7

327 109 29
                                    

Author pov

Matahari telah muncul ditempatnya dan ayam sudah berkokok setengah jam yang lalu tapi seorang gadis yang sedang memeluk gulingnya tak kunjung bangun sampai ada seseorang yang membangunkannya.

"Kia oh Kia anakku bangun oe " ucap seorang wanita yang tak lain adalah mamanya.

"Hmm." gumamnya tak jelas

"Ih sayang ayo bangun nanti kamu telat baru tau rasa."ucap sang mama

"5 menit lahm" jawabnya yang membuat mamanya geram akan tingkah laku putri satu-satunya ia pun menjewer telinga putrinya karna tak kunjung bangun dan itu berhasil membuat Kia bangun.

"Aw..aw ma sakit ihh Kia masih ngantuk jugaan masih jam 5 aku itu sekolah jam 7 jadi aku masih punya waktu banyak " ucap Kia sambil melepaskan tangan mamanya dari telinganya.

"Apa kamu bilang jam 5 ini sudah jam 6 Kia dan kamu juga udah dicari sama temen kamu tau." ucap mamanya geram.

"Hah?.. Jam 6 kenapa mama gak bangunin aku sih. aku kan ada piket hari ini dan apa tadi temen?." ucap Kia terkejut sekaligus bingung dengan siapa teman yang dibilang oleh mamanya.

"Iya temen udah ah cepet sana mandi malu tau ditungguin sama temen kamu tapi kamunya masih tidur ihh." ucap mama Kia.

"Iyaiya." ucapnya berlalu kekamar mandi dan mamanya keluar menuju meja makan.
Beberapa menit kemudian vita telah siap dengan seragamnya dan iapun menuruni tangga untuk menuju ruang makanya.

Kia pov

"PA.." ucapnku terputus karna  terkejut melihat Loren yang sedang bercakap-cakap dengan orang tuanya.

"Lah Loren kok kamu disini?." tanyaku

"Ya aku jemput kamu biar kita bisa berangkat bareng " ucapnya dengan senyum (sok) manis aku hanya memutar bola mataku.

"Ma kok mama gak bilang sih ada Loren disini " tanyaku

"Lah tadi kan mama bilang kamu ditungguin sama temen kamu yah karna kamu lama mama ajak deh dia ikut sarapan bareng kita."

"Oh."

Kamipun sarapan bersama-sama dengan sesekali tertawa eh lebih tepatnya menertawakanku karna mama membuka semua aibku waktu dulu kepada Loren dan itu membuat pagi ku menjadi buruk

Skip

*sekolah

Setelah sampai sekolah loren tak berhenti-berhentinya tertawa dan itu membuat pagiku semakin buruk saja

"Iih Ren stop dong dari tadi ketawa mulu kagak capek apa kamu ketawa aja." ucapku sebal

"Sebenernya capek sih cuma ya lucu aja masak udah besar kamu masih aja ngomphhm." ucapnya tak jelas karna aku membekap mulutnya yang tak bisa direm(?) itu

"Lhepahms!!!." ucapnya tak jelas

"Hah?.. Apa!??." tanyaku karna tak mendengar apa yang diucapkan oleh loren dan diapun menggigit tanganku.
"Adawwww......" teriakku dan langsung melepas tanganku dari mulutnya.

"Iss sakit tau Ren kamu itu." ketusku

"Ih salah sendiri main bekap-bekap mulutku." ucapnya sinis.

"Salah kamu juga ya siapa suruh buka aib ku disini udah tau rame." ucapku tak kalah ketusnya.

"Ehhehe ya mangap keceplosan sih" ucapnya.

"Eh maaf kali dasar ngomong aja kamu remidial ckckck." ucapku

"Ih suka-suka ue lah kok kamu yang sewot." ucapnya tak mau kalah.

My Regret (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang