Penguntit Misterius?

202 13 0
                                    

"Hmmm dia udah dewasa sekarang. Umm tapi tetep aja masih kayak bocah hahaha" Batinnya.

"Andreas......."

"hufff mama apaan sih" gumamnya.

"Iya mah" sahutnya sambil meninggalkan balkon.

-skip-

Kringg....kringg...kringgg

Suara alarm membangunkan alika tepat pukul 07.00 pagi. Alika hanya melirik dan mematikan alarm yang terus berbunyi itu lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi mandi. Setelah selesai mandi alika bergegas turun ke ruang makan karena mama dan papanya sudah menunggunya untuk sarapan bersama. Dengan mengenakan sweater longgar dan rok ia menuruni tangga dengan semangat. Rambutnya yang masih agak basah terombang-ambing seirama dengan hentakan alika.

"Selamat pagi mama selamat pagi papa" ujarnya sambil mencium pipi mama dan papanya.

Itulah yang setiap pagi ia lakukan.
Iapun mendapat balasan ciuman mamanya di pipi kiri dan papanya di pipi kanan secara bersamaan.

"Selamat pagi juga sayang" jawab mamanya, dan papanya uanya tersenyum ceria ke alika.

Alikapun langsung duduk dan mengambil dua lapis roti yang ia beri selai coklat.

"Alika, gimana kuliahnya?" Tanya papa alika kepadanya.

"Ya gitu deh pa" jawabku sambil mengangkat pundaknya

"Kok gitu"

"Abisnya kemaren katanya kan ada kuliah pagi eh malah dosennya ga ada, kan sebel pa" ujar alika.

"Yang penting kamu harus belajar yang rajin dan jangan sampe kamu ngecawin papa oke?"

"Iya pa iya alika ngerti" jawabnya sambil mengambil segelas susu putih yang tadi di buatkan ibunya.

"Bagus itu baru anak papa"

"Emang biasanya aku nggak anak papa apa?" Gumamnya.

"Kata mama kamu kemaren kamu jatuh dari sepeda ya?" Ujar papanya alika.

"Iya pa tapi nggak apa-apa kok"

"Besok kamu bawa mobil aja alika! Lagian kamu nggak capek apa ke kampus naik sepeda gitu?"

"Nggak lah pa kan sehat"jawabnya sambil nyengir.

"Alika alika anak papa yang aneh" ujar papa alika sambil mengajak rambut alika.

"Ma papa berangkat kantor dulu ya" Ujar papa alika.

"Iya pa hati-hati ya.." jawab mama alika menghampiri papa alika.

"Hati-hati ya pa" ujar alika sambil melambaikan tangannya.

----

Jam sudah menunjukkan pukul 12.45 alika segera bersiap untuk pergi ke kampus.

Alika's

Aku bergegas mengambil tasku dan menemui mama di ruang tamu yang sedang asik bercengkrama dengan temannya.

"Mama" ujarku sambil mencium pipi mama dari belakang.

"Eh alika, mau kemana sayang?"

"Kampus ma"

"oh ini yang namanya alika, aduh.. cantiknya" ujar teman mama.

"Iya jeng ini anakku yang aku ceritain itu, namanya alika" jawab mama

Aku pun tersenyum manis dan mendekat ke arah teman mama itu, aku menjulurkan tanganku dan beliau menyambutnya dengan ramah.

"Alika tante" ujarku sambil cipika cipiki dengan beliau.

"Aduh cantiknya, kenalin nama tante, tante ayu" ujarnya ramah.

"Kenalin sayang, ini tante ayu teman mama plus tetangga kita" ujar mama

Tante ayu sangat baik dan ramah meskipun baru bertemu dengan ku.
Aku melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 13.05 akupun segera berpamitan ke mama dan tante ayu.

"Ma, tante aku ke kampus dulu ya" ujarku.

"Iya alika hati-hati ya" jawab tante ayu

"Iya sayang hati-hati ya.. ini kuncinya" ujar mama sambil menyodorkan kunci mobil.

"kunci buat apa ma?" Tanyaku sambil mengerutkan alis.

"Ya buat ke kampus dong al, kamu pake mobil kan?"

"Engga ma, aku pakek sepeda"

"Tapi Alika..."

"Udah ya ma aku telat nanti bye mama tante ayu" ujarku sambil berlari.

Lalu aku mengambil sepedaku dan mengayuhnya. Hari ini aku cukup panas tapi aku tidak begitu memperdulikannya. Aku terus mengayuh sepedaku.

Akhirnya aku sampai di kampus. Ketika aku berjalan menuju kelasku aku merasa ada yang mengikutiku, akupun menghentikan langkahku tepat di depan toilet kampus dan menoleh kebelakang tapi ketika aku menoleh ke belakang tidak ada orang. Aku jadi takut dan bulu kudukku merinding. Aku melanjutkankan langkah kakiku.

"Woy!!!!!"

Aku menoleh, ternyata sifa.

"Sifa lo tuh ya ngerjain gue mulu" ujarku sambil menunduk dan membenarkan kacamataku. Aku terus melangkahkan kakiku, sifa hanya nyengir-nyengir mengikutiku.

"Pake segala nguntitin gue dari belakang lagi, bikin merinding tau nggak! Gue kira setan lo" Tambahku.

"Idih ngapain juga gue nguntitin elo, orang tadi gue kebetulan dari toilet trs gue liat elo yaudah gue nyusul" jawabnya sambil berjalan mundur di depanku.

"Tunggu-tunggu" Aku menghentikan langkahku, juga sifa.

"Apaan sih? Kenapa lo berhenti? Barang lo ada yang ketinggala?" Ujar sifa.

"Enggak, tadi gue ngerasa ada yang nguntitin gue deh pas lewat perpus" Jawabku sambil melihat sekelilingku.

"Ah perasaan lo aja kalik, yaudah yuk ngantin dulu gue laper... ayok...." Ujar sifa sambil menarik tanganku.
Aku hanya menganut saja.
Tapi pikiranku tidak tenang, aku yakin tadi pasti ada yang menguntitku.

Author's

Ditempat yang sama ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan dan mengikuti seorang perempuan berambut pirang, berkacamata dan mengenakan baju serta aksesoris serba hitam. Iya ia memperhatikan alika!

Awalnya ia melihat alika di parkiran, kemudian ia mengikuti alika mulai dari parkiran, hingga akhirnya alika merasakan ada yang mengikutinya. Ia pun segera bersembunyi.

"Astaga mampus gue" ujarnya sambil segera bersembunyi.

"Huft untung" ujarnya lagi sambil mengelus dada bidangnya.

Mrs BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang