari yang lalu" ucap al yang membuatku menatapnya tak percaya, ke keenam kakak aku ajah bahasanya ajah baik, berperilaku manis, sama gue ??

"Yuki ngak temanan sama dia" ucapku secara spontan

"Yuki!" seru kak verel menatapku tajam

"Ah, gue dan yuki emang lagi ngambek ngambekkan, tapi kita itu temenan banget kok kak" ucapnya

"Iya kak raf, al ini udah anggap yuki sebagai adeknya sendiri, sampai sampai dia nih yang selalu nolongin yuki kalau lagi sakit, buuktinya ajah tadi, pas di sekolah al yang nolongin yuki pas pingsan karena kecerobohanyya dia nih" ucap kak verel yang menatapku

"Yee, baru kali itu ajah kak verel dia nolongin aku, jangan bikin dia besar kepala" ucapku

"Kamu lucu banget sih dek, jangan ngambek mulu dong sama kakak" ucap si manusia es ini dengan senyum nya seraya mengacak acak rambutku yang membuatku menatapnya sinis

"Wah, berarti yuki sekarang punya 7 kakak dong, thanks yah Al , gue harap loe jagain yuki dengan baik" ucap kak rafi

"Yuki tuh cuma punya enam kakak, lagian kenapa kak rafi suruh al buat jagain yuki, yuki ini bukan anak kecil lagi" ucapku yang sekali lagi menap al tajam

"Kamukan masih anak kecil, masih ceroboh dan kekanak kanakan " ucap kak alif yang seketika menarik hidungku yang membuatku berdecak sebal

"Kak alif!! Hidung yuki kan jadi merah, kak rafi, marahin kak alif.." rengekku pada kak rafi tanpa sadari adanya Al yang sedikit menahan tawa

"Bilangnya udah dewasa, bukan anak kecil lagi" sindir Al yang langsung mendapat tatapan tajam dariku

"Biarin, wlee"

"Anak kecil..hahaha.." sindir kak kevin

"Yuki bukan anak kecil...." ucapku cemberut

Siang menjelang soreh pun diisi beberapa candaan walaupun awalnya menyesalkan mengingat adanya al

••••••••••••••••

me and six brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang