Author POV
"El"
"Raf"
Ucap Rafa dan Neilla berbarengan saat mereka sudah didalam mobil untuk pulang.
"Kamu dulu deh" kata Neilla mengalah.
"Emm.. Kamu beneran gapapa El?"
"Oh? Emm… iya gapapa ko Raf" kata Neilla sambil melihat sekilas ke arah Rafa lalu kembali melihat ke arah jendela.
"Yakin? Baju kamu aga berantakan gitu lho"
"Aku beneran gapapa ko Rafa" kata Neilla meyakinkan sambil tersenyum.
"Kalo ada apa apa langsung bilang sama aku, jangan kamu simpen sendiri. Oke?"
"Hmm" kata Neilla sambil mengangguk.
"Tadi kamu mau bilang apa?"
"Aku mau nanya soal Al"
"Al? Emang dia kenapa? Dia ga jailin kamu kan?"
"Engga ko, cuma dia aneh aja. Kenapa jadi Nerd gitu coba?"
"Oh itu, katanya sih biar ga diincer cewe cewe genit disekolah"
"Hah? Dasar sok kegantengan"
"Bukannya Al emang ganteng ya?"
"Engga ah, biasa aja"
"Oh ya? Yakin? Nanti kamu suka lagi sama dia" goda Rafa.
"Apaan si, ya ga bakal lah" ucap Neilla cemberut.
Rafa hanya tersenyum menanggapi itu, menurutnya Neilla sangat menggemaskan bila sedang cemberut seperti itu.
Dilain tempat disaat bersamaan Naya baru saja keluar gerbang sekolah dan berjalan ke arah halte yang cukup jauh dari sekolah dengan wajah yang sedang melamunkan sesuatu.
Ada seseorang yang mengikutinya di belakang dengan mengendap endap. Karena merasa ada yang mengikutinya Naya berhenti tanpa berani membalikan tubuhnya. Orang itu lalu bersembunyi diantara semak semak pinggir trotoar.
"Hmm..." gumam Naya lalu memegang tasnya erat dengan wajah sedikit ketakutan, lalu berjalan lebih cepat.
"Huh... kenapa gue harus sembunyi? Dan kenapa juga gue ngikutin dia?" gumam orang itu sambil keluar dari semak semak yang ternyata adalah Alfian.
Al memperhatikan Naya yang semakin menjauh lalu berbalik menuju sekolah untuk mengambil motornya yang tertinggal.
"Nay" kata seseorang sambil menepuk pundak Naya.
"Hah?"
"Lo kenapa? Kaget banget kayanya. Lagi ngelamun ya?"
"Oh.. emm... engga ko, gue ga ngelamun" jawab Naya setelah memperhatikan orang yang menepuk pundaknya tadi.
"Yakin gapapa? Muka lo pucet lho" kata orang itu sambil memperhatikan wajah Naya.
"Engga ko, gue cuma kecapean. Oh iya, lo ko masih disini? Belum pulang?" Tanya Naya merubah topik pembicaraan.
"Ini mau pulang ko, lo sendiri kenapa belom balik?" Tanya orang itu yang ternyata adalah Veliz.
"Gue lagi nunggu jemputan"
Lalu sebuah mobil Mercy hitam menghampiri mereka.
"Gue duluan ya Vel" lalu Naya bergegas naik ke mobil itu dengan raut gelisah.
"Hati hati Nay"
Kenapa sikapnya belum berubah?, batin Veliz.
Tak lama bus pun datang dan Veliz naik bus itu, lalu ia duduk dipojok paling belakang. Tempat favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (Who Are You?)
Teen FictionCinta itu tidak harus memiliki kan? Ya. Aku lebih merelakan 'dia' untuk adikku sekaligus kembaranku Neilla El Virgo. - Naya Putri Jayco - Lebih baik melepas untuk tetap mempertahankan daripada mendapatkan tetapi menghancurkan semua. - Neilla El Virg...