Gift

96 6 0
                                    

Koongkyu

Cast:
Kim Hanbin (iKON)
Jennie Kim (Member of New YG's Girl Group)

Genre: Romance

"Jennie-ya," panggilnya sambil menghampiri ku.

"Annyeong Hanbin-ah!" sapaku sambil melambaikan tangan.

"Ayo kita pergi!" ajaknya.

"Ayo!"

Namaku Jennie Kim, panggil saja Jennie. Aku telah menjalin hubungan dengan Hanbin sudah lama sekali. Kemarin baru saja kita berbaikan karena kita bertengkar dan pasti Hanbin yang terlebih dahulu meminta maaf, walaupun aku yang salah.

Hari ini adalah hari jadi kami yang ke-7 tahun dan hari ini juga Hanbin mengajak ku untuk memberi surprise kepada ibunya karena ibunya ulang tahun ditanggal yang sama dengan hari jadi kami.

"Hanbin-ah,"

"Iya?" tanya Hanbin yang tetap fokus menyetir.

"Aku hanya bisa memberi kalung ini kepada ibumu, tak apa?" tanya ku menunduk sambil memegang kotak kalung ini

"Sudahlah, tak apa. Ibu pasti suka yang kau beri. Ayo turun sudah sampai." ajak Hanbin sambil membukakan pintu sebelah kanan dan menggandeng tangan sebelah kananku.

Walaupun aku sudah menjalin hubungan dengan Hanbin dan juga mengenal keluarganya, tetap saja aku masih sering gugup jika bertemu dengan ibu atau ayahnya.

"Hai Eonni," sapa Hanbyul sambil merentangkan tangannya tanda ingin digendong.

Aku menggendong Hanbyul dan mencubit pipinya yang chubby "Hai juga Hanbyul. Eonni kangen nih."

"Eonni kesini mau ngucapin selamat ulang tahun ya ke Ibu?" tanya Hanbyul.

"Yup, ayo masuk." sela Hanbin sambil menarik tanganku masuk kedalam rumah.

Aku menurunkan Hanbyul dari gendonganku, "Hanbin-ah, ga usah gitu deh, aku malu." Aku menutup mukaku dengan kedua telapak tanganku.

"Kamu ini, sekarang kan hari jadi kita yg ke-7 tahun and then my mom's birthday. Masih gugup? Padahal udah 7 tahun kita gini loh." Hanbin memegang tanganku dan menarik ku lebih masuk kedalam rumahnya.

"Loh ada Jennie? Ayo duduk. Udah lama Ibu ga liat kamu. Kamu kemana aja?" tanya Ibu Hanbin.

"Ah iya Ibu. Aku ada dirumah kok Bu,  cuman sekarang-sekarang lg sibuk skripsi, Hanbin juga sama, jadi ya saling sibuk." jelasku.

"Yasudah tak apa."

"Oh iya ibu, selamat ulang tahun, maaf aku hanya bisa memberikan ini, ku harap ibu suka." ucapku sambil memberikan kotak kalung bewarna hitam dan merah.

"Oh astaga Jennie, kau tak memberiku ini juga Ibu sudah suka. Nah, ayo kita ke ruang makan, yang lain sudah menunggu." ajak Ibu Hanbin yang menarikku.

"Loh Hanbin kemana Bu?" tanya ku heran.

"Hanbin ke toilet. Sudah ayo."

ㅇㅇㅇㅇㅇ

Sebenarnya ada yang aneh dari perkataan Ibu, biasanya kalau makan malam di rumah Hanbin yang berkumpul hanyalah keluarganya Hanbin, dan setahuku, jika ada tamu, pasti jam makan malamnya dibedakan.

"Nah, Jennie, ayo duduk." ajak Ibu Hanbin.

Aku kaget, "Loh Bun, kenapa ada disini? Bukannya tadi lagi nonton tv sama Ayah?" tanya ku kepada Bundaku. Jujur, sebelum Hanbin menjemputku, Bunda dan Ayahku masih ada di rumah sedang menonton tv.

"Surprise sayang." ucap Ayahku.

"Apaan sih Ayah?" Aku celingukan mencari Hanbin yang dari tadi belum menunjukan batang hidungnya.

"Loh, Hanbin mana? Ga ikut makan?"

"Hanbin ikut sayang, dia lagi ada urusan bentar." ucap Ayah Hanbin.

Dengan tiba-tiba ruang makan gelap dan Hanbyul mulai menangis sambil menarik-narik bajuku. Aku menggendong Hanbyul dan menenangkannya. Tidak lama sejak aku menenangkan Hanbyul, lampu menyala dan menampilkan Hanbin yang berdiri di hadapan ku sambil memegang bunga dan tersenyum manis. (pengen nangis aku)

"Hanbin?"

Hanbin tersenyum sambil berjalan mendekati ku, "Mungkin..."

Aku mengernyit heran dengan kelakuan Hanbin yang tiba-tiba menjadi hmm cheesy?

"Hanbyul, turun sayang." suruh Hanbin ketika tepat berada dihadapanku.

Hanbin memegang tanganku, memberikan bunganya, dan mengeluarkan kotak berwarna biru gelap.

"Jennie-ya, kita udah 10 tahun kenal, 7 tahun pacaran dan mungkin hari ini aku mau ngajak kamu ke jenjang yang lebih serius. Will you be mine?" tanya Hanbin sambil membuka kotak yang berisi cincin yang simpel namun elegant.

"Hanbin-ah, mungkin kau sudah tau jawabanku, ya aku mau." aku menangis haru. Hanbin memelukku erat dan mengelus lembut rambutku. Ibu dan Ayah Hanbin memberi selamat kepada ku dan Hanbin. Bunda dan Ayah ku memelukku karena aku akan berpisah dengan mereka.

END

[CHALLENGE] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang