Big Effect.

263 28 2
                                    

Sesampainya di rumah, Yoon Mi segera masuk ke dalam kamarnya dengan sedikit berlari. Tak memedulikan Baekhyun yang tengah duduk di ruang tengah sambil menonton TV.

"Dasar kurang waras." Cibir Baekhyun sambil melihat Yoon Mi yang masuk ke dalam kamar lalu, menutup pintunya. Kemudian, ia fokus lagi dengan apa yang sedang dintontonnya.

Sedangkan di dalam kamar Yoon Mi, Yoon Mi langsung duduk di pinggir ranjangnya. Ia terus berpikir, kenapa ia bisa dengan mudahnya menerima ajakkan Sehun dan dengan mudahnya ia melupakan ajakkan Luhan. Ia menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia jadi bingung sendiri dengan keputusannya. Haruskah ia pergi dengan Sehun atau dengan Luhan?

Asik dengan pikiran yang berkecamuk di kepalanya, tak sengaja ekor matanya menemukan sebuah objek yang asing. Sedetik kemudian, ia mendongak untuk melihat apa benda itu. Saat Yoon Mi dengan jelas melihat objek itu, ia mengernyit.

Yoon Mi berjalan mendekat benda tersebut yang mana terletak di atas meja riasnya.

"Ige mwoya?" Tanyanya entah pada siapa saat ia sudah mendekat dengan objek tersebut. Kotak putih dengan panjang kurang lebih 60cm, lebarnya kurang lebih 30cm, tingginya yang kira-kira 6cm dan diikat dengan pita berwarna merah. Yoon Mi mengambil kotak itu lalu, membawanya ke atas ranjang.

Yoon Mi mendudukkan dirinya di depan bantal sedangkan, kotak itu diletakkan di depannya.

"Haruskah aku membukanya? Bagaimana kalau isinya ternyata bom?!" Yoon Mi tiba-tiba heboh sendiri saat ia menebak jika isi dari kotak itu adalah bom.

Tapi, bagaimanapun, rasa penasarannya lebih besar daripada rasa takutnya. Dengan cepat, ia memindahkan kotak itu ke pangkuannya lalu, membuka kotak itu perlahan.

"Kyaaa!!! Jeongmal kyeopta!!!" Pekik Yoon Mi histeris saat ia sudah membuka kotak itu dan tahu apa isinya.

"Ya! Jangan berisik, noona!" Teriak Baekhyun dari luar kamar Yoon Mi. Yoon Mi dengan segera menutup mulutnya menggunakan salah satu telapak tangannya. Tetapi, matanya masih saja menatap kagum apa yang ada di depannya saat ini.

Tak sengaja, mata Yoon Mi melihat sebuah note kecil yang berada di belakang penutup kotak itu. Ia segera mengambil note itu dan mulai membaca.

Jika, noona menerima ajakkanku, maka datanglah dan kenakanlah pakaian dan sepatu itu. Jika, tidak, simpan saja.
-Osh.

"Aku 'kan menerima ajakkanmu." Ucap Yoon Mi sambil tersenyum.

Kemudian, ia teringat sesuatu. Ia harus mengabari Luhan tentang ia bisa ikut atau tidak.

To : Luhan oppa.

"Oppa, aku besok tak bisa menemanimu. Aku harus menemani temanku besok, mianhae."

Bukannya, Yoon Mi itu matre atau apa. Ia memang dari awal sudah menerima ajakkan Sehun, bukan? Jadi, ketika ia mendapatkan pakaian serta sepatu dari Sehun, bukanlah alasan kenapa Yoon Mi menyetujui ajakkan Sehun. Lagipula, Yoon Mi awalnya juga tidak tahu bahwa Sehun memberikannya sebuah pakaian dan sepatu.

Tak perlu waktu lama, benda berbentuk pipih itu bergetar lagi.

From : Luhan oppa.

"Ah.. begitu ya? Geuraeyo, gweanchana."

"Aish.. aku jadi merasa tak enak pada Luhan oppa." Gerutu Yoon Mi pada dirinya sendiri.

To : Luhan oppa.

"Jeongmal mianhae, oppa."

To : Luhan oppa.

To : Luhan oppa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're My Love, NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang