Peristiwa kedua

522 9 0
                                    

Entah dari mana rasa itu muncul. Rasa yang aneh terasa di relung jiwaku. Sangat sulit untukku artikan rasa ini. Malam, sangat sulit ku memejamkan mataku, yang ada hanya bayangan-bayangan semu yang hadir dalam pelukan hangat mimpiku. Tak menentu. Aneh, sedang menyatu dalam otak dan pikiranku kini. Senang dan kesal karena seorang Angga. Orang cuek yang mampu mencairkan hati ini dari trauma cowok saat dulu. Beban berat yang ku rasa kini hanya beban pikiranku akan Angga.

            Terasa banyak teroran yang masuk ke dalam telepon genggamku. Entah siapa, aku tak bisa menebaknya. Hanya ribuan pertanyaan yang membaur dalam memori otakku kini. Siapa dan siapa orang yang setiap detik menggangguku. Kata-kata mutiara dan perhatian yang amat sangat membuat hati dan hidung ini tak karuan. Semakin hari, SMS itu semakin membuatku penasaran. Berkali-kali aku tanya siapa dirinya, dia hanya menjawab “First Time”. Aku sama sekali tidak mengerti dengan jawabannya.

***

Sore ini aku memilih untuk bersantai ria di bawah langit sore. Tepatnya aku duduk di bawah ayunan taman yang berada di kompleks rumahku. Suasananya indah, cukup sepi. Tak seperti biasanya, banyak anak-anak yang bermain-main disitu. Tapi sekarang hanya ada beberapa anak saja. Inilah waktu yang tepat untuk menenangkan pikirnku yang lelah. Ku pejamkan mataku sembari menikmati lagu-lagu klasik yang membuatku terbuai olehnya. Khayalku seolah melayang. Ku mendekap angan-anganku yang kian tumbuh hangat dalam hangatnya cinta. Pejaman mataku membuatku tak sadar akan apa yang terjadi di sekitarku, tawa canda anak-anak di sekitarku ini. Yang ada hanya bayangan cowok pemain Basket populer.

Khayalku seolah membuyar ketika ku dengar dering SMS yang masuk ke dalam handphoneku. Segera ku buka.. seseorang yang selalu menerorku rupanya.
Tanpa Nama
Lo penasaran gue siapa?

Disya
Y

Tanpa Nama
Temuin gue besok di taman kota jam 16.00.

Aku tak menjawab SMSnya lagi. Bagiku jelas, tanpa basa basi besok aku harus datang ke Taman Kota untuk menjawab semua pertanyaanku.

***

“Tim Basket SMA kita akan berlaga pada ajang pertandingan Basket SE-JAWA-BALI” itulah kata-kata yang ku dengar dari speaker yang berada di kelasku, istilahnya “Pagging”. Mendengar akan hal itu, aku menghentikan aktifitas tanganku yang sedang menulis.

“Berarti, sekarang dia maen dong, moga kamu menang ya Angga” do’aku dalam hati. Segera aku melanjutkan kegiatan menulisku.

Di lapang, aku melihat rombongan Tim Basket menuju keluar gerbang. Sepertinya mereka bersiap untuk berlaga dalam pertaningan nanti. Pagi sekali aku pikir, saat jam istirahat, 10.15. mataku dan mata Angga bertumpu pada satu titik fokus. Aku mencoba tersenyum ramah, lalu dia? Hanya memalingkan mukanya!

Cinta Pertama Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang