10 JUNI, 2016
"Lo udah belajar Fisika, Bel?" tanya Alle setibanya di depan kelas bertuliskan XI IPA II which is kelas Abel.
"Udah kok," bohong Abel tersenyum lebar. Karena nyatanya, dia tak belajar melainkan mengurusi kafe-nya yang semakin hari semakin ramai. Like honestly, dia lebih senang bekerja dalam kafe mengurusi laporan-laporan sembari mendengarkan lagu-lagu kesukaannya.
Abel terlalu hard working and she loves that. Karena itu, dia lupa akan Ujian Akhir Fisika yang dilaksanakan esok harinya.
"Awas loh kalau dapet nilai jelek," ujar Alle mengacak rambut Abel. Sudah kurang lebih sebulan sejak Alle menyatakan perasaannya kepada Abel. Awalnya mereka menjadi awkward, terlebih Abel yang menolak Alle. Namun, Alle berusaha kembali mencairkan suasana. Lagi pula, Alle yakin, dia bisa mendapatkan hati Abel.
Alle terlalu optimistic, sampai dia tak menyadari bahwa hati yang ingin dia miliki sudah dimiliki oleh orang lain.
Bunyi bel berdering menandakan Ujian Akhir Fisika akan segera di mulai. Abel tersenyum lalu berkata, "Goodluck, Alle," ujarnya.
Alle tersenyum, "Jangan nyontek loh!" canda Alle lalu melambaikan tangannya dan berjalan menuju kelas khusus UAS-nya.
***
"Ibu nggak nyangka kamu nyontek, Bel," ujar Bu Yura selaku Kepala Sekolah SMA Tunas Bangsa.
"Biasa kamu yang selalu ngajarin teman kamu kalau mereka nggak bisa. Tapi sekarang, malah ketahuan menyontek," lanjut Bu Yura menggelengkan kepalanya tak percaya.
Kini, Abel sedang berada dalam ruangan kepala sekolah karena ketahuan menyontek saat Ujian Fisika dilangsungkan.
Saya jarang nyontek, Bu. Makanya saya ketahuan pas nyontek, jawab Abel dalam hati.
Kalau saya sering nyontek juga nggak akan ketahuan, lanjutnya menggebu-gebu.
Namun nyatanya, Abel hanya bisa diam menundukkan kepalanya. Jarinya bertaut menandakan dirinya cemas. Ini pertama kalinya Abel dipanggil oleh Bu Yura karena melanggar aturan.
Nama gue jelek deh, ujar Abel dalam hati.
"Kenapa kamu jadi pencontek sekarang?" tanya Bu Yura menatap Abel tak percaya.
Abel mengerucutkan bibirnya lalu berkata dengan polos, "Saya 'kan baru pertama kali nyontek, Bu! Jadi maklumin aja dong kalau ketahuan. Lagian masa baru sekali nyontek udah dibilang pencontek. Berarti kalau Ibu udah makinglove sama suami Ibu satu kali berarti Ibu itu udah kotor dong!" Mendengar perkataannya sendiri, Abel langsung menutup mulutnya.
Anjir, mati gue, aduh ini mulut kenapa kayak comberan sih!, gerutu Abel dalam hati.
Bu Yura melotot kesal, "Abel! Jaga omonganmu!"
Abel mengeluarkan cengirannya, "Bercanda Bu, suer deh. Itu tadi keceplosan."
"Yaudah deh, Bu. Gini aja. Saya janji deh nggak bakal nyontek lagi. Kasih saya kesempatan kedua," ujar Abel pasrah.
Bu Yura mendelik sinis, "Kamu siapa ngatur-ngatur saya?!"
"Kan saya lagi nawar, Bu," balas Abel kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Us
Teen Fiction"Dan aku membiarkan memori itu pergi menjauh bersama bayang-bayang menyakitkan yang takkan pernah kembali." - Arabella Anya "Kamu takut dilupakan, tetapi kamu melupakan." - Rafa Franco This is forgotten us, di mana aku dan kamu saling melupakan. [S...