Pluk
(y/n) merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran King Size kesayangannya, merenggangkan otot tubuhnya yang sedari tadi ia gunakan untuk membersihkan kamar tidurnya. Ia memandangi plafon kamarnya yang dipenuhi bintang-bintang menyala.
Tanpa disadari ia tersenyum sendiri mengingat masa kecilnya, ia pernah bermimpi akan menunggangi kuda putih bersama pangeran seperti di film-film Barbie yang ditontonnya. Ia juga bermimpi akan dipakaikan sepatu kaca oleh sang pangeran layaknya Cinderella.
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Drrtt.. Drrtt..
Getaran ponsel disaku celana (y/n) membuyarkan lamunannya, ia pun mengambil ponselnya dan mendapati ponselnya dengan layar yang menyala.
'10 pesan masuk dari ibob👹'
"Pasti ga penting nih" Gumam (y/n)
"Dasar micin." Kata (y/n) dalam hati.
(y/n) membuang ponselnya ke sembarang arah, dan 5 detik kemudian ia mencari-cari ponsel yang ia buang. Setelah ditemukan, ponselnya semakin bergetar dengan hebat (yadong mode on :v).
(y/n) pun men-silent serta mematikan ikon data diponselnya dan lekas tidur.
🌹
Mentari pagi membangunkan (y/n) dari tidurnya. (y/n) bangun seraya menggaruk-garukan kepalanya. Dengan mata yang masih terpejam, tangannya meraba-raba bawah bantal yang ia tiduri untuk mencari ponselnya. Seperti mayat hidup memang, tapi ya memang seperti itu rutinitas kebanyakan remaja saat ini.
(y/n) mengucek-ngucek matanya, ibu jari tangan kanannya dengan lincahnya mengusap-ngusap layar ponsel. Ibu jarinya menekan ikon "Data" untuk mengaktifkan internet pada ponselnya. Terdapat notifikasi baru di layar ponselnya sehingga membuat (y/n) mengusap layar ponselnya ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBBY iKON (IMAGINE)
Fanfiction⚠ PROSES REVISI (BEBERAPA CHAPTER DI UNPUBLISH) "Walaupun gigi gue tonggos begini gue laku yee" -Bobby