Bab 3 Awal Perjalanan Panjang

63 5 9
                                    

Pagi yang cerah dengan cahaya samar dari matahari yang masih terhalang tebalnya embun pagi ini mulai menuntun langkah kami untuk kembali melanjutkan perjalan kami menuju ke Kush sebuah kota penghasil batu mulai terbaik di seluruh tanah Yudea ini, namun dengan suasana yang berbeda kali ini karena kami bertambah satu orang lagi yaitu Sign seorang penyihir yang kami temui di kota yang kami singgahi tempo hari.

Saat kami semua telah berkemas dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Kush tiba-tiba saja Sign yang baru keluar dari kamarnya langsung memberi ku sebuah pelindung lengan berwana hitam dengan sebuah ukiran aneh dari besi berwarna silver di bahu dan sikunya.

"Untuk apa Sign ini sebenarnya?" Tanya ku pada Sign

"Ini adalah segel untuk tangan mu Kit, kau lihat kan ukiran di sana itu adalah segel untuk meredam kekuatan dari tangan mu itu kita tidak tahu apakah di tangan mu ini mengandung kekuatan Iblis atau tidak, jadi semalam aku membuatnya khusus untuk mu sekedar untuk berjaga-jaga saja, "jelas Sign sembari mengenakannya ke lengan ku dengan senyum manisnya.

"Te...terima kasih Sign, baik lah ayo kita langsung pergi ke Kush." akhirnya kami pun langsung beranjak dari kota yang Sign dan kami tempati meninggalkan rumah yang telah kurang lebih 4 tahun ini Sign diami hanya untuk mencari sebuah legenda yang belum pasti kebenarnya yaitu Taman Eden yang mungkin berada di Kush.

"Perjalanan menuju Kush merupakan perjalanan yang panjang dan sangat sulit jadi mulai sekarang ini kita harus serius dan mulai bekerja sama satu sama lain," jelas ku pada Abigail dan Sign sembari berjalan menyusuri hutan berkabut yang tak jauh dari kota tadi.

"Aku percaya pada tuan ku kalau anda pasti akan melindungi ku," kata Sign sambil mendekatkan tubuhnya padaku.

"Hey jangan dekat-dekat dengan Kit!" kata Abigail dengan nada marah.

"Memangnya kenapa kalau aku dekat-dekat dengan tuan ku Kit?"tanya Sign pada Abigail sembari memeluk ku dengan erat.

"Bukannya apa-apa sih...tapi kalian tidak boleh begitu, ya itu tidak boleh!" jawab Abigail dengan wajah yang tiba-tiba memerah.

"Apa benar tidak boleh...hemm?" tanya Sign kembali pada Abigail sembari memeluk ku lebih erat lalu Sign tiba-tiba mencium pipi ku.

"A...a...apa yang kau lakukan Sign," tanya ku pada Sign sangat terkejut, sembari melepaskan pelukannya.

"Itu hanya bukti kesetian ku pada tuan saja thethethe..."jelas Sign dengan tawanya yang lucu.

"Haaaaa sudah ku bilang kan tidak boleh apa kau tak mendengar ku!" kata Abigail dengan ekspresi yang sangat mengerikan dia pun langsung menyeret Sign menjauh dari ku dan mereka pun mulai berdebat dengan suara yang sangat keras satu sama lain.

"Ayo lah kalian berdua kita harus mulai serius mulai dari sini, aku ingin segera menemukan Taman Eden dan mengahajar para Iblis dan Malaikat yang sombong itu," jelas ku pada mereka sembari melerai perkelahian mereka.

Mereka pun mulai menyudahi perkelahian konyol mereka namun saat kami baru merasakan sedikit kesunyian di hutan yang kami lewati itu tiba-tiba saja Abigail. "Tunggu aku merasakan ada sesuatu yang mendekat," jelas Abigail sembari menghentikan langkahnya dan langsung mengambil busur serta anak panahnya sontan aku dan Sign pun mulai memasang kuda-kuda siap bertarung.

Betul saja tak lama setelah Abigail berbicara seperti itu tadi tiba-tiba saja muncul segerombolan goblin berjumlah 9 ekor dengan mata merah dan tumbuh kerdil berwarna hijau kecoklatan yang menghalau jalan kami, kami pun tak terlalu terkejut karena memang di hutan ini banyak goblin yang kelaparan dan sering menyerang petualang yang melewati tempat ini, tanpa pikir panjang kami pun langsung menyerang mereka dengan mengatur sebuah rencana yaitu setiap dari kami bertanggung jawab pada setiap 3 goblin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A.H.D ChroniclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang