Part 5

11 0 1
                                    

Sesampainya Diva dan Mama di rumah sakit, Mama dan Diva bergegas mengunjungi kamar nomor 83ㅡkamar dimana nenek berada.

"Mamaaa... gimana kondisinya? Udah baikan?" Tanya Mama Diva kepada nenek sambil memeluknya.

"Alhamdulillah, udah mulai baikan kok.. nggak separah kemaren.." ucap nenek. Memang sih, kondisinya terlihat sudah membaik, wajahnya juga terlihat lebih segar dibandingkan kemarin-kemarin.

Sementara itu, Diva yang baru saja selesai menaruh parsel untuk nenek, langsung menghampiri nenek dan mencium tangannya.

"Udah baikan ya nek, kondisinya?" Ujar Diva.

"Udah.. Div." Ucap Nenek.

"Nenek cepet sembuh dong, biar nanti kita bisa cerita-cerita bareng lagi, hehehe.." Ucap Diva kekanak-kanakan.

"Oh iya, Diva, mama, aku ke mobil sebentar, ya. Ada barang buat mama yang ketinggalan.. hadeh.." Ucap Mama Diva di sela-sela pembicaraan Nenek dan Diva.

"Diva tunggu sini aja, ya. Mama pergi dulu sebentar." Ujar Mama Diva sambil bergegas pergi dari kamar nomor 83.

Diva memang sangat dekat dengan Nenek sedari dulu, saat Mamanya sedang dinas keluar kota, Neneknya lah yang dengan senang hati bersedia untuk menggantikan Mama nya merawat Diva.

"Iya, makanya do'a in Nenek biar cepet sembuh." Ucap Nenek.

"Pasti dong, Nek. Diva selalu do'a in Nenek, kok." Ucap Diva.

"Hehehe... Diva emang cucu Nenek yang paling oke, deh!" Ujar Nenek. Meskipun sudah tua, Nenek selalu bersemangat menjalani masa tua-nya. Bahkan, Nenek tak pernah membahas soal kematian. Seperti orang lansia pada umumnya.

"Ngomong-ngomong, gimana sekolahnya, Div?" Tanya Nenek.

"Hmm.. baik-baik aja kok, Nek." Jawab Diva. Padahal, saat ini Ia sedang mempunyai dengan sahabatnya, Nisa.

"Bagus, deh. Hm.. udah punya pacar?" Tanya Nenek sambil tertawa kecil.

"Pa-pacar?" Tanya Diva gugup.

"Iya, pacar. Kenapa? Kok gugup gitu? Udah punya yaa?" Tanya Nenek.

"Belom lah, Nek. Boro-boro pacar, yang suka aja kagak ada, Nek!" Curhat Diva sambil tertawa kecil. Padahal, sebenarnya cukup banyak cowok yang menyukai Diva. Sayangnya, Diva itu bukan tipe cewek yang peka, dan cenderung cuek.

"Ah, masa sih? Diva kan cantik, beneran nggak ada yang suka?" Tanya Nenek seolah tidak percaya.

"Ng-nggak sih kayaknya.." jawab Diva.

"Tuh kaan.. jawabnya gugup gitu.. ada yaa?" Tanya nenek lagi.

Belum sempat Diva menjawab, seseorang membuka pintu kamar nomor 83. Tentu saja, orang itu adalah Mama.

"Ma, maaf ya agak lama, ini aku bawain makanan kesukaan mama.. hehehe.. aku bawain makanan mulu ya.." ucap Mama seraya menaruh sekotak kue brownies di meja.

"Ah, nggak apa kok." Ucap nenek.

Setelah bercakap-cakap dengan sang nenek, Mama dan Diva memutuskan untuk pamit, kemudian segera keluar dari kamar nenek.

"Diva tadi ngobrol apa aja sama nenek?" Tanya Mama sambil berjalan dikoridor rumah sakit.

"Yaah, ngobrol biasa gitu deh, Ma." Jawab Diva sambil tersenyum tipis.

"Dasar.." ujar Mama sambil tertawa kecil.

"Lo Diva, bukan?" Sebuah suara terdengar dari arah belakang Diva. Dengan sontak, Diva segera menengokkan kepalanya keara orang yang memanggilnya.

"Iya.. lo siapa ya?" Tanya Diva sambil menatap heran laki-laki yang memanggilnya tadi.

"Mama tunggu dimobil ya, Div." Ujar Mama sambil tertawa kecil dan segera pergi

"Gue Hanif, anak OSIS kelas 11." Jawab laki-laki ituㅡHanifㅡsambil mengulurkan tangannya ke arah Diva. Diva segera membalas uluran tangan itu dan bersalaman.

"Lo tau gue darimana?" Tanya Diva lagi.

"Lo kan famous, masa ga ada yang kenal." Jawab Hanif sambil tertawa kecil.

'Kok leh ugha sih.' Batin Diva sambil menggigit bibir bawahnya.

"Famous apanya coba." Ujar Diva sambil ikut tertawa kecil, "lo kelas 11 berapa?" Lanjut Diva.

"Gue 11-4. Kapan-kapan mampir." Jawab Hanif sambil bercanda. Diva menanggapinya dengan tertawa.

"Okedeh gue usahain, hehehe." Celetuk Diva sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh duluan ya, Div. Inget ya, gue tunggu loh." Ujar Hanif sambil melangkah pergi dan mengedipkan sebelah matanya pada Diva.

"Sial. Ganteng banget." Batin Diva lagi sambil meremas roknya.

-tbc

Maap yak jarang update :") authornya mageran :")

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H.O.P.E (Hold On Pain Ends)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang