Daily Life of Mr. Immortal

Chapter 2

Help the Mad Scientist

Ilmu pengetahuan, merupakan hal yang sangat dibutuhkan manusia dari dulu hingga sekarang. Sebagai makhluk yang memiliki akal di muka bumi, manusia terus mengejar ilmu pengetahuan demi mengungkap hal-hal yang tidak mereka mengerti.

"Oi! Cepat sambungkan kabel itu dengan mesin utama!"

"Sedang kuusahakan! Sial, ini kabel berat juga."

Bagi Kuro, si manusia abadi tetap saja dia tertarik pada ilmu pengetahuan seperti manusia yang lain. Dikarenakan kehidupan abadinya, dia mampu untuk menguasai segala ilmu pengetahuan tanpa peduli akan batas waktu yang manusia punya dari kehidupan mereka yang tidak abadi. Bisa dibilang, dia merupakan manusia dengan pengetahuan melebihi manusia manapun di muka bumi ini.

"Bagaimana dengan suhunya!?"

"Sudah kustabilkan! Bagaimana disana!?"

"Program oke! Sedang dalam proses!"

Dan pertanyaannya sekarang, apa yang sedang Kuro lakukan sekarang? Mungkin dapat dijelaskan seperti ini:

Dulu, Kuro sedang berjalan-jalan di kota untuk menemukan hal yang menarik buatnya, yang sayangnya berakhir dengan membosankan menurut dia. Tapi, dia mendadak terbawa-bawa pada suatu hal setelah apa yang dia lakukan. Dengan keingintahuannya, dia diam-diam menyelinap kedalam sebuah pusat penelitian untuk melihat-lihat apa yang mereka kembangkan disana. Hingga, dia menemukan sebuah pintu yang mengarah pada ruangan yang cukup besar dan dia begitu saja masuk kedalam.

Karena sudah cukup malam, tidak ada orang disana jadi dia berkeliling di ruangan untuk melihat apa yang mereka lakukan disana. Dia menemukan mesin aneh yang cukup besar, kabel bertebaran disana-sini, dan juga setumpuk kertas seperti data dari apa yang mereka lakukan disana.

"Hm..."

Melihat tumpukan kertas itu, dia mencoba melihat apa yang mereka lakukan dengan mengambil kertas terdekat dan membacanya. Dia hanya membaca beberapa kata awal, tetapi mendadak dia terkejut akan apa yang dia temukan disana. Sayang, disaat itu dia tidak sadar ada seseorang yang masuk ke ruangan dan melihat dia sedang melihat-lihat data didalam kertas tersebut. Melihatnya, dia mengendap-ngendap kearah Kuro sambil membawa tabung pemadam yang kebetulan disampin pintu. Dia berjalan pelan-pelan kearah Kuro dan bersiap untuk memukul kepalanya dengan tabung pemadam itu. Yang orang itu tidak kira, Kuro tahu bahwa orang itu masuk sudah ada didalam ruangan dan berjalan kearahnya secara diam-diam. Jadi, saat orang itu mau menghantamnya, Kuro langsung berbalik dan menangkap tabung itu dan berhadapan dengan orang itu. Dia agak terkejut atas apa yang dia temukan.

Seseorang yang menyerangnya ternyata seorang wanita muda yang kemungkinan berusia dipertengahan 20-nya, berpakaian kemeja dan celana panjang dengan jaket laboratorium sebagai tambahan dan juga dia memakai kacamata.

"A—"

Wanita itu ingin berteriak tapi Kuro dengan cepat menutup mulutnya dan menahan pergerakannya. Kuro pun mendekatkan kepalanya kearah telinganya dan membisikkan sesuatu.

"Jika kau berjanji tidak teriak dan melaporkanku, aku akan membantumu soal apa yang kau lakukan disini."

Wanita itu melihat Kuro dengan tatapan tidak yakin jadi Kuro memberitahunya sesuatu yang hanya dia yang tahu.

"Soal 'kehidupan abadi', aku lebih tahu dari siapapun. Karena—"

"—aku abadi."

Wanita itu makin tidak percaya karena dia memberikan wajah yang seperti bilang "kau bodoh ya? Mana ada hal seperti itu" padanya. Kuro pun akhirnya mengeluarkan cara terakhir yang tidak mungkin dia tidak percaya. Dia mengeluarkan pisau (jangan tanya kenapa dia membawanya) dari balik jaketnya dan memperlihatkan pada wanita itu. Seketika, wanita itu menggigil ketakutan karena dia berpikir Kuro akan membunuhnya.