2

53 16 1
                                    

Caca Pov.

Siang ini gue sama Fathia mau ke rumah Bella, mau liat keadaan dia. Setelah pulang sekolah tadi gue dijemput sama Iqbal, pada bingungkan kenapa gue nggk manggil dia kakak apa abang, karena tadi dia bilang mulai sekarang panggil nya nggak usah pake embel embel segala macem makanya sekarang gue manggil dia Iqbal aja. Gue langsung masuk rumah dan kekamar ganti baju sekarang gue hanya memakai celana jeans selutut sama crop tee. Simple bukan? Iyalah cuman ke rumah kunyuk Bella aja.

Gue keluar kamar langsung ke rumah pohon gue, sambil nunggu Fathia jemput gue buat harapan Dulu bisa kali ya.

"Semoga gue nggak bakal ketemu lagi sama Rifki".

Setelah minta harapan, gue turun kebawah dan naik ke ayunan, ayunannya ada dua gue nya sendirian. Berasa jones, emang jones sih.

Tiba tiba ayunan sebelah goyang, gue nengok ternyata ada Iqbal.

"Tumben lo kesini Bal" kata gue. emang bener si Iqbal itu paling anti ke rumah kayu, katanya rumah kayu nya reyot lah mau ambruk lah segala macem dia bilang.

"Gak papa gue lagi pengen ke sini aja" kata Iqbal gak yakin gue.

"Bal, didepan ada temen gue gak?" Tanya gue ke Iqbal. Siapa tau kan dia udah dateng tapi males masuk kedalem.

"Kayaknya mah ada deh, cantik kan orangnya" kata Iqbal. Dasar yang cantik cantik langsung cepet dia.

"Ah lo mah kalo cantik aja otaknya cepet!" kata gue sambil berjalan keluar rumah untuk nyamperin Fathia. Waktu udah di depan gue liat cewek yang cantik siapa lagi kalo bukan Fathia.

"Fat udah lama nunggunya" Caca.

"nggak kok barusan" Fathia

"Kenapa lo nggak masuk aja Fat?" Caca.

"Eumm tadi ada abang lo gue jadi takut" kata Fathia, mukanya udah merah coy.. jangan jangan dia naksir Iqbal lagi

"ciee muka nya blushing"kata gue sambil menoel noel pipi nya.

"Udah ayok cepet kita ke rumah Bella" kata Fathia jalan mendului gue, hemm pasti ada apa apanya nih.

"Bentar gue pamit sama Iqbal dulu" kata gue lalu masuk ke rumah untuk minta izin.

***

Setelah diizinin sama Iqbal gue boleh pergi dengan syarat nggk boleh pulang lewat jam 7. Gila aja ini udah jam 5 masa cuma maen 2 jam mana kerasa itu mah.

Waktu dimobil gue sama Fathia nggak berenti berentinya ketawa ketawa pasti ada aja yang buat gue sama Fathia ketawa.

"Haii gengs kembali lagi D'radio Lampung 94.4 FM dengan gue Viola sama Ikram kita berdua akan nemenin kalian sore ini." Kata penyiar radio yang gue nyalakan.(gue dari lampung jadi kalo ada yang nggak tau sama radio nya maklum aja ya).

"Gila kocak ini penyiar, emang dia nemenin kita? Enggak kan haha sumpah lucu eney" kata Fathia sambil fokus nyetir. Iya memang setiap ada radio pasti aja yang ngomentarin si Fathia, mau tau kenapa dia nggak suka sama penyiar radio? jawabannya karena dia pernah di pecat jadi penyiar radio, jadi sekarang kayaknya dia masih dongkol kali ya.. haha kasian Fathia.

"paansi lo Fat bilang aja lo masih kesel karena di pecat?" Kata gue santai sambil menaikkan ke dua alis gue.

"nggak usah bahas itu lagi deh,, bete gue" kata Fathia sambik menekuk wajahnya

"Eh emang lo waktu itu di pecat sama radio mana sih". kata gue basa basi Terus dia malah ngasih tatapan maut nya ke gue udah nggak mempan cuy tatapannya.

"Udah nggak mempan tu tatapan". Kata gue.

"Udahlah bagus lu diem" kata Fathia.

"Nggak mau diem.." kata gue sambil masang muka melas..

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang