Author: Gabriella_am
Mark membawaku ke dalam hutan Yansadreea-hutan kematian. Ia menyeretku bagai seekor lembu yang lemah.
"Kita mau kemana?" tanyaku padanya. Namun, ia bersikap acuh. Setelah dua menit berlalu, kami berhenti di sebuah gubuk tua yang reyot.
Mark meneriakiku dan berkata, "Ayo masuk ke dalam!"
"Untuk apa?"
"Cepat masuk!" Mark mendorong tubuh kecilku yang ringkih. Saat sudah berada didalam, terdengar suara pintu yang terkunci dari luar.
"Mark!!! Mengapa kau mengunciku?!" Hening. Tidak terdengar apapun, hanya kesunyian gubuk tua ini yang menemani.
"Rasinta ..."
"Siapa disana?"
"Rasinta ..." tubuhku meremang mendengar panggilan itu-lagi.
"Tidakkah kau ingat aku?"
"S-siapa kau?" teriakku ketakutan.
Sosok wanita cantik berbalut gaun bertaburkan emas dan berlian muncul dihadapanku.
"Apa kau ingat wanita yang kau bunuh delapan tahun yang lalu, dan kau buang mayatnya ke dalam gubuk ini dan kau taburkan serbuk ardelaseea di sekujur tubuhnya?"
"Tidak! ini tidak mungkin!" Sang Wanita tersenyum. Lalu berkata, "Kau tidak ingat sepertinya, aku adalah Dewi Keabadian."
"Itu tidak mungkin! Aku sudah membunuhmu dan menaburkan serbuk itu."
"Wahai Dewi Rasinta, Sang Dewi Penyakit. Kau pikir membunuh Dewi Utama sepertiku semudah pikiranmu? Tidak."
"Apa maumu?"
"Kematianmu!" Tidak lama kemudian, sekujur tubuhku membeku. Dewi Keabadian menjentikkan jarinya lalu, seluruh sendiku mati, disusul dengan api yang membakar tubuhku tanpa terkecuali dan nyawaku dicabut dengan paksa.
