Cry.

277 26 2
                                    

"Jadi, sekarang jelaskan padaku, sebenarnya siapa yeoja itu?" Tanya Tuan Oh tegas. Saat ini mereka tengah duduk di ruang tengah. Pesta sudah berakhir beberapa saat yang lalu. Tuan Oh langsung saja menyuruh Luhan dan Sehun duduk di ruang tengah. Bahkan, tuxedo mereka masih melekat pada tubuh masing-masing.

"Dia adalah calon kekasih ku." Jawab Luhan dan Sehun serentak. Mereka berdua saling melempar pandang untuk sejenak lalu, kembali menunduk.

"Bagaimana bisa?" Tanya Tuan Oh lagi.

Hening untuk sesaat. Baik Luhan maupun Sehun masih sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tuan Oh menghela napas, untuk meredam emosinya, "Aku bertanya pada kalian." Ucap Tuan Oh dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

"Kami tidak tahu, appa." Akhirnya Luhan membuka suara. Suaranya terdengar pelan.

Tuan Oh beralih untuk memijat pelipisnya. Tiba-tiba saja, kepalanya terasa pening. Ia tak pernah tahu jika kedua anaknya menyukai yeoja yang sama. Dan, ini benar-benar masalah yang sulit menurut Tuan Oh. Nyonya Oh yang tak tahu harus berbuat apa, hanya mengelus punggung Tuan Oh.

"Luhan-ah, Sehun-ah," Panggil Nyonya Oh yang membuat kepala Luhan dan Sehun serempak mendongak, "Kalian, masuklah ke kamar." Sambung Nyonya Oh.

Luhan dan Sehun hanya menurut dengan ucapan Nyonya Oh. Mereka berjalan dengan lesu ke kamar mereka masing-masing.

---

Hari ini, Yoon Mi menjalani aktivitas seperti biasa—kecuali tidak bekerja di classie cafe— tapi, aktivitasnya tidak dilakukan dengan suasana hati yang seperti biasa. Ceria. Hari ini, ia melakukan semuanya dengan semangat seadanya.

Saat ini, Yoon Mi sedang berada di tempat kuliahnya. Dengan penampilan yang sangat tak wajar. Kedua matanya sembab dan terdapat kantung mata disana. Ia sedang berjalan dengan malas ke kelasnya. Berjalan seorang diri di tengah-tengah orang yang sedang berjalan dengan kekasih ataupun temannya. Yoon Mi tak peduli soal itu. Hingga, matanya tak sengaja menangkap dua orang yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. Kyungsoo dan So Hyun.

"Yoon Mi-ya, kenapa kau tidak bersemangat begini?" Tanya Kyungsoo heran.

"Neon gweanchana?" Tanya So Hyun khawatir.

"Nan gweanchana, aku ke kelas duluan. Annyeong." Jawab Yoon Mi malas kemudian, ia melesat melewati kedua pasang kekasih itu. Namun, saat baru saja Yoon Mi berjalan di sebelah Kyungsoo, dengan sigap, Kyungsoo menarik pergelangan tangan Yoon Mi dan menariknya agar berhadapan dengannya dan juga So Hyun.

"Ya! Kyungsoo-ya, apa kau tidak dengar tadi? Aku mengatakan aku baik-baik saja! Sudahlah, jangan ganggu aku." Bentak Yoon Mi. Entahlah, kejadian semalam membuatnya tak bisa mengontrol emosinya.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Yoon Mi menghentakkan tangan yang dicengkram Kyungsoo kuat. Membuat cengkraman Kyungsoo terlepas. Setelah itu, Yoon Mi segera pergi tanpa menatap kedua temannya itu.

Melihat Kyungsoo yang sepertinya sedang menahan amarahnya, So Hyun segera menenangkannya, "Sudahlah. Mungkin, Yoon Mi sedang butuh waktu untuk sendiri."

"Ini aneh, So Hyun-ah. Ia tak biasa membentak orang seperti tadi."

"Tenanglah, mungkin ia punya masalah dan ingin ada waktu untuk sendiri." So Hyun masih berusaha untuk menenangkan Kyungsoo.

Kyungsoo menghela napas, "Arraseo."

----

Yoon Mi membolos dari jam kuliahnya untuk pertama kali. Ia benar-benar tak bisa konsentrasi dengan apa yang dijelaskan oleh dosennya. Jadi, ia pikir, membolos adalah salah satu jalan yang baik untuk menenangkan pikirannya. Saat ini, ia sedang berada di kantin tempatnya kuliah. Ia membeli sekaleng minuman bersoda kemudian berjalan untuk duduk di salah satu bangku yang ada di kantin.

You're My Love, NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang