Herzone 2

46 5 0
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Namun di ruang kelas 11-A, seluruh penghuni kelasnya masih berkutat dengan selembar soal fisika.

Ya, mereka sedang ulangan harian.

"Ya, selesai gak selesai mohon dikumpulkan!" perintah guru Fisika tersebut.

Semua murid langsung kalang kabut mencari jawaban dari soal yang diberikan oleh guru tersebut.

Dan dalam sekejap, ruang kelas yang tadinya sunyi layaknya kuburan, sekarang bahkan lebih ramai dibanding pasar malam.

BRAAAK!!!

Suara penggaris kayu yang beradu dengan meja memenuhi ruang kelas 11 - A.

Dan langsung saja semua muridnya mengumpulkan lembar jawaban mereka.
.
Setelah kelas dibubarkan, Lisa dan Rafa langsung berjalan menuju tangga.

Keadaan sekolah sudah agak sepi, karena sebagian murid sudah ada yang meninggalkan sekolah.

"Kita ulangan lama juga ya Raf" ucap Lisa sambil memperhatikan lingkungan sekolah yang mulai sepi.

Rafa memperhatikan jam tangan yang melingkar di pergelangan kanannya, "Iyalah, ngaret setengah jam".

"Tuh, guru gila kali ya, ulangan kok susahnya minta ampun" kata Lisa sambil mengubah posisi tasnya.

Rafa mengangguk pertanda setuju, "tapi gilaan lo sih Lis".

Ucapan Rafa barusan langsung mendapatkan pukulan yang cukup kencang di bahu kanannya, "songong lo" ucap Lisa.

"Aduh!, lo cewek - cewek tenaganya kayak kuproy ye" ujar Rafa sambil mengusap - usap bekas kejahatan Lisa.

"Cot" ucap Lisa sekilaa lalu pergi meniggalkan Rafa.

Rafa yang bingung melihat kelakuan Lisa lantas berkata, "PMS kali ya".

>>>¤<<<

Saat berada di parkiran, Lisa melihat Alex sedang berjalan beriringan dengan seorang gadis.

"Kak Alex!!!" teriak Lisa dengan suara toaknya.

Alex yang merasa namanya dipanggil pun langsung menengok ke asal suara. Dan di beberapa meter arah kanannya terdapat Lisa sedang melambaikan tangan seperti anak kecil.

Alex membalasnya dengan melambaikan tangan juga. Dan juga jauh lebih kalem.

"Pacar?!" Tanya Lisa masih tetap teriak mengingat jarak berdiri mereka lumayan jauh.

Mendengar pertanyaan Lisa yang lebih menjurus kepada pernyataan membuat Alex langsung menggeleng, "bukan, ini adek" jawab Alex.

Lisa hanya ber-oh-ria karena Rafa sudah menyalakan motor ninjanya tepat disamping Lisa.

"Oh ini yang namanya Kak Lisa ithmpp-" Ucapan adik Alex terpotong karena langsung dibekap oleh Alex.

Tapi, Lisa yang mendengar namanya sempat disebut itu menoleh ke kedua kakak-beradik itu.

"Cepet naik!" perintah Rafa dari atas motornya.

"Mereka lucu ya" ujar Lisa masih dengan pandangan terfokus pada kedua kakak-beradik yang sekarang tengah bertengkar itu.

Rafa pun mengikuti arah pandang Lisa.

"jadi kangen ka Vano" gumam Lisa tanpa sadar sambil menyenderkan kepalanya ke pundak Rafa yang tengah duduk di atas motor.

"Kata lo gue mirip ka Vano," Kata Rafa.

Lisa mendongak untuk menatap wajah Rafa, "iya, tapi mirip di muka. Kalo sifat sih miripnya sama Kak Alex".

"iyadah iya, cepet naik!" Perintah Rafa untuk kedua kalinya karena Lisa tidak naik juga.

"iya - iya," ucap Lisa setengah hati. " Tuh lo mah bawa yang ninja mulu sih, dah tau naiknya susah" oceh Lisa sambil berusaha menaiki motor ninja Rafa.

"yang bebek dibawa bokap" ujar Rafa lalu menggas motornya meninggalkan tempat parkir.

Dan saat mereka berdua melewati tempat Alex dan adiknya, Lisa pun menyapa mereka.

Namun, dilain sisi. Alex yang melihat keakraban mereka hanya bisa tersenyum miris.

"Ciehhh cemburu niyehh..." ledek adik Alex yang melihat muka kecut kakaknya.

"berisik lo lex" balas Alex jutek.

>>>¤<<<

Sesampainya motor Rafa dirumah Lisa, bertepatan sekali dengan kedatangan Naufal yang masih dengan seragam sekolah lengkap.

Lisa yang melihat Naufal pun menyapanya, "hai Fal, baru pulang?".

"Ya kalo gue udah pulang dari tadi, gue juga udah tidur, kak Lisa" balas Naufal menirukan ucapan Lisa kemarin.

"eh, kata - kata gue itu" ucap Lisa menyadari Naufal meniru kata - katanya kemarin.

Lisa yang dari tadi berbincang dengan Naufal, kini kembali ke Rafa, "Lo mau langsung balik atau main dulu Raf?" tawar Lisa.

"Langsung aja" balas Rafa lalu memutar arah motornya.

"Duluan Lis, Fal" ujar Rafa sebelum motornya melaju meninggalkan rumah Lisa.

Naufal yang merasa namanya disebut oleh orang asing, membalasnya dengan cukup canggung, "e-eh iya" balas Naufal walaupun ia tau bahwa Rafa pun tak akan mendengarnya.

"itu siapa kak?" tanya Naufal ke Lisa.

"pacar" jawab Lisa asal yang membuat Naufal langsung melotot, "itu pacar kak Lisa?"

Lisa yang mendengar bahwa Naufal seperti percaya perkataannya langsung tertawa, "haha yakali Fal itu pacar gue, temen elah".

Naufal hanya ber-oh-ria mendengar perkataan Lisa, "oh iya kak, nih tadi tante Ani nitip es campur ke gue" Naufal pun memberikan sekantong plastik hitam ke Lisa.

"oke, thank's" ucap Lisa lalu memasuk rumahnya.

Saat pagar rumah Lisa sudah tertutup, Naufal langsung menghela napasnya, "hahh saingan lagi".

>>>¤<<<

HERZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang