Prolog

1.4K 132 6
                                    

"Hari ini kita kedatangan murid baru, sambut dia dengan hangat ya!"

"Baik, sensei..."

Lalu pintu kelas terbuka dan masuk seorang perempuan ke kelas 11-A dengan seragam sekolah yang sama dengan yang lainnya. Lalu dia menulis namanya di papan dan mulai sedikit membungkuk

"Perkenalkan semuanya, namaku (Full Name), mohon bantuannya dari sekarang minna" ucapnya sopan

"Silahkan duduk di sebelah Isogai" perintah sensei "Isogai-san, tolong angkat tanganmu"

Lalu seorang siswa dengan rambut hitam mengangkat tangannya, membuat murid baru itu mengangguk mengerti dan berjalan menuju bangkunya, yang berada di sebelah kiri bangku Isogai

"Sekarang buka buku kalian halaman 90, kita lanjutkan materi sebelumnya"

"Baik..."

Seorang siswa berambut pirang yang duduk di sebelah kiri (Name) melirik ke arahnya untuk melihat penampilan (Name)

'Berkacamata tebal dan besar yang melindungi matanya, rambut yang ditata sangat rapi, seragam sekolah yang rapi, tidak memakai make up. Hm... tipikal anak pintar nan culun' pikir murid berambut pirang itu

(Jika reader-chan memiliki rambut panjang, maka ubah kalimat rambut menjadi rambut yang dikepang)

Siapa murid berambut pirang itu? Dia adalah Maehara Hiroto, salah satu siswa yang sangat terkenal di kalangan perempuan, dari murid-murid sampai para guru karena ketampanannya dan sikap baiknya itu. Tapi tipe perempuan culun bukanlah tipe yang cukup disukai Maehara, bukan bearti dia membenci semua perempuan culun. Dia hanya tidak terlalu tertarik dengan perempuan culun

"Salam kenal, (Surname)-san. Namaku Isogai Yuuma" sapa murid yang duduk di sebelah kanan (Y/n)

"Salam kenal, Isogai-kun" balas (Name) "Mohon bantuannya dari sekarang"

Dan siapakah Isogai Yuuma? Dia juga salah satu siswa yang terkenal di kalangan para perempuan. Tidak seperti Hiroto yang memiliki tipe perempuan, Yuuma tidak terlalu mempermasalahkan hal tipe perempuan dan itulah membuatnya 'sedikit' lebih terkenal dari Hiroto

"Ya, aku juga" balas Yuuma tersenyum lalu kembali menoleh ke papan tulis

'Walaupun begitu... kenapa suaranya terdengar begitu familiar?' pikir Hiroto

'Apakah kami pernah saling bertemu sebelumnya... kenapa dia begitu familiar?' pikir Yuuma

Lalu mereka berdua melirik ke arah (Name) dengan bersamaan, walaupun yang dilirik sedang fokus dengan penjelasan guru

'Siapa kau bagiku...?'

***

Bel istirahat baru saja berbunyi, setiap murid di kelas mulai keluar mencari makan siang atau sekedar berkeliling tak jelas. Beberapa murid juga tinggal di dalam kelas, termasuk (Name)

"Hai, (Surname)-san!" (Name) menoleh ke sumber suara dan berhadapan dengan salah satu siswi "Namaku—!!"

"Tunggu dulu..." ucap (Name) mengangkat sedikit tangannya "...kau Kaede Kayano, ne?"

Lensa mata siswi itu membesar dengan kagum "Sugoi! Kok tau?"

(Name) hanya menoleh ke arah lain, walaupun Kaede tidak akan tau karena tebalnya kacamata yang (Name) pakai "...sebelum pindah kemari, aku sedikit mencari tau tentang penghuni kelas melalui data--maksudku, dari wali kelas" jawab (Name)

Sebenarnya Kaede sangat penasaran dengan kata data yang (Name) ucapkan barusan, tapi tak terlalu ia permasalahkan. Kaede hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum lebar pada (Name)

"Jika kau sudah mencari tau sedikit kurasa kau mengenal semua murid di kelas 2-A, kan?" (Name) hanya mengangguk mengiyakan "Kalau begitu, aku tidak perlu memperkenalkan 2 devil ini, kan?"

(Name) menoleh ke belakang Kaede dan melihat 2 siswa dengan rambut merah dan strawberry blond. Mereka sama sekali tidak tersenyum, hanya memasang garis datar di mulut mereka

"Akabane Karma dan Asano Gakushuu" ucap (Y/n) dan mereka berdua hanya mengangguk singkat

"Sebenarnya kami sedikit heran kenapa sensei tidak meminta salah satu dari kami untuk memandumu keliling sekolah. Tapi kami berinisiatif sendiri dengan mengajukan diri" jelas Kaede

"Sebagai Ketua dan Wakil Ketua, kami berdua bertanggungjawab dengan semua bawaha--maksudku, teman-teman kami" jelas Gakushuu datar, dan Karma hanya mengangguk singkat

Kaede hanya menunjukkan senyum tersinggungnya 'Bawahan, maksudmu?'

'Sebenarnya aku sudah hafal... tapi aku tidak tau dimana ruang musik jadi kurasa aku akan bertanya pada mereka' pikir (Name) lalu menoleh ke 3 murid itu

"Jika tidak keberatan, tolong tunjukkan dimana ruang musik berada" gumam (Name)

"Hanya ruang musik? Bukannya itu aneh?" tanya Karma langsung dengan tajam, membuat lensa (Name) membesar tanpa disadari oleh mereka bertiga (karena dihalangi oleh kacamatanya, duh)

"U-uuh... tidak boleh ya?" tanya (Name)

"Bukannya tidak boleh" jawab Gakushuu dengan nada yang sama seperti Karma "Bagaimana dengan yang lain? Apa kau tidak ingin ke perpustakaan, laboratorium, ruang seni, lapangan olahraga, ruang aula, taman sekolah?" tanyanya kemudian

'Hal yang diharapkan dari ketua kelas yang perfectionist' pikir Kaede

"Oh, tadi pagi aku sedikit berkeliling sekolah dan aku sudah menemukan semua tempat kecuali ruang musik" jelas (Name)

"Heee~" komentar Karma datar

"Baiklah! Kita hanya akan ke ruang musik~" ucap Kaede menarik tangan (Name) agar dia berdiri

Lalu mereka berempat pergi menuju ruang musik. Tanpa mereka sadari, 2 murid sudah memasang ekspresi terkejut lalu menoleh satu sama lain

"Kenapa... (Surname)-san berbohong?" tanya mereka serempak

Bisa dibilang... Hiroto dan Yuuma adalah murid pertama yang datang di sekolah. Dan bisa dibilang, mereka sama sekali tidak bertemu dengan (Name) yang 'katanya' berkeliling sekolah

***

Jeng-jeng-jeng~

Prolog sudah dipublish~

Seperti yang Author tulis di 'Informasi', ini adalah Mystery!Reader jadi tidak ada chapter About Reader seperti buku pertama Author (*゚▽゚)ノ

Kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima~

-Rain

Little PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang