SEHUN POV
Hampa dan sepi itulah yang kurasakan selama ini, semenjak hal yang aneh menimpa diriku dan membuat kedua orang yang aku sayangi menghilang tanpa jejak. Jika dilihat aku hanyalah seorang namja yang masih dalam masa pertunbuhan namun aku menyimpan sebuah kekuatan yang membuatku selalu merasa bahwa aku adalah monster. Mungkin karena kekuatan ini orang tuaku meninggalkanku sendiri.
Pagi ini aku sungguh tidak ada keinginan untuk pergi sekolah walaupun hanya di sekolah mungkin aku bisa melihat canda dan tawa seseorang walau aku tidak tergabung dalam hal itu, menyakitkan itulah yang kurasakan yang mengubah diriku yang awalnya ceria dan seorang namja yang manja menjadi seorang yang menutup diri. Aku hanya takut jika aku dekat dengan seseorang dan mulai menyayanginya aku bahkan bisa menjadi gila dan menghancurkan apapun yang ada di sekitarku jika orang itu sampai terluka.
"Sebaiknya aku membolos"Sungguh hari ini aku tidak ada keinginan untuk sekolah selain karena salju dan udara yang mulai meningkat banyak dan dingin, lebih baik aku berjalan kepengunan.
Gila, pasti kalian memikirkan itu haha aku memang aneh, aku saat ini sungguh ingin pergi ke pengunungan mungkin jika aku ke sana aku akan bertemu dengan seseorang walaupun sebenarnya aku yakin bahwa tidak akan ada orang yang berniat pergi ke pengunungan dengan cuaca yang dingin ini.
AUTHOR POV
Sehun langsung berjalan ke mobilnya dan lansung melajukan mobilnya menuju tempat tujuannya. Dia hanya menggunakan seragam sekolahnya tanpa menggunakan syal ataupun jaket mungkin karena keinginannya yang begitu kuat sampai-sampai di tidak berpikir bahwa hal itu akan membuatnya sakit atau lebih parahnya mati karena kedinginan.
Setelah kurang lebih 3 jam mengendarai mobilnya akhirnya dia memberhentikan mobilnya dan turun di sekitar pengunungan yang kini berubah warna menjadi putih karena tertumpuk dengan salju. Dia hanya berjalan lurus tanpa tujuan yang akan ditujunya, sebenarnya dia sedang mengurutukki kebodohannya karena dia lupa membawa jaket ataupun benda yang akan membuatnya merasa hangat.
"Ada orang di sana?"Sehun bergumam sembari menyipitkan matanya, apa karena dia merasa kedinginan jadi dia berhalusinasi bahwa ada seseorang yang sedang berdiri tanpa melakukan pergerakkan yang berari. Dengan keyakinan Sehun akhirnya dia memberanikan diri untuk berjalan ke arah seorang namja itu. Namun belum sampai setengah jalan tiba-tiba dia merasa teramat sakit di dadanya ini bahkan lebih sakit saat bulan purnama dulu. Dia hampir saja terjatuh jika tidak ada yang memegang tangannya agar dirinya tidak terjatuh. Sehun terkejut bukan hanya karena yang menolongnya ternyata namja yang tadi di lihatnya tetapi juga rasa sakit di dadanya tiba-tiba menghilang sejak namja itu memegang tangannya.
"Kau tidak apa-apa?"Tanya namja itu dengan raut wajah yang khawatir. Sehun bingung harus menjawab apa, karena selama ini baru kali ini dia begitu dekat dengan orang asih. Anggap Sehun adalah orang aneh, dia memang aneh karena dia akan langsung menjauh jika ada seseorang yang mencoba mendekatinya tapi entah mengapa saat ini dia tidak ingin nencoba untuk menjauh.
"Hai, aku bertanya padamu, apakah kau tidak apa-apa?"Namja itu nengulangi pertanyaannya, Sehun yang mendengar perfanyaan itu lagi hanya mengeleng lemah.
"Kenapa kau ada di sini? Bukankah cuaca saat ini sangat dingin"Sehun bahkan tidak berpikir untuk menanyakan hal itu, hanya saja dia merasa aneh dengan namja di depannya ini yang saat ini hanya tersenyum.
"Kalau begitu aku juga ingin bertanya kepadamu, kenapa kau disini dan kenapa kau haya memakai seragam sekolahmu? Apa kau tidak merasa kedinginan?"Namja itu berkata sembari menahan tawanya, dia sebenarnya tau bahwa Sehun sedang kedinginan karena sedari tadi Sehun terus mengusap tangannya.
"Itu bukan urusanmu, jawab saja pertanyaanku"Sehun berkarta dingin, dia sangat membenci seseorang yang mengurusi kehidupannya walaupun tadi namja ini sempat menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 KINGS IN EXO PLANET
FanfictionHidupku yang awalnya di penuhi oleh kehampaan kini mulau berubah menjadi penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Pertemuan pertama kali dengan seseorang yang membuatku mulai membuka diri dan pertemuan yang tidak di sengaja membuatku bertem...