Meet a crazy friend

386 16 1
                                    

Akupun refleks menoleh.

"Hay, boleh gue ikut duduk di sini?" Tanyanya sangat ramah sambil menunjukkan bangku yang kosong di sebelahku.

"Oh boleh boleh lagian ini kan tempat umum" Jawabku sambil tersenyum kuda ke arahnya.

"Oh iya kenalin gue ..." ucapanya terpotong. Karena orang orang yang berada di perpustakaan menyuruh kita diam

"Ssstttsssss"

"Kita keluar aja, kalo berisik disini bisa ditelen tuh sama guru perpus itu" Ajaknya sambil berbisik dan menunjuk ke bu nana si guru killer. Aku hanya mengangguk saja dan diapun menarikku keluar.

"Hufftttt" Dia bernafas lega.

"Lo kenapa gitu? Emang guru itu kenapa? Kelihatannya baik" Ujarku

"Ya ampun???? Lo nggak tau? Dia bu nana itu termasuk guru killer kalik, selain jadi guru perpus dia itu juga ngajar fakultas kedokteran!" Ujarnya heboh

"Berarti dia itu ngajar di fakultas gue juga dong. Gue malah baru tau" Jawabku santai

Tidak terasa kita berjalan terlalu jauh dari perpus dan kelasku gara gara keanakan ngobrol dan ternyata langkah kaki kita sampai di fakultas hukum. Fakultas hukum itu ada di lantai 3 sedangkan kelasku ada di lantai dasar. Dan aku baru ingat kalau ada kuliah pagi.

"Astaga gue baru inget ada kuliah pagi, gue harus cepet-cepet ke kelas gue duluan ya! Bye.."

Akupun tergesa-gesa dan segera pergi meninggalkan perempuan itu, entah siapa namanya kita belum sempat berkenalan.
Aku berlari menuju kelasku dan sesekali memandangi jam tanganku. Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 10.00

"Hosshh hosshh Akhirnya sampai" ujarku sambil mengelap keringat di keningku. Ternyata perjalanan tadi benar-benar jauh. Menuruni tangga berkali-kali.
Dan aku sangat kecewa karena ternyata

Kuliah pagi ditunda karena dosen sedang tidak bisa hadir

Aku membaca selembar kertas yang tertempel di mading kelasku. Aku hanya pasrah dan menggerutu kelas akupun memutuskan untuk pulang saja. Aku berjalan menuju parkiran dengan wajah lesu dan kepangan rambut yang agak berantakan.

"Hufftt disini benar-benar sangat luas" gerutuku

Ketika sudah setengah perjalanan ada seseorang yang mengagetkanku lagi.

"Heyy" Ujarnya sambil menyenggol lenganku.

Akupun sontak kaget.

"Lo? Yang tadi kan?" Ujarku

"Iyaa hehehe" jawabnya sambil nyengir.

"Lo seneng banget ya liat gue jantungan?" Ujarku sambil memegang dadaku.

"HAHAHA abisnya gue tadi liat lo yaudah gue samperin, tadi kita juga belom kenalan"

"Mata lo jeli banget ya dari segini banyak mahasiswa mahasiswi elo masih bisa liat gue" ucapku datar.

"Yaiyalah secara gue gitu" jawabnya sambil terkekeh.

"Oiya kenalin gue Alika" ujarku sambil menglurkan tanganku.

"Gue Sifa" jawabnya sambil membalas uluran tanganku.

"Em, ngomong ngomong lo fakultas apa?" Tanyaku

"Kedokteran"

"Berarti lo satu kelas sama gue?"

"Emm iya mungkin kenapa??"

"Berarti lo tau dong gajadi kuliah pagi!!!"

"Ya taulah"

"Kenapa lo nggak ngasih tau gue sih fa.........." ujarku sambil menepuk jidatku.

"Abis lo nggak nanya" jawabnya santai.

"Ya Tuhan mimpi apa gue semalem bisa ketemu orang kayak dia" Batinku.

"Eh iya, kenapa lo berminat ngajak temenan gue? Padahal dandanan lo udah kece dan trendy kenapa lo nggak bertemen aja tuh sama mereka-mereka" Tanyaku.

"Mereka alay" Jawabnya

"Lo juga alay" Ujarku sambil menahan tawa
Diapun langsung memelototiku.

"Hahaha untung gak semua orang disini pada alay dan berlomba lomba buat pamer pameran" Ujarku sambil tertawa kecil. Dan sifa hanya ikut tertawa.

Akupun pamit ke sifa untuk pulang.

"Fa gue pulang dulu ya"

"Yah kok buru-buru sih Al" Jawabnya sambil memanyunkan bibirnya

"Iya gue udah pengen pulang banget nih soalnya enek liat muka lo manyun manyun gitu haha" ujarku meledeknya. Lagi-lagi dia memlototiku.

"Udah ya gue pulang bye"

Akupun berjalan santai melewati lorong demi lorong kampus ini.
Hingga akhirnya aku sampai di parkiran juga, aku segera menaikki sepedaku dan mengayuhnya. Aku sangat suka sekali bersepada, setiap sore aku selalu meluangkan waktuku untuk bersepeda. Oh ya kita belum kenalan kan ?
Namaku Cassandra Alika Dewantara, anak tunggal dari Bapak Gilang dewantara dan Ibu Sandra firdiana. Aku biasa di panggil alika, papaku pemilik salah satu perusaan di jakarta, dan ibuku pemilik salah satu toko kue terkenal di jakarta, sebenarnya aku orang mampu, tapi aku lebih suka hidup sederhana karena jika aku hidup sederhana aku akan mendapatkan teman yang setia, itulah prinsipku dan akupun bukanlah orang yang pemalu ataupun pendiam, aku bersikap begitu hanya pada orang yang belum aku kenal.

Aku sangat menyukai warna hitam, hampir semua bajuku berwarna hitam, kamarkupun tidak ketinggalan ada sentuhan-sentuhan warna hitam semua sepedaku dari dulu warnanya juga hitam. Pokoknya i like everything about black.

Sampai-sampai dulu aku di panggil kakak kelas yang termasuk badboy di Smpku dengan sebutan Mrs Black, dan gara-gara dia satu sekolah memanggilku Mrs Black, aku memang suka warna hitam tapi aku benci dipanggil Mrs Black.

Mrs BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang