Langit sudah terhiasi dengan warna jingga, tampaknya matahari sudah akan menurun dari singasananya yang akan tergantikan dengan bulan yang tak kalah memiliki sinar yang akan menerangi bumi. Sehun yang sedang terduduk di kamarnya hanya menatap langit-langit dinding yang di cat bewarna putih, dia seperti memikirkan sesuatu yang terus mengusik pikirannya. Kejadian yang baru terjadi beberapa jam yang lalu, kejadian yang membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan tenang.
FLASHBACK
Setelah pulang sekolah Sehun sudah memutuskan akan langsung pulang ke rumahnya, tetapi sebelum itu dia akan pergi ke kedai bubble tea langananya, sudah beberapa hari dia tidak pergi ke kedai itu karena mengurusi permasalahannya yang tidak bisa di nalar dengan logika.
Hari ini salju mulai agak berkurang tetapi udaranya tetap saja sangat dingin, walaupun Sehun sudah mengunakan jaket yang tebal sekalipun.
"Sebentar lagi aku akan sampai, seharusnya aku mengajak Kai bersamaku"Ucapnya mempercepat langkahnya.
"Paman aku minta bubble tea rasa coklat 1"Ucap Sehun kepada paman penjual minunan itu.
"Biklah, kau akan meminumnya sekarang atau membawa pulang?"Tanya paman pemilik kedai.
"Bawa pulang saja paman"Ucap Sehun yang.
"Paman aku pesan bubble tea rasa taro 2"Sehun yang mendengar suara di sebelah langsung menoleh ke arah pemilik suara yang sedang menatapnya.
'Orang ini? Sepertinya aku pernah melihatnya''Batin sehun.
"Di bungkus atau di bawa pulang? Nak ini bubble tea punyamu".
"Ah, ya paman. Terimakasih ini uangnya"Sehun langsung memnayar minuman itu, tapi dia tidak pergi menjauh melainkan terus berdiri di sebelah namja.
"Kenapa kau terus menatapku? Apa ada yang salah?"Ucap namja itu yang terlihat tidak menyukai tingkah Sehun yang terus menatapnya.
"Apakah kita pernah bertemu? Sepertinya aku pernah melihatmu?"Tanya Sehun tak ramah.
"Mana aku tahu, aku baru saja tinggal di daerah ini. Mungkin kau salah orang"Ucapnya tak peduli.
"Aku tidak mungkin salah orang, aku pernah melihatmu tapi aku lupa kapan dan di mana".
"Nak ini dia minumanmu"Ucap paman pemilik kedai itu sembari memberikan 2kantung yang berisikan minuman, namja itu langsung mengambil dan memberikan uang kepada paman itu.
"Jika kau sudah ingat, kau akan tau semuanya. Dan kita pasti akan bertemu lagi, Oh Sehun"Ucap namja itu berjalan meninggalkan Sehun yang terkejut.
"Dari mana dia tau namaku? Dan, tanda itu?"Sehun menoleh ke belakangnya tepat namja itu berjalan pergi, tapi apa yang diliatnya jalan itu kosong, tidak ada lagi orang di sana. Di mana lelaki yang membeli bubble tea tadi.
**
"Aku tidak mungkin salah lihat, tapi walaupun aku salah lihat tidak mungkin dia tahu namaku, apalagi marga yang selalu aku tutupi"Ucap Sehun bingung.
TOK TOK TOK
Sehun melihat ke arah pintu kamarnya, yang berbunyi. Tapi walaupun begitu Sehun tetap engan untuk pergi dari kasurnya. Dia sungguh merasa lelah karena memikirkan hal yang tadi, seharunya dia bisa melupakannya namun wajah namja itu seakan tidak ingin pergi dari pikirannya, seakan namja itu dulu sangat penting baginya.
"Akhh aku bisa gila kalau terus memikirkan orang tadi"Sehun mengajak rambutnya untuk melepaskan prustasi yang dialaminya.
"Sehun kau tidak apa-apa?"Tanya seorang dari balik pintu kamarnya.
"Aku tidak apa-apa? Ada apa mengetuk pintu kamarku? Apa ada sesuatu yang penting?"Tanya Sehun.
"Tidak ada, aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu tapi sebelum itu buka dulu pintu ini"Ucap orang itu lagi.
"Kau kan bisa langsung masuk dengan kekuatanmu, aku malas berjalan untuk membuka pintu"Sehun berkata dengan kesal.
"Dasar pemalas"Ucap orang itu langsung berada di sebelah kasur Sehun, ternyata orang itu adalah Kai.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"Tanya Sehun.
"Kau tau kan orang yang di halangi oleh Chanyeol hyung? Aku benar-benar melihat tanda di lehernya seperti tanda matahari"Cerita Kai dengan cepat.
"Tanda matahari? Kau benar tidak salah melihatnya? Jika benar itu tanda matahari mungkinkah dia adalah sang pengendali cahaya?".
"Aku juga tidak tau, karena itulah aku ingin mengajakmu untuk mencari tau, kita harus mengikuti dirinya".
"Mengikuti? Aku tidak mau, tidak ada kerjaan saja mengikuti namja cantik itu"Tolak Sehun.
"Kau yakin tidak tau? Mungkin saja namja itu adalah salah satu dari kita, dan bisa saja namja itu tinggal bersama guardian yang lain"Ucap Kai yang membuat Sehun langsung terduduk dan menoleh ke arah Kai.
"Hmm, kau tau dia berada di kelas berapa?"Tanya Sehun.
"Ya, dia berada di kelas 3-A"Ucap Kai.
"Baiklah, besok kita akan langsung mengikutinya, tapi jangan membicarakan ini pada Chanyeol hyung dan rombongannya karena mereka pasti menghalangi kita"Ucap Sehun berdiri dari kasurnya.
"Kau mau ke mana?"Tanya Kai mengikuti Sehun ke luar kamar.
"Aku mau ke kamar mandi? Kenapa kau mau ikut?"Tanya Sehun tersenyum jahil.
"YA!! Jangan bercanda bodoh, aku masih normal"Ucap Kai langsung menjitak kepala Sehun yang membuat Sehun tertawa dengan keras.
"Haha, aku tidak yakin kau normal kau saja masih beluk memiliki seorang gadis"Ucap Sehun yang membuat Kai bertambah marah.
"Harusnya kau lihat dirimu dulu, kau saja belum memiliki seorang gadis, jangan mengejekku lagi"Kai langsung berjalan ke bawah dengan kaki yang di hentakkan.
"Ya, tapi walaupun begitu banyak gadis yang menyukaiku tidak sepertimu"Sehun berbicara dengan suara yang sengaja di kencangkan.
"DIAM KAU BODOH!!!"Teriak Kai dari bawah.
"Dasar baru di katain kaya gitu aja langsung marah"Ucap Sehun mengelengkan kepalanya.
"Tapi jika benar namja itu adalah salah satu guardian, aku harap dia akan tinggal bersama guardin yang lain".
'Dan aku akan mencari tau tentangmu, aku benar-benar tidak mengingatmu sama sekali tapi aku yakin, aku pasti bisa mengingat dirimu dan menemuimu. Bagaimanapun caranya aku harus bisa mengingatmu, karena aku tau kau adalah bagian dari kami. Tanda di lehermu tidak bisa berbohong'
KAMU SEDANG MEMBACA
12 KINGS IN EXO PLANET
FanfictionHidupku yang awalnya di penuhi oleh kehampaan kini mulau berubah menjadi penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Pertemuan pertama kali dengan seseorang yang membuatku mulai membuka diri dan pertemuan yang tidak di sengaja membuatku bertem...