Three

180 22 0
                                    

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi.Inilah yang ditunggu-tunggu oleh siswa/i yaitu jam istirahat.Semua siswa/i berhamburan keluar kelas untuk istirahat.Tempat pertama pada saat jam istirahat mereka yaitu biasanya dikantin.Kenapa dikantin? Ya karena mereka lapar guys.INGAT GUYS LAPER BUKAN BAPER *ini apaan dah,abaikan aja.

"Tub kutub lo mau ikut ke kantin gak?" Tanya Steffi,sedangkan [Namakamu] hanya menggelengkan kepalanya saja.

Steffi menghela nafasnya,dengan sangat terpaksa seorang Stefhanie Zamora Husen pergi ke kantin seorang diri tanpa ada yang menemani.Ia tahu bahwa ia jomblo.*akui aja kalo lo jomblo steff,-

"Yaudah deh,nasib orang jomblo begini amat yak.Punya sahabat yang sifatnya udah kaya kutub,ditambah gue yang kemana-mana selalu sendiri.Gue berasa paling jomblo dikelas." Ucap Steffi pelan seraya menunduk lesu.Berjalan dengan langkah yang tak semangat.

~~

"Wihhh Steffi!! Sendirian aja lo,temen lo si kutub mana? Kagak ikut ke kantin?" Tanya Iqbaal sesekali ia meledek.

"Gue tau gue jomblo,tapi sorry gue bukan LGBT kaya lo berdua.hm" sindir Steffi sesekali tersenyum sinis menatap Iqbaal yang kini mulai kesal rupanya.

"Emang ya lo Steff,kesel gue sama lo.Nyesel gue udah nanya kaya gitu ke lo.OKE FINE SEKARANG GUE PECAT LO SEBAGAI ANAK." Ucap Iqbaal kesal,kini Steffi menatap Iqbaal bingung.Pecat sebagai anak?

Steffi masih menatap Iqbaal bingung lalu ia menjawab perkataan Iqbaal dengan santainya.

"Waitt,Pecat sebagai anak? Sejak kapan gue jadi anak lo? Dan kapan lo lahirin gue? Emak gue siapa? Atau jangan bilang lo yang brojolin gue dan emak gue yang nafkahin gue?." Pertanyaan yang Steffi lontarkan cukup membuat Iqbaal cengo.Semudah itukah seorang Steffi percaya kepadanya?

"Nih emak lo si Aldi." Iqbaal menatap Aldi sekilas lalu ia beranjak pergi meninggalkam mereka berdua kini.hanya diam mematung menatap punggung Iqbaal yang kian menjauh.

"Si Iqbaal homo ya? Gue aja sampe merinding gini dengernya.Btw,lo juga homo sekarang jijik gue lama-lama deket-deket sama orang homo kaya lo!." Steffi kini membuang muka lalu pergi dari hadapan Aldi.Aldi hanya mengerutkan keningnya.Mengapa Steffu bisa menyangka kalau dirinya itu homo?

"Woyyy lo berdua napa pada ninggalin gue gini sih? Aelah terus ini makanan siapa yang bayarr? Nasib gue gini amat.Habis dah duit jajan gue" Ucap Aldi frustasi seraya mengacak-ngacak rambutnya hinggs berantakan.

Skip-

Iqbaal kini sudah berada di depan kelasnya.Ia melihat [Namakamu] yang sedang duduk sendirian dibangkunya sambil membaca novel kesayangannya.Lalu Iqbaal langsung saja menghampirinya.

"Ekhm sendirian aja nih,mau gue temenin?" Goda Iqbaal sambil sesekali menatap wajah [Namakamu] yang kini sedang serius membaca novel.

Tetapi apa daya? [Namakamu] sedari tadi tidak merespon ucapan Iqbaal.Ia hanya fokus pada novelnya saja.

"Kebiasaan banget lo,btw lo gak terpesona apa sama ketampanan gue? Secara gue baru masuk aja udah banyak penggemar." Ucap Iqbaal dengan tingkat kepedeannya yang udah over.[Namakamu] kini menatap Iqbaal tajam.

"Terus? Gue peduli? Sayangnya gue gak tertarik sama sekali sama lo." Jawab [Namakamu] ketus lalu ia kini fokus kembali pada novelnya.

'Kringg Kringg Kringg'

Bel masuk berbunyi.Iqbaal hanya pasrah,rencana pendekatan dengan [Namakamu] pun gagal.Karena bel masuk yang tidak bisa diajak kompromi.

"Baal minggir dong,gue mau duduk nih.Lo betah amat kayanya duduk disamping [Namakamu]" entah sejak kapan kini Steffi sudah berada di hadapan Iqbaal.

CRAZY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang