We Don't Know.

335 31 2
                                    

Semenjak hari dimana Luhan untuk pertama kalinya mengunjungi classie cafe -tempat Yoon Mi bekerja-, sekarang menjadi rutinitasnya. Setiap jam makan siang, Luhan selalu mengunjungi cafe itu. Ia bahkan repot-repot meminta kepada manager Lee agar ia hanya dilayani oleh Yoon Mi. Bahkan, ia meminta agar Yoon Mi diperbolehkan untuk menemaninya selama ia berada di cafe itu.

Awalnya Yoon Mi bingung mengapa Luhan repot-repot melakukan hal itu. Tapi, seiring berjalannya waktu, ia tak lagi memusingkan hal itu. Ia bahkan menikmati waktu untuk menemani Luhan itu. Ia pikir, disaat seperti itulah, ia bisa meng-istirahatkan tubuhnya yang lelah itu.

Seperti saat ini, Yoon Mi dan Luhan sedang duduk berdua di meja yang selalu ditempati Luhan saat berkunjung ke cafe.

"Yoon Mi-ya, apa kau tak berpikir akan berhenti bekerja disini?" Tanya Luhan.

Yoon Mi tentu saja langsung memamerkan ekspresi herannya, "Memangnya kenapa, oppa?" Tanya Yoon Mi balik.

"Aku pikir bekerja disini terlalu melelahkan untukmu." Jawab Luhan sambil tersenyum.

Inilah yang Yoon Mi suka dari Luhan. Luhan adalah orang yang peduli dan bisa membuat dirinya nyaman jika berada di dekat Luhan. Luhan juga orang yang suka tersenyum.

Tapi, Yoon Mi bingung. Sebenarnya, ia mencintai Luhan atau tidak?

"Eum.. aku juga berpikir akan berhenti bekerja disini sebelumnya. Tapi, mengingat aku belum lulus kuliah, lebih baik aku urungkan saja niat ku terlebih dahulu." Jawab Yoon Mi.

Luhan tersenyum manis. Lalu, tangannya beralih ke pucuk kepala Yoon Mi dan mengusapnya pelan. Lagi dan lagi, Yoon Mi merasa nyaman dengan tindakkan Luhan kepadanya. "Geurae-yo. Jika kau sudah lulus dari kuliahmu, kau bisa bekerja di tempat ku." Ucap Luhan.

Yoon Mi mengembangkan senyumnya, "Gomawo, oppa." Ucap Yoon Mi semangat.

"Apa oppa ingin memesan? Karena, sedari tadi kita hanya mengobrol dan oppa belum memesan apapun." Ucap Yoon Mi saat tangan Luhan sudah berhenti mengusap pucuk kepalanya.

Dan memang benar, Luhan tak memesan apapun sedari tadi. Mereka hanya mengobrol sedari tadi.

Luhan menggeleng pelan, "Tak perlu. Aku datang kemari hanya ingin menemuimu." Ucap Luhan sambil memamerkan senyumnya. Ucapan ini sukses membuat semua yeoja merasa 'terbang' seketika ke langit, tapi tidak dengan Yoon Mi. Ia merasa biasa saja. Yoon Mi hanya merasa senang karena ada yang rela datang ke cafe itu hanya untuk menemuinya saja.

"Oh, arraseo." Ucap Yoon Mi sambil tersenyum.

Luhan melemparkan senyumnya kepada Yoon Mi sejenak lalu, mengalihkan pandangannya ke jam tangan miliknya.

"Ah.. aku harus kembali ke kantor sekarang. Padahal, aku masih ingin berlama-lama disini." Ucap Luhan sambil menunjukkan ekspresi kecewanya diakhir kalimat.

Yoon Mi terkekeh sejenak saat melihat ekspresi manja dari Luhan, "Aish, sudahlah. Oppa lebih baik kembali ke kantor saja." Ucap Yoon Mi sambil tersenyum kecil ke arah Luhan.

"Okay." Ucap Luhan.

Luhan beranjak dari tempat duduknya. Lalu, berjalan ke tempat duduk Yoon Mi. Kemudian, mencium lembut pucuk kepala Yoon Mi. Yang tentu saja membuat Yoon Mi heran untuk seketika.

Luhan melepas ciuman di pucuk kepala Yoon Mi. "Aku pergi dulu." Ucap Luhan kemudian. Tak lupa, ia memberikan Yoon Mi sebuah senyuman sebelum meninggalkan Yoon Mi yang masih mematung disana.

"Ada apa dengan Luhan oppa?"(LahjadikekAADC-_-") Gumam Yoon Mi saat punggung Luhan sudah tak terlihat lagi.

Sometimes, when you feel comfortable with someone, that doesn't mean if you like that person.

You're My Love, NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang