5 tahun telah berlalu sejak hari itu. Hari dimana aku terbangun dari kegelapan yang pekat. Dan awal dari kehampaan dan kesendirian tanpa ujung...
*****
"Zion"
Dokter Ann memperhatikan wajahku dengan raut bingung. "Zion, jangan acuhkan aku. Aku bertanya, bagaimana keadaanmu?" tanyanya lagi.
"tidak ada yang berubah." Ia menghela nafas.
"Apakah kamu tidak mempunyai kesibukan atau hobi baru yang bisa kamu ceritakan padaku?" lanjutnya.
"untuk apa aku mempunyai hobi jika aku bahkan tidak tahu untuk apa aku ada di dunia ini?" jawabku yang membuatnya menghela nafas kembali.
"Aku tahu ini sulit bagimu. Tapi, tidak bisakah kamu menganggap ini sebagai permulaan baru hidupmu? Seakan-akan kamu bayi terlahir kembali."
Aku menatapnya lurus-lurus, "Dokter Ann, jika anda tidak pernah merasakan apa yang kurasakan, tolong diamlah." Ia terdiam dan memasang raut itu lagi. Raut wajah yang selalu ia tunjukkan padaku 5 tahun ini. Raut yang ia tunjukkan saat pertama kali aku melihatnya.
"Maaf. Apakah setiap kali kita bertemu harus berakhir seperti ini? Padahal aku disini berusaha untuk membantu menyelesaikan masalahmu. Dan juga jangan terlalu formal padaku." Ucapnya sembari membereskan dokumen dokumen yang berserakan di meja. Aku hanya bergeming memperhatikannya.
"sekali lagi aku minta maaf padamu karena mengingatkanmu pada hal-hal seperti itu. Kalau begitu, aku pulang dulu." Kemudian, ia menghilang di balik pintu.
Aku berjalan menuju taman depan rumah, kemudian duduk dibangku taman dan menatap langit. Langit sedang cerah. Namun, secerah apapun langit, warnanya selalu sama dimataku. Kelabu.
Aku pun kembali mempertanyakan hal-hal yang selalu kupertanyakan 5 tahun ini. Hal-hal yang tidak akan pernah pergi dari pikiran ku sekeras apapun aku berusaha melupakannya.
Kenapa aku ada di dunia ini?
5 tahun lalu. Aku membuka mata. Dan yang ada di depan ku adalah dokter Ann, memperhatikanku dan terkejut. Lalu, ia berkata, "Zion, kamu sudah bangun?" dan tersenyum.
Namun, ia tidak pernah menceritakan apa yang terjadi. Dan juga aku tidak pernah dapat mengingat apapun yang terjadi. Siapa aku? Apa benar aku adalah Zion seperti cara dokter Ann memanggilku? Siapa orang tuaku? Dimana saudara saudara ku?
Sayangnya, selama 5 tahun ini hal itu tidak pernah terjawab. Yang terjadi hanya lah aku yang selalu terdiam. Terus berputar putar dengan pertanyaan itu tanpa ujung.
Yang kutahu 5 tahun lalu adalah, dokter Ann memanggilku Zion. Dan disaat aku melihat cermin, aku terlihat seperti pria berumur 20 tahunan. Itu pun tidak pasti. Tidak ada yang mengetahui siapa aku. Tidak ada juga bukti bukti seperti kartu tanda pengenal milikku. Aku hanya terbaring di rumah sakit tanpa membawa apapun milikku. Bahkan pakaian yang aku pakai milik rumah sakit.
Dan mulai saat itu hingga sekarang, aku selalu seperti ini. Sendirian di rumah pemberian orang -tidak tahu siapa- yang kasihan padaku. Selalu berputar putar dengan pertanyaan yang sama. Dan jawabannya selalu berputar putar di tempat yang sama. Ya, jawaban itu berputar putar di tempat yang tak dapat kujangkau. Aku bahkan tidak tahu dimana aku dapat mendapatkan jawaban itu.
Setiap kali aku terlelap, yang ada hanya kelabu. Tidak pernah ada mimpi mimpi yang menghiasi tidurku. Hanya disaat itulah aku dapat melupakan hal-hal ini. Namun, disaat aku terbangun. Pertanyaan-pertanyaan itu kembali menyergap otakku. Hingga otakku terasa penuh dan aku tidak punya tempat untuk mengeluarkannya.
Terus seperti itu. Berulang kali.
Seperti itu hidup yang kujalani selama 5 tahun ini. Kesepian dan kehampaan yang selalu menemaniku.
*****
Aku membuka mata dan menghela nafas. Apa yang harus kulakukan setelah ini? Mandi? Makan? Haah... kenapa juga aku harus melakukannya.
Aku memutuskan untuk jalan jalan di sekitar rumah. Aku melihat seorang pria dan anjing peliharannya yang sedang berlari lari.
Seekor anjing saja mempunyai majikannya sebagai tujuan hidupnya. Mengapa aku tidak?
Aku mulai mengerang frustasi ketika pertanyaan itu mulai menghinggapi kepalaku lagi.
"halo pria muda." Seseorang berkata padaku. Orang itu tampak mencurigakan mengenakan jubah hitam. Ia melambaikan tangan dan berjalan mendekat.
Ia menatapku nyalang dibalik jubahnya yang membuatku merinding. Bagaimana bisa tatapannya dapat tampak begitu jelas walaupun hampir sebagian wajahnya tertutup jubah?
Ia tersenyum kecil, "di depanmu hanya ada warna kelabu. Yang akan menantimu hanyalah kesendirian dan kehampaan. Dan berakhir dengan keputus asaan yang tak akan bisa kau akhiri. Apa kau yakin bisa melewatinya?" orang itu terus mengucapkan hal-hal aneh. Namun, entah mengapa aku paham apa yang ia katakan. Ia seakan akan meramalkan masa depanku. Tapi bagaimana dia tahu?
"jangan tanya padaku bagaimana aku dapat mengetahuinya. Kau hanya perlu menjawab pertanyaanku." Walaupun orang ini seakan dapat membaca pikiranku, tetap saja orang ini mencurigakan. Tidak dapat dipercaya!
"Kenapa aku harus memercayaimu? Aku saja tidak tahu siapa kau."
Ia kembali tersenyum, "sekarang memang belum saatnya. Namun sebentar lagi, kamu akan memercayaiku."
Tiba-tiba, angin berhembus dengan kencang dan membuatku menutup mata karena debu dan dedaunan yang beterbangan. Saat aku membuka mata, sosok itu lenyap begitu saja.
●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●
Haloo aku newbie disini. Semoga suka ceritanya yaa🙏
Cast : Kim Seokjin as Zion
Kim Seolhyun as Dokter Ann
YOU ARE READING
Young Forever
FantasyZion hidup setelah terbangun dari kegelapan yang pekat. Dengan perasaan yang hampa, ia pergi ke dunia lain dan mulai mengetahui masa lalunya.