Die Together

86 7 1
                                    

Meilisazz
Cast:
Kim Dahyun
Im Jaebum
.
.
.

Jangan takut, sayang. Kita akan mati bersama dan kita akan ke alam yang damai. Serta, cinta kita akan kekal abadi selamanya.

.

Dahyun duduk di salah satu meja di kantin. Dahyun memesan makanan dan minuman. Hari ini Dahyun tampak tidak semangat. Raut wajahnya seolah menggambarkan dirinya itu sedang bingung. Sangat bingung. Bagaimana tidak bingung? Sedari tadi Dahyun memperhatikan Im Jaebum, kekasihnya. Tampak beda, tidak seperti biasanya. Jaebum hari ini bersikap dingin kepada Dahyun dan mengabaikan Dahyun.

Siangnya, saat pulang sekolah. Baru saja Dahyun ingin mengajak Jaebum pulang bersama tapi, Jaebum mengabaikan (lagi) ajakan Dahyun itu dan memilih untuk pulang duluan dan sendirian.

'Kenapa dia sangat aneh?' -D

Malam harinya, Dahyun duduk di balkon kamarnya sambil terus menatap layar ponsel nya. Tidak ada satu pesan pun dari Jaebum. Dahyun akhirnya, mencoba menghubungi Jaebum. Tapi nihil, Jaebum tidak mengangkat telepon dari Dahyun. Dahyun pun memutuskan untuk mengirim sebuah pesan lewat line.

Dahyunie: Oppa, kau kenapa? Apa kau sakit? Mengapa kau bersikap dingin dan mengabaikan aku?
Send.

Dahyun menunggu balasan dari Jaebum. Nihil, tak ada balasan dari Jaebum.

Di sisi lain...

' Dahyun, maafkan aku telah mengabaikan mu dan bersikap dingin kepada mu. Aku sengaja berbuat itu pada mu' - J

'Malam ini akan ku bawa kau ke surga, alam yang damai. Kita akan mati bersama. Bersiap saja.' -J

Jaebum melihat foto dirinya bersama Dahyun. Sungguh, masa yang indah. Tapi, malam ini akan menjadi masa yang lebih indah dan tak 'kan bisa di lupakan. Jaebum tertawa.

'Sebentar lagi. Dahyunie, bersiaplah.' -J

---

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dahyun merasa lelah dan mengantuk. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk tidur.

'Semoga besok akan baik-baik saja. Dan Jaebum bisa menjelaskan semuanya'-D

Perlahan Dahyun menutup matanya dan mulai terlelap.

Di sisi lain...

"Sudah waktunya. Mari kita mulai, Dahyun!" Kata Jaebum lalu, turun dari mobilnya sambil membawa tongkat.

Jaebum berjalan dan sampai di depan pintu rumah Dahyun. Kemudian, ia mengetuk pintunya. Tak ada respon. Ia ketuk kembali pintunya sekuat mungkin. Ia menunggu. Dan pada, akhirnya...

---

Tok!! Tok!! Tok!!

Suara ketukan pintu membangunkan Dahyun dari tidurnya. Dahyun mengerjapkan mata nya lalu, menguap.

"Siapa sih? Tengah malam begini masih saja ada orang yang datang?" Dahyun kemudian, beranjak dari tempat tidurnya dan menuruni tangga satu-persatu.

Sesekali Dahyun menguap dan mengerjapkan mata nya. Agar tersadar. Dahyun tiba di ambang pintu. Dahyun pun membuka pintu itu. Dan...

Dug!

Seseorang memukul kepala Dahyun dengan keras yang mengakibatkan, Dahyun jatuh pingsan. Dahyun pun di angkat dan dibawa ke dalam mobil orang tersebut.

-di dalam mobil-

"Aww..." Dahyun meringis kesakitan pada bagian kepalanya.

Dahyun mengusap kedua mata nya dan melihat ke sekeliling nya. Terlihat jalanan sepi dan dia sekarang berada di dalam mobil. Dahyun menatap orang yang berada di depannya. Dahyun menatapnya lekat, sepertinya ia mengenal orang di depan itu.

"IM JAEBUM?!" Teriak Dahyun yang terkejut ternyata, orang itu adalah Im Jaebum, kekasihnya.

"Eh? Kau sudah sadar, sayang?" Ucap Jaebum dan disambung dengan tawa yang mengerikan.

"A-apa yang kau lakukan?! K-kau mau membawa ku kemana?!" Dahyun semakin panik karena, Jaebum seketika mengarahkan mobil nya menuju jalanan hutan yang sangat sepi.

"Aku ingin 'bermain' dengan mu, sayang. Kau tenang saja, aku akan membawa mu ke gubuk yang akan membawa mu ke alam yang damai." Ucap Jaebum sembari menyeringai yang membuat Dahyun semakin panik dan ketakutan. Jaebum juga menekankan kata 'bermain' dalam hal lain serta, kata 'ke alam yang damai' dan semua itu Dahyun mengetahui maksud nya.

"Jangan macam-macam dengan ku! Aku akan melaporkan kamu kepada polisi!" Ancam Dahyun. Sementara, Jaebum hanya tertawa.

Jaebum terus mengendarai mobil nya hingga ke pelosok hutan. Memakan waktu yang cukup lama akhirnya, mereka berdua sampai di sebuah gubuk yang dikatakan oleh Jaebum tadi.

"Kita sampai." Jaebum turun dari mobilnya dan berjalan mengarah pintu tempat duduk Dahyun lalu, menggendong Dahyun masuk ke dalam gubuk itu.

-Di dalam gubuk-

Jaebum mendudukkan Dahyun ke sebuah kursi dan mengikatnya. Suasana dalam gubuk yang cukup besar ini sangatlah mengerikan dan menjijikkan. Bau bangkai tercium sangat menyengat dan terdapat banyak bercak darah di berbagai sisi ruangan.

Dahyun melirik kesana-kemari. Menjijikkan, itulah yang di pikirkan oleh Dahyun. Membuat Dahyun mual dan ingin mengeluarkan isi perutnya. Sementara Jaebum, ia masih sibuk mengasah pisau nya hingga menjadi sangat tajam. Setelah selesai mengasah pisau nya, Jaebum berjalan ke arah Dahyun sembari memberikan senyum licik nya.

"Apa kau sudah siap, sayang?" Ucap Jaebum sembari mengarahkan pisau ke dagu Dahyun.

"Lepaskan aku! Singkirkan benda sialan itu!" Bentak Dahyun sambil berusaha menyingkirkan benda tajam yang berada di dagu nya. Dan berhasil tapi, dagu Dahyun luka dan berdarah akibat tergores pisau tersebut. Dahyun hanya dapat meringis kesakitan.

Darah segar pun menetes dari dagu Dahyun. Jaebum mengarahkan jari nya ke dagu Dahyun yang berdarah sehingga, noda darah itu pun lengket di jari nya. Tanpa ada rasa jijik sedikit pun, Jaebum menjilat jari nya yang terdapat bekas darah.

"K-kenapa k-kau lakukan ini pada ku?" Ucap Dahyun sembari meneteskan air matanya.

"Aku melakukan ini karena, aku mencintaimu. Aku tidak ingin kau meninggalkan ku." Jaebum tersenyum manis sembari mengelus pipi Dahyun.

"Jika kau mencintai ku, tidak begini caranya! Aku tidak akan pernah meninggalkan mu!" Dahyun semakin menangis. Tidak menyangka kalau Jaebum akan berbuat hal yang seperti ini.

"Kau tenang saja, sayang. Kita akan pergi ke alam yang damai bersama. Jangan takut." Ucap Jaebum lalu, menancapkan pisau nya ke arah jantung Dahyun. Dahyun berteriak sejadinya.

"AAAAA!!" Teriakkan Dahyun mengiasi malam yang gelap gulita. Darah segar dari tubuh Dahyun terus mengalir hingga, berceceran di lantai.

"Ja-jaebum... a-aku... a-akan... se-selalu... ber-bersama... mu." Setelah mengucapkan kata itu, Dahyun pun menghembuskan napas terakhirnya. Dahyun tewas di tangan orang yang ia cintai.

Jaebum menarik pisau yang menancap di jantung Dahyun kemudian, menjilat noda darah yang membekas di pisau tersebut. Jaebum tertawa kemenangan.

"Hahaha!! Kau akan selalu bersama ku, sayang. Kita akan pergi bersama ke alam yang damai." Seketika itu juga, Jaebum menancapkan pisau ke jantung nya. Ia membunuh diri nya sendiri. Ia membunuh orang yang ia cintai.

Pada akhirnya, mereka pergi ke alam yang damai bersama. Dan cinta mereka kekal abadi selamanya.

END

-Sorry ya baru bisa dipost-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[CHALLENGE] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang