Chapter 2 : It's You

512 43 14
                                    

Lantern

Chapter 2

Author : _ME_

**********************************************************************************

It's you.


Sore hari itu, suasana di salah satu ruang rapat para dosen cukup gerah meski AC sudah berada di suhu rendah.

"Saya perlu ruangan khusus untuk mata kuliah seminar pendidikan agama. Infokus permanen yang bisa dipakai plus layar, ruangan dengan gorden serta cat dinding warna-warni, tidak putih polos seperti ruangan yang lain." Ujar seorang dosen wanita yang mengampu mata kuliah seminar pendidikan agama.

Sang direktur mengangguk, lalu menyuruh sekertaris untuk mencatat poin-poinnya.

"Ada usul yang lain?" tanya direktur dengan suara rendah namun penuh wibawa.

Seorang dosen muda dan tampan mengangkat tangannya. Itu Hyungsik. "Saya ingin semua whiteboard diganti dengan menggunakan kaca."

"Kaca?" baik dosen maupun staff mengernyitkan kening saat mendengar usul yang tak biasa.

"Whiteboard di setiap kelas gampang sekali kotor. Bila memakai kaca, selain permanen ditempel di tembok. juga dapat dihapus tanpa meninggalkan jejak."

"Bagaimana kalau pecah? Bukankah itu lebih menyebalkan karena harus mengganti daripada melihat whiteboard yang kotor?" pertanyaan sinis itu terlontar dari seorang dosen bernama Changmin, mengajar pada bidang seni musik.

Hyungsik dengan santai menjawab, "Mereka bukan anak SD. Mereka mahasiswa yang akan mengajar anak SD nantinya."

"Bukankah itu sama? Nama mereka hanya dibedakan pada huruf depannya saja. Kenyataannya, tingkah laku mereka tidak jauh berbeda dengan siswa SD." Changmin lagi-lagi menyahut sekenanya.

Dosen lain sibuk berbisik satu sama lain mendengar percakapan yang mulai memanas. Kedua dosen ini memang terkenal agak kurang akur. Mereka bahkan tidak bisa menyembunyikannya di dalam forum resmi seperti ini.

Hyungsik menghela nafas. Ia menghindari kontak mata dengan Changmin dari awal rapat rutin dimulai. Kemudian tersenyum tipis seraya berkata, "Mereka bertingkah laku demikian jika di depan Anda. Tapi tidak di depan saya. Mereka bersikap layaknya seorang mahasiswa."

Jawaban itu sukses membungkam semua bisikan maupun mulut Changmin yang begitu nyinyir ingin mengalahkan Hyungsik dari segala aspek. Entah darimana ketidak-akuran itu berasal. Mungkin karena mereka berdua terkenal sebagai dosen yang sama-sama ganteng dan cerdas.

"Baik, semua usul sudah ditampung." Direktur mencairkan suasana dengan suara wibawanya. "Kini, saya memiliki berita utama yang sangat penting untuk kita semua."

Beliau diam sejenak, mengambil nafas untuk mengungkapkan berita penting yang dimaksud.

"Apakah anda semua setuju bila mulai tahun depan, akan diadakan program mengabdi. Bagi siapa saja yang ingin segera diangkat menjadi pegawai, maka dia harus mengabdi setidaknya 1 tahun di tempat terpencil, terbelakang, terluar yang minim sekali akses pendidikan."

"Jika lebih dari 60% suara mengatakan ya, maka program tersebut akan dilaksanakan." Ujar direktur.

Semua dosen terkejut dengan berita tersebut. Namun beberapa detik kemudian mereka mulai mengangguk dan berbincang dengan rekannya, menyetujui program itu.

"Itu bagus sekali Pak. Saya mendukung."

"Saya juga mendukung. Sangat bermanfaat untuk daerah-daerah terpencil, jika setengah dari mahasiswa kita dikirimkan kesana."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LanternTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang