[VIII] I Wiil Love You Harder

4.6K 699 77
                                    

[VIII] I WILL LOVE YOU HARDER

“Like the leaf that’s carried away, my weak love crumbles.
Your heart just keeps drifting.
I can’t catch you
I can’t hold on anymore.
I want you, who stares into my eyes. I want you who wants me.
Why can’t I give you up, holding on to rotting memories.
Is it greed? I try to redo the season. Redo them –“ BTS [Withered leaf]


Pencahayaan yang minim, juga ruangan yang terasa pengap ini masih menjadi saksi perdebatan mereka. Dinding  kokoh yang berwarna putih pudar itu hanya bisa menjadi saksi bisu dan menjadi sandaran sementara gadis itu.

Tidak ada benda lain yang bisa Kinan lihat, selain tubuh tegap pria yang kini berdiri sekitar  5 meter  di depannya. Tatapan matanya yang tidak bersahabat mampu membuat Kinan bergidik ngeri.
“Apa maksudmu?” Kinan hanya bisa menatap waspada ke arah Kim Taehyung, pria berambut cokelat itu ternyata memang sedikit menyeramkan. Tatapan matanya yang tajam dan dingin, suara  beratnya, juga sentuhan paksanya yang Kinan akui sedikit menyakitkan itu membuatnya meningkatkan kewaspadaan.

“Apa boleh buat, karena yang disini jauh lebih menarik. Dan, Jungkook meminta bantuanku untuk menyadarkanmu bahwa, waktu terus merangkak  maju sejak delapan tahun yang lalu.” Beo pria itu, pria ini jujur sekali.

Kinan berdiri dengan tegang, apa maksud ucapan pria itu sebenarnya? Membantu Jungkook menyadarkannya? Hah, membuat Kinan kesal saja. Apa yang perlu Kinan sadari? Cintanya pada Jungkook? Tentang pertentangan antara mereka? Atau tentang Bulletproof dan The Red Bullet?

Demi Tuhan, Kinan sudah lebih dari kata mengerti tentang itu.

“Kau—“

“Ya. Aku di sini, dan mari kita mulai permainannya. The Red Bullet.” Kim Taehyung menyeringai, mengangkat pistolnya, dan mulai menyerang Kinan. Melayangkan kepalan tangan, tendangan, juga  peluru yang siap keluar kapan saja dari senjata yang dia bawa.

Kinan mengabaikan rasa ngilu yang menjalari punggungnya, gadis itu sedang berkonsentrasi untuk mengelak dari serangan Taehyung dan sesekali membalasnya.
Satu lawan satu, ini cukup menarik. Sedikitnya Taehyung dibuat kagum, gadis ini begitu mahir dalam melindungi diri. Belum ada satupun dari serangannya yang mengenai gadis itu.

“Kau lumayan juga, Im Kinan.” Taehyung sedikit terengah, mengatur napasnya. Matanya tidak teralihkan, tetap mengunci sosok gadis di depannya. Pria itu membuka jaket yang menutupi tubunya, kini hanya kemeja tipis berwarna gelap yang melindunginya dari udara malam yang dingin. Peduli apa dengan itu, gadis di depannya lebih dari membuatnya kepanasan.

“Wow, kau tahu namaku?”

“Tentu saja. Mana mungkin aku tidak tahu nama dari seseorang yang sudah mengacaukan hidup seorang Jeon Jungkook.” Taehyung memanfaatkan kegundahan gadis di depannya untuk terus menyerang. “Kau tahu? Keluargamu adalah alasan utama, kenapa anak sebaik dan secerdas Jungkook masuk dalam kelompok hitam seperti Bulletproof Boy Scout.”

Gadis itu menghentikan gerakannya, “A-Apa?” Dan Kinan yang sedikit lengah hanya bisa pasrah saat tubuhnya terpental ke belakang karena tendangan Taehyung. Bahkan hanya dengan mendengar namanya saja, dia bisa terluka. Apalagi saat dia mendengar alasan di balik semua kejadian gila ini?

Gadis itu terbatuk sambil memegangi perutnya, Kinan belum  bisa bangkit, tubuhnya bergetar hebat dan juga rasa sakit yang kini semakin terasa menjalari seluruh tubuhnya. Taehyung maju beberapa langkah untuk menghampiri gadis itu.

Dari reaksinya saja, Taehyung sudah tahu. Bahwa wanita memang mudah dikendalikan oleh perasaan. Sangat menyedihkan bukan? Dan ini keuntungan untuknya. “Wanita mana pun, tetap sama saja. Makhluk lemah yang bodoh.” Taehyung menjambak rambut gadis itu, dan memaksanya untuk berdiri. Sedangkan gadis itu hanya bisa meringis sambil berusaha untuk menegakkan tubuhnya yang gemetar.

THE RED BULLET [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang