Date with Death
Kematian, merupakan hal yang ditakuti semua makhluk yang bernyawa. Dia tidak pilih kasih, mendatangi siapa saja, siapa pun mereka. Baik mereka manusia, hewan atau tumbuhan, semua akan menemui kematian.
Manusia sebagai makhluk tercerdas di muka bumi dan juga salah satu makhluk bernyawa selalu berusaha mencari cara untuk menghindari kematian. Menemukan obat untuk penyakit apapun, mencari cara agar berumur panjang dan sebagainya. Sayang, semua itu tidak dapat mencegah mereka untuk bertemu dengan kematian.
Dan bagaimana perasaanmu jika suatu hari kau membuka pintu rumahmu dan yang kau temui adalah kematian? Takut? Grogi? Atau mungkin karena kau sudah stress dengan kehidupanmu kau menyambutnya dengan tangan terbuka? Yah, sayangnya itu bukan yang sedang dihadapi Kuro saat ini.
"Hai~~! Sudah lama tidak bertemu!"
"..."
Saat ini, Kuro sedang membuka pintu depan kamar apartmennya karena suara bel yang berbunyi, menandakan ada seseorang atau tamu di depan. Saat dia membukakan pintu, seketika dia membeku di tempat saat dia melihat siapa yang membunyikan bel pintu.
Seorang wanita muda dengan paras cantik dan berambut hitam pekat, dengan pakaian one-dress hitam serta selendang hitam transparan sebagai tambahannya. Dia mengenakan sepatu hak sedang hitam dan kakinya yang putih mulus tanpa tertutup apapun yang dapat membuat semua pria terpaku akan kecantikannya dan mimisan bagi yang berotak mesum karena melihat pahanya. Itu normal untuk pria lain, tapi Kuro tidak karena dia tahu siapa wanita ini.
"Hm? Kenapa kau diam?"
"Sampai jumpa."
Dan Kuro langsung menutup pintu tersebut, yang dijawab dengan gedoran berkali-kali dari luar.
"Hei! Kenapa kau menutup pintunya!? Cepat buka!" tegas wanita itu sambil menggedor-gedor pintu.
"Kau tahu sendiri kenapa aku menutup pintu!" kata Kuro sambil menahan pintu, "Kenapa kau datang sekarang!? Apa kau tidak punya kerjaan apa di tempatmu!?"
"Mumpung lagi sepi, aku datang kesini karena sudah lama kita tidak ketemu! Aku juga mau ketemu Iryn karena sekali-kali saudara harus bertemu kan?"
"Iryn tidak ada di rumah! Dia lagi mengurusi hal penting!"
"Jangan bohong. Aku bisa merasakan dua kehidupan di dalam sana. Kecuali kau punya peliharaan, yang aku tahu kau tidak, pasti yang satu lagi Iryn kan!? Aku benar kan!?"
"Tch... kemampuannya tidak berubah dari dulu. Benar-benar merepotkan..."
"Cepat buka~~~ Aku nangis nih~~~"
"..."
Satu hal yang Kuro saat ini tidak mau terjadi adalah menanggapi tetangga yang melihat seorang wanita menangis di depan pintu rumahnya. Dengan berat hati, sambil menghela napas dia membukakan pintu. Tentu, pemandangan yang dia dapat adalah wanita itu yang dari ekspresinya saja dia terlihat hampir menangis.
"Ayo masuk. Iryn masih tidur jadi kubangunkan dulu."
"Yay~~"
Dan wanita itu masuk dengan ekspresi riang dadakan, seakan wajahnya tadi yang terlihat hampir menangis itu hanya bohong belaka. Untuk Kuro, dia tahu bakal begini jadi dia tidak heran akan hal itu.
Wanita itu pun duduk di sofa di ruang tamu sambil menunggu Kuro yang sedang membangunkan Iryn. Tidak lama setelah itu, dia mendengar suara tapak kaki yang cukup kencang sedang menuju ke arahnya. Saat dia melihat ke suatu bagian ruangan, dia mendapat Iryn berlari ke ruang tamu dengan ekspresi campur aduk dan masih mengenakan piyamanya dengan Kuro yang menyusul dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life of Mr. Immortal
Ficción GeneralGenre: Slice of Life, Comedy Status: on progress Update : random Sinopsis Kuro, merupakan seorang manusia biasa yang hidup abadi setelah beberapa hal terjadi di masa lalu. Kini dia hidup dimasa modern dimana dia menjalani hidupnya yang dia bilang "M...