Pertemuan Konyol

231 16 0
                                    

"Eza siapa?" Gumamku.

"Bagaimana caranya gue ngebalikin ini??" Ujarku sambil clingukan.

"Aha.. gue kasih ke pak satpam kan bisa, gausah ribet gue"

Akupun memutuskan untuk ke pos satpam saja. Tapi ti tengah perjalanan, rantai sepedaku copot dan aku tidak bisa membenarkannya. Karena aku agak lelah jadi aku berhenti sejenak di pinggir jalan sambil mencoba membenarkan rantai sepedaku, tapi tetap saja aku tidak bisa.

"Ternyata cuma benerin rantai kayak gini bikin keringetan juga" Ujarku sambil mengelap keringatku.

Author's

Alika sedang asik membenarkan rantai sepedanya yang lepas, seorang laki-laki yang sedang kebetulan lewat mencoba menghampiri alika.

"Kenapa mbak?" Ujar laki-laki itu sedikit mengagetkan alika.

"Mbak? Emang muka gue tua banget apa sampe dipanggil mbk. Gue kan masih unyu Ya Tuhan" Batin alika

"Hah? Oh ini rantai sepeda saya copot" Jawab alika dengan tersenyum asam sambil terus membenarkan rantai sepedanya.

"Boleh saya bantu?" Ujar laki-laki itu.

"Em nggak usah, saya bisa kok ini sedikit lagi pasti bisa"

15 menit kemudian

Laki-laki itu masih terus berdiri di hadapan alika, melihat alika mencoba membenarkan rantai sepedanya. Sampai akhirnya alika menyerah.

Alika's

"Nih cowok ngapain sih masih berdiri aja disitu" Batinku.

Aku terus mencoba membenarkan rantaiku sampai tanganku kotor oleh oli di ranta sepedaku. Dan akhirnya aku menyerah, aku ternyata sulit sekali membenarkan rantai sepeda. Akupun akhirnya dengan terpaksa meminta tolong pada laki-laki yang berada didepanku itu.

"Umm, tawaran yang tadi masih berlaku apa nggak ya?" Tanyaku sambil menggaruk tengkukku yang sama sekali tidak gatal.

"Hahaha jadi nyerah nih?" Ledeknya.

Aku hanya tersenyum asam kepadanya. Lalu ia pun membenarkan rantai sepedaku, tidak ada 10 menit rantai sepedaku sudah benar. Laki-laki ini benar-benar hebat.

"Finish" ujarnya.

"Wah hebat, umm terimakasih ...."

"Eza" potongnya.

"Hah? Eza?"

"Iya" jawabnya.

"Kenapa?" Tambahnya.

Akupun langsung mengeluarkan dompet dan menyocokkan wajah yang ada di ktp itu, dan ternyata mirip!

"Umm, apa kamu lagi nyari dompet?"

"Kok lo tau? Apa jangan-jangan lo cenayang ya? Atau paranolmal? Atau dukun?"

"Enak aja, tadi aku nemuin ini dompet tergeletak di sana, dan aku mau bawa dompet ini ke pos satpam" Jawabku mencoba sabar dan tetap sopan.

"Nih dompet kamu" jawabku sambil menyodorkan dompetnya.

Tangannya tidak mengambil dompetnya malah menuju ke wajahku dan mengusap pipiku.
Aku yang terkejut sontak membanting agak keras tangannya sebelum mendarat di pipiku.

"Awww" ringisnya.

"Eh, sorry sorry maaf aku nggak sengaja tadi refleks, lagian kamu mau ngapain sih? Bukannya ngambil dompet kamu malah...." Ujarku.

"Hahaha muka lo tuh banyak olinya tau" potongnya.

Akupun membulatkan mataku. Dan mengusap-usap asal wajahku.

"Masih banyak" ujarnya.

"Beneran??"

"Udah sini gue bersihin" ujarnya. Iapun mengambil sebuah sapu tangan dari kantong celananya. Dan mulai mengelap wajahku, aku hanya diam dan dia semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku, akupun spontan terus memundurkan wajahku sampai akhirnya aku hampir terjatuh, tapi tubuhku ditahan oleh laki-laki itu. Jarak kita kini sangat dekat.
Sampai-sampai aku bisa mendengarkan detak jantungnya.

Nggleekkkk

Akupun hanya bisa menelan ludah lalu aku mendorong dadanya hingga ia hampir terjatuh juga.

"Huh... Lagi-lagi, gue ini mau nolongin lo tapi malah lo mau nylakain gue terus.." ujarnya.

"Maaf maaf aku nggak sengaja tadi itu reflek sumpah" ujarku sambil menunduk. Aku menunduk karena aku merasa pipiku memerah dan jantungku berdegup sangat kencang.

"Aku kamu? Nggak usah canggung gitu kenapa? Panggil lo gue aja atau panggil gue Eza gitu kan nggak ribet" Ujarnya.

Aku hanya melempar senyum kepadanya.

"Yaudah ya, gue mau pulang dulu udah sore" ujarku tergesa-gesa dan menuntun sepedaku.

"Tunggu nama lo siapa?" Ujarnya.

"Alika" jawabku tanpa menoleh.

"Tunggu... Alika !"

"Apaan lagi sih? Gue mau pulang za ini udah sore" Bentakku.

"Dompet gue" Jawabnya.

Akupun sontak malu dan melemparkan dompetnya lalu ia menangkapnya tepat.
aku segera menaiki sepedaku dan mengayuhnya buru-buru.

"Hati-hati woy" Ujarnya dari jauh tapi masih terdengar.

Sepanjang jalan aku hanya tersenyum dan tersipu malu mengingat kejadian tadi.

"Ih apaan sih gue gaje!!" Ujarku menepuk kepalaku sendiri.

Author's

Alika pergi meninggalkan eza, dengan rasa gugup dan malu alika terus mengayuh sepedanya.

Wajah alika benar-benar memerah, ini pertama kalinya ia mengalami blushing.

Ternyata ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan alika dari balkon rumah. Sambil tersenyum-senyum dia memfoto alika yang sedang lewat depan rumahnya itu.

Cekrikk

Suara kamera hpnya itu mengagetkan alika, sontak ia mengumpat di balik pagar balkonnya. Sedangkan alika menghentikan kayuhannya dan clingukan menapat sekitar kompleks perumahan itu. Merasa tidak ada apa-apa alika langsung mengayuh sepedanya lagi.

"Huffttt untung-untung, pake acara lupa silent hp lagi. Kalo sampe ketahuan mampus deh gue!" Katanya sambil menepuk jidatnya.

"Hmmm dia udah dewasa sekarang. Umm tapi tetep aja masih kayak bocah hahaha" Batinnya.

Mrs BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang