Part 3

20 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Itu gambar anggap aja gambar vas bunga.

back to cerita.

Ziya pov

Sore itu, aku sedang berada di rumah kaca seperti biasanya aku sedang merawat bunga-bunga.
"Ternyata kamu di sini ya anak manis." Aku pun sangat kaget mendengar ada orang yang berbicara di belakangku. Aku takut kalau aku akan di marah

"Anak manis kalau boleh tahu siapa namamu ?" Ziya pun menoleh menghadap oma dan kembali menunduk.

"Ziya nyo..nya." Ziya menjawab sambil tergagap.

" Ngomong- ngomong Ziya, kamu itu kalau dari belakang persis sama anak saya lho Rania."

DEG.

"Kalu begitu saya permisi dulu nyonya." Aku pun langsung pergi meninggalkan omanya di rumah kaca sendirian.

Duh oma kata-katamu menusuk jangtungku oma (sakitnya tuh di sini nunjuk dada).

STOP, duh ini lagi autor itu ganggu aku banget tau. hush hush sana. ziya

Oke deh yang bawel yang lagi baper. Oke readers back to the topic, ok!

-

Autor pov

Tak terasa sudah seminggu ini opa dan oma tinggal di rumah ini. Selama seminggu ini, Ziya tak henti-hentinya mengintip mereka saat sedang makan malam bersama. Kegiatan Ziya yang satu itupun tak lepas dari perhatian para asisten rumah tangga di rumah ini. Hati mereka teririsiris saat melihat Ziya menangis melihat semua keluarganya bersenang-senang tanpa dia.

Sudah satu bulan lamanya opa dan oma di Indonesia dan hari ini mereka akhirnya kembali Dubai. Semua anggota keluarga Adam mengantar kepergian oma dan opa sampai di bandara SoekanoHatta (maaf kalau tulisannya salah). Setelah mengantarkan oma dan opa pergi semuanya pun kembali ke aktivitas seperti biasa apa lagi kalau bukan bekerja.

-

-

-

Autor pov

Suatu hari, Ziya sedang menyapu di dekat tangga bersama mbak Sri karena keasikan tertawa tak sengaja Ziya menyenggol sebuah vas bunga yang terletak di meja dekat tangga hingga pecah.

PRANK

Ziya yang menyadari kalau ia telah menyenggol sesuatu hingga pecah pun seketika diam membeku karena shock. Mbak Sri yang melihatnya pun langsung memeluk Ziya hingga Ziya tersadar. Kemudian mereka pun membersihkan vas bunga Ziya dan kebetulan itu adalah vas kesayangan Riza untung saja tidak ada keluarga Adama saat kejadian itu berlangsung.

Mereka pun kembali ke dapur dan menangis tersedu-sedu, sebab ia sangat takut kalau kakaknya itu murka kepadanya. Semua orang yang ada di dapur langsung menenangkan Ziya.

" Neng cantik, udah neng nggak usah nangis." Kata mbak Sri yang di pelukk Ziya.

"Iya ndok, cantik-cantik kok nangisan sih." Timpal Mbok Asih.

"Gi hiks mana hiks aku hiks nggak hiks na hiks ngis Mbok itu vas bunga kesayangan kak Riza hiks." Jawab Ziya.

" Udah nggak usah di pikirin biar itu nanti jadi urusan mbak Sri aja." Kata mbak Sri.

Mereka sudah menganggap Ziya seperti anak mereka sendiri, sehingga kalau ada masalah seperti itu mereka pasti akan melindungi Ziya.

Riza pov

Aku pun memasuki rumah dengan hati yang berbunga-bunga, bagaimana tidak kak Vero seseorang yang aku taksir mengajakku kencan nanti malam. Uh rasanya pengen cepet sampai kamar, buat perawatan sambil milih gaun yang cocok.

Saat aku melewati tangga, seperti rasanya kok ada yang beda ya. Aku pun kembali mengecek meja. Dan benar saja dimana vas bunga kesayangan aku yang di beli dari Belgia bulan lalu.

" Pak Mimin, Pak Mimin sini deh." Panggilku sambil teriak.

" Iya nona, ada apa? " Tanya Pak Mimin.

" Ini vas bunga disini kemana? " Ku tunjuk meja.

"Maaf nona, Saya tidak tahu."

"Hari ini siapa yang menyapu di sekitar lantai."

"Mbak Sri, nona."

"Mbak Sri kamu di mana? Cepet kesini sekarang." Suara ku pun menggelegar di rumah ini.

Sampainya mbak Sri di depanku, ku langsung bertanya " Mbak Sri liat nggak vas bunga dimeja ini."

" Maaf nona, tadi saya yang menyenggolnya. Maafin saya nona." Ungkap Mbak Sri sambil menundukkan wajanya ketakutan.

" Apa? Pecah? " Jeritku. "Ya ALLAH itu vas mahal banget tau nggak sih gaji kamu 1 tahun aja masih kurang buat beli. Huh yaudah deh sekarang mbak Sri di skors dari pekerjaan selama satu minggu dan gajinya pun dikurangi."

Aku pun naik tangga menuju kamarku, pusing aku kalau mikirin itu vas, lebih baik aku perawatan biar cantik buat nanti malam.

Ziya pov

Haduh gimana ini kasiankan mbak Sri jadinya kalau gini, mending mbak Sri tadi nggak usah belain aku. Aku pun menghampiri mbak Sri yang sedang duduk didapur.

" Mbak Sri maafin aku ya, gara-gara Aku mbak Sri malah kena skors kan. Mending tadi itu mbak Sri jujur aja kalau yang mecahin vas bunga itu Aku." Aku kan merasa bersalah.

"Sudah nggak papa kok neng, anggap aja itu masa liburan mbak selama bekerja di sini. Kamu juga jangan merasa bersalah gitu dong neng, mbak itu seneng bisa ngelindungin kamu tadi. "


TBC.

Please for vote and comment ya.

cuap cuap babha

SINAR LANGIT (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang