38. Ternyata

946 107 10
                                    

"(Urn..)" Panggil seseorang di dekat pintu.

"Udah dapetin nomor ceweknya?" Tanya (urname) kepada Jungkook.

"Kaga" Jawab Jungkook singkat seraya menduduki kursi di dekat kasur (urname).

"Lah kenapa?" Tanya Taeyang.

"Cewenya udah pergi?" Tanya (urname).

Baekhyun nyimak aja, ga kenal soalnya.

Dengan wajah tertunduk Jungkook menjawab "Udah punya anak."

Eh?

HAHAHAHAHAHA!

Semua orang di dalam ruangan menertawakan Jungkook, meskipun Baekhyun ngga kenal dia ikut ketawa aja biar ramai.

"Etttt tapi gue dapet nomor suster cantik hehehehehe" Jungkook memamerkan ponselnya.

Emang dasarnya udah playboy mah susah.

2 Minggu kemudian..

(Urname) sedang duduk di sofa sambil menonton televisi, meski sudah keluar dari rumah sakit tapi tetap saja ibunya belum pulang ke rumah. (Urname) sudah muak dengan jawaban dari papa dan kakaknya yang mengatakan bahwa ibunya sedang menginap di rumah adiknya. Apa jangan-jangan..

"Bang yoyooo!" Teriak (urname) sambil menaiki anak tangga menuju kamar kakaknya.

Cklek

"Bang-"

"ASTAGHFIRULLAH!"

Brak!

"Gue ga liat gue ga liat!"

"Liat juga gak dosa kan ya?"

"Salah dia sendiri tidur ga pake celana!"

"Bangunin gak ya?"

"Tungguin aja deh"

5 Jam kemudian..

Karna gak bangun-bangun kasur yoyo basah, dan yoyo pun menjadi mermaid. Nggak sih, cuma kakinya mulai bersisik.

...


(Urname) menatap bang yoyo tajam, setajam Silet. "Apa dek?" Tanya bang yoyo lesu padahal gak (urname) apa-apain.

Gak ngapa-ngapain ndasmu, kasur gue basah noh sialan Batin bang Yoyo

(Urname) menghela nafas lalu menyeruput teh manis dihadapannya, ia baru berhenti saat bang Yoyo balik menatap tajam. "Heh, itu punya gue, ini punya lo." Ujar bang Yoyo seraya memberikan secangkir susu coklat.

(Urname) menukar cangkir teh manis dengan cangkir susu coklat.

Sialan diabisin Batin Yoyo

"Sebenernya lo mau ngomong apa sih dek? Cepetan deh langsung ke intinya aja!" Tanya Yoyo tak sabar.

"Mama kemanaa?"

"Mama? Mama siapa?"

"Ibu kitaaa, lo kira ibu setan apa!" (Urname) sewot.

Yoyo tersedak nafasnya sendiri, entah bagaimana itu. "Mama hmm.."

"Kemana bang?"

Yoyo bingung harus mengatakan apa, wajahnya tertunduk. "Mama udah pisah sama Papa."

"Hah?!"

"Gu.. Gue boong sama lo, sebenernya lo koma selama sebulan, tadinya gue sama papa mau ngerahasiain ini tapi kayanya lo harus tau juga." Ujar Yoyo dengan hati-hati.

"Hari saat lo nanyain mama sebelum koma gue sengaja bilang kalo mama kondangan padahal gue juga gak tau dia kemana. Besoknya, mama dateng ke rumah sakit sama-" Lanjut Yoyo tetapi terpotong

Drrkk! (Urname) bangkit dari kursinya hendak pergi sambil menahan tangis. Untunglah Yoyo secepat kilat memegang tangan (urname) erat.

"Mau kemana dek?" Tanya Yoyo

"Ma.. Gue.. Gue mau ngasih makan kucing" Jawab (urname) asal tanpa melihat wajah Yoyo.

Yoyo mengeryitkan dahinya. "Kucing? Kita gak punya kucing ngaco aja deh. Sini duduk dulu dek gue belum selesai" Ujar Yoyo sambil menarik (urname) untuk duduk kembali.

"Nah gitu dong, hmm sampe mana gue tadi?"

"Rumah sakit"

"Oh iya, mama ke rumah sakit. Lo tau dia bawa siapa?" Tanya Yoyo

"Mana gue tau"

"Iya bener lo ga tau, dia bawa Mantan pacarnya! Heran gak sih lo? Masa iya udah ibu-ibu jalan ama mantan pacar, mana udah punya anak lagi. Nah disitu juga mama bilang kalo mau cerai sama papa, mama bilang kalo dia ngga tahan sama papa karna terlalu sibuk sama urusan kantornya-"

"Terus papa gimana?" Tanya (urname).

"Hmm ya papa diem terus jawab iya, papa bilang ke gue kalo itu emang kesalahan papa. Akhirnya mereka pisah, dan hak asuh gue sama lo di ambil sama papa."

Tes.. Tes..

Hujan mulai turun dari langit begitu juga dari mata (urname), Yoyo memberikan tisu kepada adiknya.

"Bang.. Kenapa lo ngga nahan mama? Kenapa lo ngebiarin orang tua kita pisah? Lo jahat bang!" Tanya (urname) di sela-sela tangisannya.

Yoyo mengambil nafas. "Kita ngga bisa nahan orang yang gak bahagia sama kita, dan lo tau apa jawaban kalo kita masih berusaha menahannya? Jawabannya adalah Percuma." Jelas yoyo sambil mengelus rambut (urname).

"Tenang dek, lo masih punya gue, masih punya papa. Hidup lo ngga bakal sepi selama Jinan masih bogel"

"Iya bang."

"Eh berhubung besok gue mau pergi ama Cabe-cabe gue beberapa hari, tar malem kita makan ya. Gue yang traktir deh. Mau makan dimana Steak 21? McD? Solaria? KFC? Apa bakso yang di pengkolan?"

Di lain sisi..

"Baju udah, charger udah, kabel roll udah, pomade udah, apaan lagi ya?" Tanya June kepada Jinhwan di layar ponselnya. Mereka sedang melakukan video call.

Jinhwan berfikir sebentar sambil memakan sosis di tangannya. "CD udah?"

"CD? Apaan? Gue gak punya film begituan!" June sewot.

"Celana Dalem ogeb"

"Oh hehehe, udah kok nih" June memamerkan CD miliknya berwarna merah muda.

Jinhwan merinding dan sosisnya jatuh ke lantai. "Sosis lu jatoh tuh" Ujar June.

"Iya gue tau" Jawab Jinhwan sambil memungut sosisnya lalu kembali memakannya. Belum 5 menit gapapa.

June mendekatkan ponselnya dengan koper untuk memperlihatkan isinya kepada Jinhwan.

"Eh Jun, kita disono cuma 3 hari ya bukan minggat, bawa bajunya gak usah banyak-banyak! Lagian yang perlu lo bawa itu minyak kayu putih, koyo, tolak angin, ama kantong plastik." Kata Jinhwan saat melihat isi koper June.

"Ah ga perlu, gue strong kok!" Kata June songong.

Pas Hari H
(Di dalam mobil menuju bandara)

"Kantong plastik mana?! Gue enek!! Cepetan woy!! Hoeeeekk!!" June muntah di dalam mobil.

(Di Bandara; negara tujuan)

June mabok, dia ke kamar mandi ganti baju karna bajunya kena muntahan dia sendiri sama minta dipasangin koyo ama Jinhwan.

(Di dalam Hotel)

"Nan, kerokin gue dong plis" Kata June kepada Jinhwan

Ingat kak karma berlaku! Batin Chanu

***

Annyeong guys! Sorry ya telat ngenextnya otak lagi kaga ada feel banget😂 Mulmed ga sesuai dengan cerita ye wkwk.

Btw ada yang mau masuk grup IKONIC di WA? Grupnya gak pernah sepi looh! Kalo ada, kirim nomor kalian lewat pesan di Wattpad ya..

BOBBY iKON (IMAGINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang