Siang itu Alya dan juga Nasya menunggu Gibran di Cafe Coffee.
"Duh!Gibran mana sih?!lama banget!"gerutu Alya
"Sabar dong Al,nanti juga Gibran kesini."ujar Nasya
"Iyaya deh!"ujar Alya
(Beberapa menit kemudian)
Gibran datang menghampiri Alya dan juga Nasya dengan pacarnya yaitu Shelia.
"Loe berdua udah lama nunggu ya?"ujar Gibran
"Kemana aja sih loe!asal loe tau ya?gara-gara nungguin loe gue jadi jamuran nih!"ujar Alya
"Biasa aja kali!"ujar Shelia kepada Alya
"Idih...loe mak lampir!nyamber aja loe kaya arus listrik!"ujar Alya
"Apa?!loe ngatain gue mak lampir?!"ujar Shelia kepada Alya
"Kalo iya kenapa?!"ujar Alya berdiri
"Loe tuh cewek jadi-jadian!ngakunya cewek tapi kaya cowok!"ujar Shelia kepada Alya
"Maksud loe apa?!"ujar Alya kepada Shelia seraya mendekati Shelia
"Udah!kalian berdua ribut aja!"ujar Gibran menjadi penengah
"Siapa yang ngajak ribut duluan!gue apa pacar loe tuh!"ujar Alya menunjuk Shelia
"Udah deh Al,jangan bikin gara-gara."ujar Nasya
"Tapi sya,mereka berdua itu udah bikin gue naik darah tau!"ujar Alya
"Udahlah!mendingan gue pergi aja dari sini!"ujar Gibran memegang tangan Shelia beranjak pergi
"Yaudah!sana pergi yang jauh!kalo bisa nggak balik-balik lagi dan nggak usah muncul dihadapan gue!"teriak Alya tampak kesal
"Alya!loe tuh bener-bener ya?Gibran kan cuma mau baca buku mitologi itu,kenapa loe usir!"ujar Nasya
"Gue ngusir dia?salah kali!orang dia pergi sendiri!"ujar Alya
"Lagian kenapa sih?kayaknya loe dendam banget sama Gibran?"ujar Nasya
"Udahlah!nggak usah dibahas!mending kita pulang aja!"ujar Alya
"(Menghela nafas)yaudah ayo."ujar Nasya
Mereka berdua pun beranjak pergi ke rumahnya masing-masing.
SKIP
Saat itu Alya sedang makan malam bersama keluarganya.
"Alya?gimana di kampus?"ujar sang mamah
"Ya nggak gimana-gimana mah,soal kampus baik-baik aja kok mah."ujar Alya tersenyum
"Papah sama mamah heran deh sama kamu Alya?"ujar sang papah
"Heran?kenapa?kok bisa heran sama Alya sih?"ujar Alya
"Begini sayang,kayaknya kamu tuh nggak mau semua orang tahu kalo kamu itu anaknya mamah sama papah,emang kenapa sih?"ujar sang mamah
"Iya benar apa yang dikatakan oleh mamah kamu,jarang-jarang loh ada anak pengusaha kaya yang menghindar,apa kamu gengsi?"ujar sang papah
"Ihh..dengerin Alya baik-baik ya pah mah?Alya itu bukannya gengsi atau apa pah,tapi Alya nggak mau sombong,biarin semua orang tahu dengan sendirinya."ujar Alya
"Jawaban yang cerdas,itu anak papah."ujar sang papah tersenyum seraya menunjuk Alya
"Anak mamah itu pah."ujar sang mamah menunjuk Alya
"Papah sama mamah itu apa-apaan sih?yang jelas,Alya itu anak mamah sama papah."ujar Alya tersenyum
"Iya bener tuh pah."ujar sang mamah
"Iya-iya,yaudah lanjutin makannya."ujar sang papah
Mereka pun melanjutkan makan malam mereka.
(Beberapa menit kemudian)
Merekapun selesai makan malam.
"Yaudah mah,biar Alya aja yang nyuci piring nya."ujar Alya
"Nggak usah sayang,biar bibi aja ya?"ujar mamah
"Udah mah nggak papa,biar nanti bibi nggak cape."ujar Alya
"Yaudah terserah kamu,mamah sama papah ke kamar duluan ya?"ujar sang mamah
"Iya mah."ujar Alya
Kedua orang tuanya pun beranjak ke kamar,sedangkan Alya beranjak ke dapur untuk menyuci semua piring yang kotor.
"Aduhh non Alya?kenapa harus nyuci piring?itukan pekerjaannya bibi non."ujar sang bibi membantu Alya
"Udah bi,nggak papa kok,Alya juga nggak keberatan nggak apa,mendingan bibi istirahat aja."ujar Alya menyuci piring
"Nggak ah non,bibi bantuin non Alya aja ya?"ujar sang bibi
"Yaudah kalo bibi maksa mau bantuin Alya."ujar Alya tersenyum
Sang bibi pun membantu Alya menyuci piring.
(Beberapa menit kemudian)
Alya dan juga bibi selesai menyuci piring.
(Suara menyuci tangan)
"(Menghela nafas)Akhirnya selesai juga."ujar Alya tersenyum
"Iya non.Yaudah non Alya istirahat aja sana,biar bibi yang beresin di dapur."ujar sang bibi
"Yaudah bi,kalo gitu Alya masuk ke kamar dulu ya?"ujar Alya tersenyum
"Iya non."ujar sang bibi tersenyum
Alya pun beranjak pergi ke kamaranya.
"(Menghela nafas)cape juga nyuci piring."ujar Alya seraya membantingkan badannya ke ranjang tidurnya.
Terlintas dipikiran Alya tentang buku mitologi yang dipinjam di perpus.
"Kenapa Gibran tertarik sama buku mitologi kuno itu sih?jadi penasaran banget sama buku itu"ujar Alya bertanya-tanya seraya mengambil buku mitologi tersebut.
"(Membuka buku mitologi)wah..bagus banget nih!tapi...kenapa Gibran tertarik buat baca buku mitologi ini ya?kan dia cowok?pasti dia udah nguasain yang namanya bela diri,tapi kenapa masih nyari-nyari buku ini ya?"ujar Alya bertanya-tanya
Malam itu Alya pun membaca dan mempraktekkan semua yang ada di buku mitologi tersebut.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Temukan Cinta
ActionJanganlah terlalu membenci seseorang,karena kebencian itu yang mampu membuat kamu jatuh hati melihat tingkahnya yang menganehkan. Petualangan yang tak di inginkan terjadi menimpanya,membuat dia fall in heart.