Angel pov-
Sudah seminggu sejak Xander dan aku menjadi sepasang kekasih. Hari ini kami memutuskan untuk berkencan. Xander akan menjemputku sebentar lagi.
Terdengar bel apartementku bergunyi. Akupun segera membukakan pintu karena tidak ingin Xander menunggu lama.
"Kamu terlihat sangat cantik love." Wajahku memanas mendengar perkataannya. Walaupun dia selalu memanggilku seperti itu sejak kami jadian, tetapi aku masih belum terbiasa.
''Terima kasih. Kamu juga terlihat tampan.'' Aku hanya bisa menundukkan wajahku agar ia tidak bisa melihat wajahku yang memerah.
"Ayo kita berangkat. Ada hal yang ingin kuberitahukan kepadamu." Ia menarikku turun dari apartement dan menuju ke arah tempat mobilnya diparkirkan.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Entah mengapa perjalanan terasa begitu panjang sehingga membuatku mengantuk dan akhirnya tertidur.
"Love, ayo bangun! Kita sudah sampai." Akupun terbangun dan segera kaget karena kami berada di sebuah tempat yang ada di tengah hutan.
Di depan mobil terpampang sebuah rumah ah tidak sebuah istana yang sangat megah. Aku takjub melihat ada istana di tengah hutan seperti ini.
"Kenapa kita ada di sini? Ini di mana? Kenapa sebuah istana ada di tengah hutan? ..." dan berbagai pertannyaan aku sampaikan kepadanya.
Ia hanya diam dan menarikku kedalam istana itu. Aku sangat kagum melihat bagian dalam tempat itu yang terlihat sangat mewah. Aku tidak merasa bosan melihatnya.
End Angel pov-
Xander pov-
Dia terlihat kaget dan kagum saat aku membawanya ke dalam rumahku. Ya, memang ini rumahku. Aku membawanya kemari untuk mengatakan yang sebenarnya. Tentang siapa sebenarnya aku, Rose dan juga Calvin tentu juga seluruh keluargaku.
Sesampainya di kamarku. Akupun mengajaknya duduk di atas tempat tidurku. Aku mempersiapkan diri untuk mengatakan yang sebenarnya juga bersiap untuk melihat ekspresinya saat mengetahu itu semua.
"Xander, ini di mana? Juga apa yang hendak kamu beritahukan kepadaku?" Aku tahu pasti dia bingung akan ini semua.
"Ini adalah rumahku." Dia terlihat kaget mendengar itu. "Yang ingin kuberitahukan kepadamu adalah, aku ini sebenarnya adalah seorang WEREWOLF. Jangan takut, aku tidak akan memakanmu. Aku mengatakan ini semua agar kau tahu, bahwa kamu adalah mateku. Aku adalah alpha dari Moonlight pack. Dan kau adalah sang luna. Calvin dan Rose juga seluruh keluargaku sama sepertiku. Kamu boleh marah karena baru mengetahuinya sekarang. Tapi aku ingin bisa mendapatkan hatimu dulu baru mengatakannya." Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah aku ucapkan.
Dia terlihat kaget sekaligus tidak percaya mendengarnya. Tapi tidak ada rasa takut di matanya. Hanya ada rasa kecewa yang terlihat di matanya.
"Kenapa kamu baru mengatakannya sekarang? Sudah seminggu sejak kita menjalani hubungan ini, tapi kenapa baru sekarang?"
'Bodoh kamu membuatnya kecewa. Kan sudah ku bilang agar segera memberitahunya.' Omelan Ian terngiang di kepalaku.
"Aku hanya tidak ingin kamu merasa takut kepadaku. Aku hanya tidak ingin kehilangan kamu setelah segalanya." Aku menundukkan kepalaku sedih setelah mengatakannya.
"Aku memang takut. Tapi bukan karena kamu adalah serigala, melainkan karena takut kamu akan meninggalkanku karena aku hanya manusia lemah yang hanya bisa terdiam saat ada yang terluka." Jujur aku terkejut sekaligus senang mendengarnya. Aku segera merengkuh tubuhnya ke pelukanku.
"Apa kamu mau tetap menjadi kekasihku walau kamu tahu aku adalah manusia serigala?" Pertanyaan bodoh memang.
"Tentu saja. Aku tidak peduli siapa kamu, yang aku tahu aku sangat mencintaimu." Aku sangat senang mendengarnya. Aku memeluk tubuhnya sangat erat sampai suara Rose tedengar di ambang pintu.
"Apa sudah selesai cerita romantisnya? Makan siang sudah siap Alpha bodoh. Kau tidak ingin Sang Luna kelaparankan!" Dasar mengganggu saja. Tapi memang benar aku tidak ingin mateku kelaparan, maka aku segera menariknya turun ke ruang makan.
Di meja makan sudah ada keluargaku dan betaku yang sudah duduk tenang sambil menunggu kami. Ibuku berjalan ke arah kami lalu memeluk Angel.
"Jadi ini mate anakku. Ya ampun dia terlalu cantik untuk anakku yang brengsek ini." Aku memutar mataku bosan mendengar perkataan ibuku.
"Aku ini anakmu atau bukan sih bu? Kenapa aku selalu mendapat tuduhan tidak berdasar seperti itu?" Yah aku hanya bercanda saat mengatakannya. Dan ibuku tertawa mendengarnya.
Ibuku menariknya untuk duduk di samping ibu. Mereka terlihat sangat akrab. Aku jadi bingung siapa yang anak ibu di sini?
'Cemburu pada matemu sendiri heh Alpha?' Sindiran yang tidak mengenakan memang.
'Bukan urusanmu. Apa lebih baik Angel tidak bertemu dengan serigala bodoh sepertimu ya.' Aku hanya bercanda soal itu, dan Ian tahu pasti soal itu.
'Yang penting aku lebih pintar dari pada kau!' Ia memutuskan mindlink secara sepihak, yah aku tidak peduli sih.
Hari ini aku memutuskan Angel akan menginap di sini malam ini, lalu besok kami akan mengambil bajunya supaya ia tinggal di sini. Aku tidak sabar menunggu hari di mana aku akan menandainya.
###
Angel sudah tahu siapa Xander dan keluarganya sebenarnya. Dan apa kalian penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya? Jika ia, tunggu chapter selanjutnya ya.
Terima kasih sudah berkenan membaca. Kritik dan saran anda berguna untuk cerita yang lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Mate [COMPLETE]
WerewolfAngeline Green adalah anak yatim piatu yang selama ini hidup bergantung pada gaji yang dihasilkannya dari bekerja di sebuah kafe. Uang yang dihasilkannya cukup untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Di sekolah ia mendapat perlakuaan buruk dari ana...