Gue tau ini absurd banget tapi mohon pengertiannya gue masih pemula disini. Kalau ada kata-kata atau ejaan yang salah jangan sungkan komen. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Enjoy:))===============================
Kota Ilusi?
"Gue tau lo gak tidur." Suara itu memecah keheningan. Hanya lima kata tapi mampu membuat bulu kuduk gadis itu berdiri.
"Gue tidur kok." Ia tidak bisa berpikir jernih karna ketakutan dan tanpa pikir panjang langsung menjawab ucapan laki-laki itu. Goblok. Sejak kapan orang tidur bisa ngomong? Memang ya, dalam kondisi seperti ini pikiran dan mulutnya tidak bisa sejalan.
"Sejak kapan orang tidur bisa ngomong?" Kata suara itu terkekeh geli.
"Ehhm--" gadis itu kehabisan ide, gak tau lagi harus jawab apa. Pikirannya buntu. Dan hal yang tidak terduga terjadi. Perut dia bunyi, sekali lagi BUNYI di depan laki-laki itu.
"Lo laper?" Tanya laki-laki itu sambil menahan tawa.
"Enggak, gue gak la--" dan perut gadis itu bunyi lagi. Sudah habislah harga dirinya di depan laki-laki itu.
"Mulut lo bisa bohong tapi tubuh lo enggak. Jangan sok jaim, kalo laper ya bilang. Turun gih, gue siapin makanan buat lo." Kata laki-laki itu sambil berjalan ke arah pintu dan keluar.
"Perut, lo kok gak bisa diajak kerja sama dikit sih?" Kata gadis itu memarah-marahi perutnya. Efek laper mungkin, pikirannya jadi sedikit terganggu. Gadis itu termangu di atas kasur. Bingung mau turun atau tidak, tapi kalau tidak turun perutnya bisa demo dan yang paling parah bunyi lagi di depan laki-laki itu. Sudahlah gue turun aja gadis itu membatin.
Gadis itu turun dari kasur dan berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dia turun dari tangga sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara.
"Akhirnya lo turun juga. Gue kira lo masih keukeh kalau gak laper." Kata laki-laki itu sambil memotong buah apel.
"Kok lo bisa tau?" Gadis itu terheran-heran. Laki-laki itu sedang memunggunginya, terus dia tau dari mana?
"Suara lo kenceng banget. Gedebak gedebuk, kayak gajah." Kata laki-laki itu balik badan dan segera menaruh apel di meja makan.
"Gue gak kayak gajah, lo kali yang kayak gajah," gadis itu kesal. Masa ia disamain kayak gajah? Itu penghinaan terbesar bagi perempuan.
"Terserah dah. Cepetan makan, perut lo kasian." Kata cowok itu sambil menarik kursi dan duduk dengan tenang dan mulai memakan makanan yang tersedia di meja makan.
Gadis itu terdiam memperhatikan laki-laki itu makan. Dia baru bisa melihat wajah laki-laki itu dengan jelas. Ganteng. Dengan wajah putih, hidung mancung dan mata kelabu yang memikat.
"Gue tau gue ganteng, tapi liatnya gak usah gitu kali." Kata laki-laki itu sambil menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.
"Siapa juga yang ngeliatin lo, geer banget!" Gadis itu mencoba membantah ucapan laki-laki itu. Bisa-bisanya gue terpesona dengan makhluk sombong seperti dia, jangan sampe!
"Lo mau berdiri disitu sampe kapan? Cepet sini makan." Kata laki-laki itu sambil menepuk-nepuk bangku di sebelahnya.
Gadis itu berjalan menghampiri laki-laki itu dan duduk disebelahnya. Dia menatap semua makanan yang ada di meja itu dengan wajah berseri-seri.
"Awas air liur lo jatoh. Nunggu apa lagi? Cepet makan."
"Ini makanannya gak lo racunin kan?" Kata gadis itu dengan tatapan selidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kota Ilusi
Storie breviTerjebak di kota ilusi membuatnya berurusan dengan Gavin, lelaki dengan muka datar dan sangat cuek yang menolongnya saat dia berada di sana. Gadis itu akhirnya menemui Albus, tetua di kota ilusi yang tahu seluk-beluk kota itu. Dia menemukan secercah...