Siaal , aku lupaaa

85 28 8
                                    

Setelah selesai membersihkan badan, Leo berjalan keluar untuk menemui Cherry

"Cherry.... dimana kamu ?"

'Kriiek' suara pintu terbuka ...

"Kau sudah selesai Leo ?"

"Iyaaa sudah , oh iya aku tadi melihat lukisan di dinding, lukisan siapa itu Cherry ?"

"Ah itu cuma lukisan asal asalan saja , memang nya kenapa ?"

"Hmm menurut ku yang di lukisan itu mirip dengan mu"

"Ahh tidakkk , mungkin kamu cuma salah lihat saja"

"Hmm iya mungkin memang aku salah lihat , mungkin karena aku terlalu sering memikirkan mu"

"Jadi Leo sering mikirin aku ya ?"

"Ah anuu nggak kok, bukan nya gituu"

"Hahaha kok salting sih , nggak usah cemas , aku cuma bercanda kok"

"Hahaha sepertinya hujan ini akan bertahan lama "

"Hmm aku juga berfikir begitu"

"Jadi apa yang biasa nya kau lakukan di sini , kau kan sendirian di sini , apa kau tidak bosan ?"

"Awalnya sih aku selalu merasa bosan , tapi kan dalam setahun terakhir kamu selalu bermain dengan ku , jadi sekarang aku tidak merasa kesepian lagi"

"Hmm kalau nanti aku jarang kesini ato nggak kesini lagi gimana ?"

"Mungkin aku akan menghilang"

"Menghilang? Apa maksud mu Cherry ?"

"Haha nggak kok , aku cuma ngelantur aja , yang jelas aku nggak mau kehilangan kamu Leo"

"Hahah dari tadi ngomong nya cuma hilang dan hilang , ayo kita main aja"

"Haha setujuuu , tapi mau main apa hujan hujan gini ?"

"Kita main sambung kata aja"

"Hahaha ayoo, yang kalah hukuman nya harus menyanyi dan menari 'Meri si domba kecil' ya"

"Siapa takut"

"Peraturan nya yang salah sampai 10x berarti dia yang kalah"

"Hahaha aku bahkan gak akan salah lebih dari 3x, ayoo mulai "

Mereka bermain cukup lama , dan akhirnya tiba waktu untuk yang kalah bernyanyi dan menari

"Hahaha , kau lucu sekali leoo"

"Yaya, gimana ? Udah terasa menjijikan belum aku tadi?"

"Hahah nggak kok , kamu lucuu  , apa lagi ketika kamu meniru suara domba nya Meri , hahaha aku sampai terpingkal pingkal"

"Hahah bagus deh kalau kamu senang , aku rela kok bertingkah seperti orang bodoh terus menerus"

"Ahahah apaan sih Leo , eh kamu nggak pulang ? Hari ini ayah sama ibumu kan pulang dari kota"

"Oh iyaaa aku lupaaa , eh hujan nya udah berhenti ya, kok pas banget ? Maaf ya Cherryaku harus pulang , sampai jumpa besok, daaaa "

"Iyaa Leo , sampai jumpa"

Leo berlari menyusuri hutan agar bisa cepat sampai di rumah karena dia takut orang tua nya marah karena dia tidak ada di rumah
Sesampainya di rumah Leo langsung ganti baju dan tak lama setelah itu terdengar bunyi ketok an pintu
Ternyata yang mengetok pintu adalah kedua orang tua Leo, mereka tersenyum melihat anak mereka baik baik saja
Leo segera membantu orang tua nya mengangkat barang dari atas kereta.
Ayah Leo sangat sayang terhadap ternak nya sehingga setelah sampai yang ia cek pertama kali adalah ternak nya .

"Leoooooo"

"Iya ayah"

Leo berlari menuju suara ayah nya

"Apa yang terjadi ? Kenapa semua ternak kita mati?"

'oh Tuhan aku lupa memberi makan mereka' Leo berbicara dalam hati

"Ah anuu, maaf kan aku ayah , aku lupa memberi makan mereka selama 3 hari ini"

'paaaakkk' sebuah tamparan mendarat di pipi Leo

"Dasar anak nggak berguna , kenapa kau bisa lupa memberi makan mereka ? Mereka ini merupakan aset berharga keluarga kita karena kita tidak bisa panen gandum setiap Minggu jadi dengan menjual telur mereka atau memakan dagingnya kita bisa hidup selagi menunggu masa panen"

Aku merasa bersalah , tamparan ayah ku tidak lah terlalu menyakitkan , tetapi kata kata nya membuat ku merasa sangat bersalah
Aku hanya mampu tertunduk lesu mendengar ayah ku berbicara, semua yang ia bicarakan membuat hati ku sakit dan semakin merasa bersalah

"Ayah maaf kan aku"

"Aku tidak habis fikir , kenapa kau sampai lupa memberi makan ternak padahal kau biasa nya anak yang rajin dan penurut nak"

Perasaan ku bercampur aduk , aku tak tau alasan apa lagi yang harus aku buat , akhirnya aku memilih untuk berkata jujur

"Ayah, selama 3 hari ini aku....."

Bersambung

Jangan lupa vote ya ...

My Little CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang