Part 2 -Aldrin-

49 7 1
                                    

Author POV.

"Kau sudah mempersiapkannya?" kata Aldrin

"Sudah tuan" jawab seseorang diseberang sana.

"Bagus" jawab Aldrin sambil menutup telponnya, lalu ia segera mengetik pesan dan mengirimkannya pada Rettha, seseorang yang tak lain adalah pacarnya.

Aldrin terdiam beberapa saat sambil tersenyum membayangkan bagaimana ekspresi sang pacar saat melihat kumpulan bunga - bunga mawar yang ada didepan pintu Rettha, ralat pintunya. Sudah 4 bulan ini Rettha tinggal diapartemennya, awalnya ia kasihan karena Rettha ke kota ini untuk meminta bantuan dirinya mencarikan keluarga satu-satunya yang Rettha punya, otomatis ia tak punya tempat tinggal selama disini dan dengan kebaikan hatinya ia menawarkan pada Rettha untuk tinggal diapartemennya, 'bukankah karena kau jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya' ucap sisi hatinya, yang membuat ia semakin tersenyum sendiri.

Aldrin memutuskan untuk menelpon Rettha, pada deringan ketiga telponnya langsung diangkat dari seberang sana.

"Apa kamu sudah mendapatkan ucapan selamat pagimu?" Kata Aldrin

"Apa bunga-bunga itu bisa berbicara?" Tanya balik Rettha, yang membuat si pendengarnya terkekeh sendiri.

"Oke, aku akan mengucapkannya" jawab Aldrin,
"Ehm ehmm, Selamat pagi Retthaku sayang, apa tidurmu nyenyak tadi malam?" Lanjut Aldrin dengan nada selembut mungkin

"Normalkan saja suaramu, itu terdengar aneh asal kau tau"jawab Rettha.

"Yayaya, aku selalu salah dimatamu, apa kerinduanmu padaku menyebabkan dirimu seperti ini?"

"Kapan kamu pulang?" Tanya Rettha, Aldrin terdiam sebentar sebelum menjawab,

"mungkin 3 hari lagi, mungkin minggu depan, mung..."

"Heeey, lama sekali. lalu bagaimana denganku?" tanya Rettha lagi

"Denganmu? Apa sebegitu rindunya?"

"Ish, bukan itu maksudku, ini tentang kasusku, apa sudah ada kemajuan?"

"Aku sedang berusaha, tapi percayalah aku adalah detektif hebat dan tak ada yang tak bisa aku selesaikan" kata Aldrin dengan percaya diri.

"Sudah 2 bulan, apa tak ada kemajuan?" Tanya Rettha lagi, kali ini nadanya terdengar sedih, Aldrin menghela nafas sebentar lalu menjawab

"Sebenarnya sulit untuk mencari seseorang jika kita tidak punya petunjuk"

Hening beberapa saat hingga,

TING TONG

"Rettha, sampai sini dulu ya, ada tamu nanti aku telpon lagi oke" kata Aldrin sambil berjalan ke pintu depan.

"Oke"

"Rettha?"

"Ya?"

"Love you"

"Too"

***
Aldrin membuka pintu depan dan tampaklah Leo tersenyum lebar ke arahnya

"Pagi sekali kau datang" kata Aldrin sambil mengisyaratkan Leo untuk masuk

"Hari ini saya punya informasi baik untukmu, dan saya tak sabar menunggu nanti siang untuk memberitahukan informasi ini padamu" ujar Leo sambil duduk didepan Aldrin. Leo adalah asisten Aldrin, dulunya mereka adalah teman satu sekolah makanya, mereka sudah sangat akrab.

"Informasi apa?" tanya Aldrin

"Apa kau ingat saat kita mencari tahu tentang kebenaran keluargamu?" tanya balik Leo.

Aldrin terdiam sejenak, pikirannya kembali ke beberapa tahun yang lalu saat ia mendapatkan fakta bahwa ia adalah anak adopsi, keluarga Fred mengadopsinya dari panti asuhan lalu mengurusnya hingga sekarang, meskipun begitu ia tetap diperlakukan layaknya anak kandung oleh keluarga Fred.

"Masih sangat ingat, memang kenapa?" kata Aldrin

"Panti asuhan yang pernah mengurusmu ternyata panti asuhan khusus merawat anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena bencana alam" kata Leo

"lalu?"

"Panti asuhan tempat Rettha tinggal dulu adalah panti asuhan yang sama, panti asuhan itu memiliki banyak cabang dan merawat anak-anak dengan latar belakang yang sama"

"Jadi menurutmu keluiarga Rettha adalah korban bencana alam?" tanya Aldrin

"Betul sekali, kita bisa mulai mencoba mencari informasi dari korban bencana alam pada tahun dimana Rettha mulai dirawat oleh panti asuhan itu" jawab Leo.

"Ya, kau benar" kata Aldrin.

'informasi ini adalah titik terang pada kasusmu, aku akan melakukan apa saja agar keluargamu ditemukan yang akan membuatmu bahagia' batin Aldrin sambil membayangkan Rettha dengan senyum manis di bibirnya.

***
Update...
Maaf untuk eyd yang masih berantakan.
Jangan lupa vote and comment

Thankyouu
-DiamondiaCrystall-

Miracle In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang