#1

2.6K 364 23
                                    

Wen kapan pulang ?

Aku baru aja mau pulang. Kenapa Nay? Kamu ga kambuh kan ?

Aku pengen konsultasi sebagai pasien dan curhat sebagai temen. Pokoknya cepet pulang ya.

Iya nay. Ini on the way kok. Aku tutup ya teleponnya.

Ya hati hati bu dokter

❤❤❤

Saat ini Wendy memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia sangat khawatir terjadi hal buruk pada Nayeon. Beruntungnya jalanan kota sedang lengang, sehingga dalam waktu singkat ia sampai di tujuannya.

"Wow cepat sekali, ku kira pengemudinya pria taunya peremuan mungil." Ujar seorang pria. "Siapa namamu? Perkenalkan aku Jackson Wang." Tambahnya.

"Wendy. Permisi saya buru -buru." Ujar Wendy sambil meninggalkan parkiran basement gedung. 

"What the FXXK. Gua dicuekin." Jackson mendumal. Tidak biasanya perempuan bersikap sedingin itu padanya. Wendy pun sadar bahwa lelaki bernama Jackson itu tengah menggodanya dan ia pun yakin bahwa lelaki itu jenis pria penebar jala.

❤❤❤

"Nay  kamu gak apa kan?" Tanya Wendy begitu menemukan Nayeon duduk di ruang keluarga.

"Wen.... aku ketemu dia lagi. Dia udah keluar Wen. Gimana kalau dia apa - apain aku lagi. Aku takut." Ujar Nayeon.

"Coba ceritanya pelan - pelan. Relaks." Kata Wendy.

"Tadi kan di kantor ada MoU kerja sama perusahaan  xYz buat fashion week. Ternyata perwakilan dari perusahaan itu dia Wen." Ujar Nayeon yang kini lebih tenang.

Flashback

"Nay, kamu yang handel xYz ya. Nanti jam 1 ada meeting di lawyer Office, Park Jinyoung." Perintah atasannya.

"Siap bu bos." Jawab Nayeon. Tidak ada yang seakrab atasan dan bawahan seperti di kantor Nayeon.

*

"Perkenalkan saya Im Nayeon dari Century Design Company." Ujar Nayeon.

"Oh silahkan duduk. Saya park Jinyoung." Ujar pria dalam balutan jas hitam itu. "Jadi begini saudara Nayeon. Saya disini sebagai pengacara PT xYz ingin menyampaikan beberapa poin kerjasama. ............

Entah kenapa melihat cara Park Jinyoung  berbicara dan melihat matanya ketakutan Nayeon sirna. Tidak seperti biasanya ia akan menunduk ketika lawan jenis menatapnya. Nayeon merasakan keteduhan dibalik bola mata hitam pria ini.

.... bagaimana sudah jelas ?" Tanya pengacara Jinyoung setelah mengakhiri penjelasan panjangnya.

"Jelas Mr. Park." jawab Nayeon singkat. Sejujurnya ia sudah mempelajari semua yang disampaikan pengacara tersebut.

"Untuk penandatanganan perjanjian kita harus menunggu notaris Lee beserta... nah itu direktur Kim juga sudah datang." Ujar Jinyoung.

Sungguh Nayeon amat kaget. Kim sajanim CEO perusahaan xYz adalah lelaki yang menyebabkan trauma berkepanjangan dalam hidupnya. Dipegang erat erat sova yang kini ia duduki.  Jinyoung heran melihat perubahan sikap dari kliennya ini. Perempuan dengan blouse biru itu nampak sangat gelisah dan buku - buku tangannya mulai memutih karena ia mencengram sova yang ia duduki dengan cukup kuat.

"Baiklah karena direktur Kim dan notaris Lee telah tiba lebih baik segera dilakukan penandatanganan perjanjian." Ucap Jinyoung. Kalimat yang Nayeon dengar bagai oase ditengah padang pasir.

"Ya akupun masih banyak meeting Pengacara Park." Ujar Kim sajanim.

Tidak butuh waktu lama, pertemuan bagai neraka bagi Nayeon berakhir.

"Senang berkerja sama dengan anda nona Im, semoga kita berjumpa lagi." Ujar Kim sajanim, kemudian pergi.
Nayeon terduduk lemas di sova. Ia terlalu takut, kepalanya terasa berat. Sepertinya ia harus segera nemenui psikiaternya.

"Nona Im anda tidak..." belum sempat Jinyoung menuntaskan ucapannya Nayeon sudah tak sadarkan diri.

*

"AAAAARRRRH aku dimana ini ? Kamu siapaaaa? Jangan dekat - dekat. Pergi. Pergi" Teriak Nayeon histeris begitu tersadar dari pinsan nya.

"Tenang tenang nona Im, saya Park Jinyoung tadi anda pingsan, ini di kantor saya." Jawab Jinyoung dengan tenang.

Nayeon ingat , dia masih berada di tempat meeting dan lelaki yang menungguinya saat ini adalah pengacara, bukan lelaki itu.

"Sudah merasa baikan?" Tanya Jinyoung.

"Sudah. Terima kasih. Maaf saya merepotkan anda. Mengenai kejadian ini saya harap anda tidak mengingatnya pengacara Park. Saya permisi dulu." jawab Nayeon. Ia hendak pergi namun

"Anda baru sadar dari pingsan dan datang kemari tanpa membawa kendaraan. Lebih baik saya antar, untuk mencegah hal buruk." Ujar Park Jinyoung sambil mendahului Nayeon berjalan keluar.

Flashback Off

"Berapa lama kamu pingsan?" Tanya Wendy.

"Pengacara itu bilang satu jam Wen." Jawab Nayeon.

"Terus kamu dianter sampai sini?" Tanya Wendy.

"Iya Wen, ternyata dia tetangga kita. " jawab Nayeon.

"Tetangga?" Tanya Wendy lagi.

"Iya dia tinggal di apartemen sebelah."

"Syukurlah sebagai dokter kamu, aku seneng respon kamu ga seganas dulu. Walaupun cuma liat foto mahluk itu kamu sampai coba bunuh diri. Sekarang masih pingsan berarti konseling lagi ya Nay dan juga kamu udah ga takut dianterin cowok sampai depan rumah itu kemajuan. Psikis kamu udah jauh lebih baik." Papar Wendy.

"Kalau sebagai temen. Hati hati nay kamu suka sama pengacara itu." Tambah wendy sambil menggoda Nayeon.

"Aku lebih setuju omongan kamu sebagai dokter Wen." Ujar Nayeon menanggapi.

**

9.00 PM KST

"Tumben pengacara Park sudah disinggasana sesore ini." Sindir Jaebum.

"Hyung. kalau cewek ketakutan banget pas ketemu orang itu kenapa ya?" Tanya Jinyoung.

"Waduh kayanya ini anak kesurupan. Udah tumbenan jam segini di rumah, sekarang nanyain cewek. Gua ga kenal makhluk bernama cewek sorry Nyoung." Jawab Jaebum. Tentu saja Jaebum heran karena penghuni rumah ini tidak ada yang memikirkan perempuan kecuali Jackson.

"Tadi klien gua pas diskusi baik baik aja. Terus datang klien yang lain buat MoU gitu tiba tiba cewek itu gelisah banget , wajahnya ketakutan sampai dia cengram sova gitu. Tapi kok takut sama klien gua yang cowok itu ya. Jadi gua percepat aja proses tanda tangan MoU nya ga tega liat klien cewek ketakutan gitu eh abis klien yang cowok pergi, klien cewek itu lemes gitu lalu pingsan." Jelas Jinyoung.

"Terus lo tungguin klien ceweknya sampai bangun?" Tanya Jaebum.

"Iyalah ga tega gua, mau dibawa ke RS nanti dikira gua ngapa ngapain. Gua tungguin aja sampai dia bangun di ruangan gua. Eh bangun - bangun tereak histeris kaya orang trauma." Jawab Jinyoung.

"Anjir Jinyoung. Lo sampai nungguin klien cewek itu bangun, jangan bilang lo anterin dia pulang juga." Tebak Jaebum.

"Gue anterlah masa baru sadar gua suruh naik taksi kalau kenapa kenapa ketauan abis dari tempat gua yang repot. Lagian tuh cewek tinggalnya di apartemen sebelah."

"Ah gua harus kasih tau Mark sama Jackson nih. Hati -hati bisa jadi lo suka sama dia ujungnya. Mana apartemen sebelah." Ujar Jaebum diakhiri dengan tawa.

Siapa yang tidak merasa konyol Park Jinyoung yang pernah bersumpah demi untuk tidak lagi berurusan dengan perempuan di luar pekerjaan dan mencetuskan independent man di rumah itu menunggui seorang perempuan pinsan dan mengantarnya sampai ke tempat tinggalnya.

Hold Your Hand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang