IV

563 29 6
                                    

-Alice's POV-

"Upacara penyambutan murid baru kali ini benar - benar menghebohkan ya!" Girang temannya Michael yang mempunyai wajah Asia itu. "Aku juga murid baru disini loh! Namaku Calum Hood, aku ingat kita pernah bertemu di Melbourne kan?!" Sambungnya lagi. Oh, jadi lelaki yang mempunyai wajah Asia itu namanya Calum Hood. Aku jadi teringat peristiwa di Melbourne waktu itu.

"Apa benar Michael masuk kesini hanya untuk bertemu denganku?" Aku menanyakan pada diriku sendiri.

"Itu betul! Setelah pulang dari Melbourne, tiba - tiba Michael mengganti SMA yang ingin ditujunya." Jawab Calum. Hei, aku tidak bertanya padamu, Cal. "Daripada sekolah yang sebelumnya, sekolah ini lebih tinggi peringkatnya. Michael itu sudah memutuskan tidak akan ada yang bisa mengubahnya. Akhirnya aku juga ikut tes masuk di SMA ini dan lulus!" Girang Calum meloncat kesenangan. Sepertinya dia sangat akrab dengan Michael.

"Kau dekat sekali ya dengan Michael, ya Calum. You're such an amazing friends!" Aku melihat Michael sedang menyandarkan punggungnya kedinding dekat balkon sekolah. Dan dia tersenyum padaku. Oh senyuman ini yang kusuka darinya.

"Alice, kapan kamu akan mengembalikan warna rambut aslimu?" Tanyanya.

Ternyata dia mengingat ceritaku waktu itu. Entah mengapa hatiku berdebar - debar saat Michael mulai mendekat kearahku, dan meyandarkanku kedinding.

"Aku ingin sekali melihat sosokmu yang sesungguhnya, Alice." Dia mulai memainkan rambutku. Apa dia tidak bisa membedakan mana diluar sekolah dan mana disekolah ya? Aku sangat malu dalam posisi seperti ini, tapi aku tidak ingin seseorang mengangguku saat ini. Aneh.

Aku ingin sekali mengatakan kalau aku ingin segera melakukannya, namun aku belum mempunyai nyali saat ini.

"Alice, saat seperti ini, ucapan seperti 'terima kasih' 'aku senang sekali' yang namanya cowok itu, sudah cukup bahagia mendengarnya." Ucap Calum sambil tersenyum kepadaku. Aku juga ingin melihat senyumnya Michael. Tapi, disekolah ini tidak akan mungkin aku berambut pirang.

***

Lagi - lagi setiap hari semua murid harus mengadakan pemeriksaan kerapihan dan kedisiplinan sekolah. Peraturan sekolah ini sangat ketat, dan tidak mungkin aku berani berambut pirang disekolah ini. "Alice Caroline, ya. Bagus, tidak ada masalah!" ucap petugas kerapihan setelah memeriksa seragamku dengan cermat.

"PAGI ALICE!" Teriak seseorang dibelakangku.

"GAWAT! SEPERTINYA AKU TELAT NIH!" Gerutunya sambil melompati pagar sekolah. Ternyata Michael. AKu memperhatikannya dari atas sampai bawah. Banyak sekali pelanggaran sekolah yang dilakukannya! Bagaimana ini? Dia pasti akan dimarahi guru.

"Kau pasti murid bermasalah kelas 1 yang terkenal itu ya, Michael Clifford." Tegur petugas kerapihan. Lalu dia memegang erat rambut Michael. Menurutku bukan dipegang, melainkan dijambak. "Rambut pirang, ini melanggar peraturan sekolah! Besok rambutmu harus bewarna coklat ya." Michael hanya meronta - ronta saat rambutnya dipegang.

"Dilarang pakai anting, kamu juga harus memakai seragam yang rapi. Dan rapikan juga sepatumu itu." Omel petugas itu lagi.

Aku tidak menyangka kalau dia akan dimarahi seperti ini.

"Kalau kamu tidak bisa mematuhinya, maka kamu akan dikeluarkan dari sini! Bagaimana? Apa kamu bisa?!"

Degh... Sebuah ancaman...

"Tidak mau!" Ucap Michael sambil menjulurkan lidahnya. Dia menatap petugas itu dengan tatapan menantang.

"DASAR KAU!"

"Aku... Aku yang akan membujuknya untuk mematuhi peraturan sekolah sampai besok!" Ucapku membela Michael. Aku tidak ingin melihat Michael dimarahi seperti ini terus.

"Ya kalau murid pintar seperti Alice berkata seperti itu." Ucap petugas itu lalu meninggalkan aku dan Michael berdua. Akupun menatap Michael, berusaha membujuknya agar mematuhi peraturan sekolah.

"Michael aku mohon coklatkan warna rambutmu." Aku menggenggam erat tangannya. Berusaha meyakinkan apa yang kubilang itu benar. Namun, dia malah melepaskan tanganku dan menatapku dengan kesal.

Degh

Jantungku tidak bisa berhenti berdetak kencang. Aku taku jika dia marah padaku.

"Benarkah? Benarkah kamu ingin aku melakukan itu?" Tanyanya dingin. Perlahan dia berbalik arah dan langsung pergi keluar sekolah. Dia melihatku dengan tatapan kecewa.

Dia marah

Sebenarnya dia lebih cocok dengan rambut pirangnya. Rambut pirang menunjukkan sifat Michael yang ceria dan selalu bersemangat. Aku terpesona dengan itu saat aku pertama kali bertemu dengannya.

Perlahan air mataku turun. Aku takut jika Michael membenciku.Michael...

Tuk

"Maaf membuatmu menunggu." Ucap seseorang dari belakang. Sepertinya ada kotak yang mengenai kepalaku.

"Aku pergi untuk membeli ini." Ucapnya lagi sambil menunjukan pewarna rambut. Pewarna rambut? Apa dia Michael? Aku segera menghadap kebelakang dan mendapati Michael yang sedang memegang sebuah cat rambut.

"Kenapa?" Dia membuatku bingung. Aku kira dia tidak mau mengecat rambutnya menjadi coklat.

"Hmm... Ya kalau menurut Alice aku cocok dengan rambut colat. Aku pikir ya tidak apa - apa!" Girangnya sambil tertawa kecil. Nyaris saja dia membuatku menangis, namun kemudian dia malah membuatku tertawa seperti ini. "Nanti aku langsung mewarnainya deh." Bisiknya padaku.

"Dasar bodoh." Ucapku, kali ini aku hampir menangis lagi entah karena apa.

***

*Yeay! Akhirnya part ini selesai juga! Maaf ya lama banget gak di post >.< Bagaimana kisah Michael dan Alice selanjutnya?

To be continued! ;)

Vote dan comment juga ya ;) thanks xx*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang