Hatiku yang penasaran mencoba mengembalikan nyali yang koyak dan menciut. Ku coba buka kain yang mentupi seseorang di ranjang itu. Dan apa kini yang tengah ku lihat? Ku lihat dengan jelas paras seorang cowok tepat pada saat bertemu dan bertabrakan di koridor sekolah. Seorang pemain basket terpopuler yang bernomor punggung 5. Angga, ya itu adalah Angga. Tak kuasa ku menahan tangis yang siap membanjiri ruangan ini. Seorang yang terbujur kaku di hadapanku ini adalah orang yang aku dambakan kehadirannya dalam kehidupanku. Seorang Angga, cuek nan romantis.
Air mataku masih enggan untuk terhenti. Seolah mengerti perasaanku kini. Ku lirik meja sebelah ranjang, ku lihat 2 piala yang berdiri tegak bertuliskan:
“JUARA 1 BASKET SE-JAWA-BALI” ku tersenyum melihatnya, lalu lanjut ku baca tulisan yang tertera pada piala satu lagi “PEMAIN BASKET TERBAIK” semakin dalam kini ku rasa. Harusnya saat ini aku dan dia berada di Taman Kota, bukan Rumah Sakit.
Ternyata, Angga mengalami kecelakaan saat menuju tempat yang dia janjikan, Taman Kota. Dia mengemudikan sepeda motornya dengan kecepatan yang luar biasa, hingga raganya kini harus terpisah dengan jiwanya.
Aku beranjak berdiri mengambil surat yang tadi terjatuh. Ku ambil balpoin yang tersedia di meja bersebelahan dengan piala tadi. Ku tulis di belakang lembar itu,,
"YOU'RE MY FIRST LOVE OF
MY FIRST TIME"