Kia POV
Setelah berbelanja ria kamipun memutuskan untuk pergi kerestoran terdekat karena kami sama-sama lapar kamipun memilih ke restoran didepan mall.
Kamipun mencari tempat dan aku melihat didekat pintu ternyata kosong akupun langsung menarik tangan Loren untuk mengajaknya duduk disana setelah kami duduk datang lah pelayan dengan senyum ramahnya."Mau pesan apa dek?." tanya pelayan tersebut.
"Kamu mau apa Ki?." tanya loren.
"Mm aku pesen nasi goreng sama jus mangga aja." ucap ku.
"Kalo aku spagetti sama jus lemon ya. " ucap Loren.
"Oh oke saya ulangi nasi goreng 1 ,spagetti 1, jus lemon 1 dan jus mangga 1 , ada tambahan?." ucap pelayan itu
"Tidak ada." ucapku.
"Baiklah pesanan akan datang dalam 5 menit." ucap pelayan itu sembari pergi.
"Eh Ren kamu tau gak?...."
"Enggak." ucapnya cepat.
"Iihh aku kan belom selesai ngomong main potong aja." ucapku sebal.
"Eh, heheh maaf deh yaudah lanjut." ucapnya.
"Hmm gini tadi masak aku ketemu sama Vito tau trus tadi dia nabrak aku yah dan tau gak yang nabrak itu dia tapi yang marah malah dia kan kampret tuh pengen aku tabok rasanya itu anak." ucap ku menggebu-gebu.
Dan aku melihat loren menahan tawa nya.
"Apanya yang lucu cobak iss jadi tambah kesel " batin ku"Hftt... Hahahahha kamu kalo lagi marah-marah gitu lucu ya hahahaha. " ucapnya sembari tertawa.
"Ihh apanya yang lucu sih kamu itu aku lagi bete malah diketawain ihh sebel." ucapku sembari mengerucut bibirku.
"Ehehe maaf deh habisnya muka kamu lucu tau kamu itu gak cocok untuk ngambek gitu." ucapnya dengan tampang watados.
Setelah mengobrol-ngobrol pesanan pun datang."Ini dek pesanannya selamat menikmati." ucap pelayan dengan senyum ramahnya.
"Trimakasi mbak." ucap ku dan Loren bersamaan.
S
K
I
P*rumahku
"Huh akhirnya sampe rumah juga ya ren capek banget aku." ucapku.
"Iyaya capek banget tapi seneng juga sih bisa shopping-shopping bareng kamu hihi." ucapnya.
"Oh ya kamu mau nginep atau mau pulang Ren?." tanyaku.
"Aku nginep sini aja boleh gak?." ujarnya sedikit takut-takut.
"Bolehlah kamu mau tinggal disini juga boleh apa sih yang gak buat kamu hahaha." ucapku.
"Hah?!! Beneran huaa aku seneng banget temenan sama kamu." ucapnya dengan mata yang berbinar.
"Iya bener. Aku juga seneng temenan sama kamu." ucapku sembari memeluknya.
"Ren mandi yuk." ajak ku.
"Ayok kita mandi berdua ya." ucapnya yang hanya ku angguki saja.
Setelah mandi kami bergegas ke bawah untuk makan malam dan yah meja makan sudah tak sepi lagi karna sudah ada Loren disini
To be continue
Makasi ya udah baca cerita aku 💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
My Regret (Revisi)
Teen FictionPenyesalan memang selalu ada di akhir bukan? Jika di awal itu bukan penyesalan melainkan perkenalan. "Apa aku sudah terlambat? Maaf kan aku, aku benar-benar menyesal." - Alvito Ronald Miles "Mungkin" - Avikia Storia Both