Aku tak yakin akan jawaban itu
<')))><
Aku menghempaskan diri diatas kursi diruangan osis setelah melihat penampakan mengerikan diatap
Flashback
Aku pergi menuju atap untuk melihat awan dari sana, sesampainya disana aku tercekat melihatnya
Beberapa mayat tanpa kulit, ada juga daging yang tercincang rapi "sejak kapan ada kasus seperti ini?" Ujarku yang langsung berlali meninggalkan atap sesekali menahan mual yang muncul
Flashback end
'kenapa Seirin memiliki seorang psyco dan memberikannya kepada Rakuzan? Apa mereka telah lelah mengurus anak orang?' Batikku sesekali mengacak-acak rambutku penuh tanda tanya
Drrrrt
Aku langsung mengambil handphone ku dan mengangkat telfon. Dari siapa?
"Moshi moshi?"
'Akashi-kun?'
"Oh, Tetsuya ka, ada apa tumben sekali menelfon"
Aku menerima telfon dari teman sekelasku dimasa smp, entah apa yang ia pikirkan tapi aku dapat merasakan Tetsuya yang bernapas tak teratur
'Akashi-kun, (F/N)-ku— maksudku (L/N)-san apa dia sekelas denganmu?'
"Ya, dia duduk satu bangku denganku, ada apa memangnya Tetsuya?"
'aku lupa mengatakan ini, dia seorang Yandere akut bisa dikatakan psyco, dia akan menyerang siapa-pun ya— maaf Akashi-kun aku ada urusan'
"Oi Tetsuya"
Tuuuuttt
Aku menghela napasku dengan berat akan perlakuan Tetsuya, dan entah kenapa atau tiba-tiba aku mendapatkan sms darinya
To : Akashi Seijuro
From : Kuroko Tetsuya
Subyek : -Akashi-kun, kau tadi membicarakan tentang apa dengan Tetsu-kun? Maaf aku tadi membuat pesta kecil dengannya...
Sekarang ia tengah bermandikan cairan merah yang manis
Akashi-kun hati-hati ya~Sekarang sering terjadi pembunuhan sepihak, dan semoga saja aku tak jatuh padamu, kalau itu terjadi semua orang yang mendekati mu akan berada disurga besoknya
Salam manis
(N/N)-chan ♡"Apa dibenar-benar anak SMA? Dia lebih pantas dipekerjakan sebagai assasin dan membunuh wali kelasnya sendiri" gumanku yang disusul dengan helaan napas lagi dan kemudian aku segera mengerjakan tugas
▲△▼▽◀▶▷▷
Entah pekerjaan ini membuatku lelah
Aku langsung mengemasi barangku lalu pergi pulang kerumahPada saat aku sedang berjalan dikoridor aku mendengar suara teriakan, itu membuatku spontan berlari keasal suara
Dan mendapati—"... kau tadi berbicara apa? Berani sekali kau mengataiku seperti itu, apa masih kurang?"
— (Y/N) yang tengah menyiksa kakak kelas dengan cutter yang tadi dan sang kakak kelas hanya menjerit namun tertahan oleh tangan milik (Y/N)
"(L/N)"
[Reader POV]
Saat aku tengah asyik bermain dengan [Baca : menyiksa] Aritsu-senpai, aku terhenti ketika suara yang memanggil namaku
Aku sedikit menoleh dan mendapati Akashi yang berdiri dengan membawa tasnya, dengan cepat aku langsung menatap Aritsu-senpai
"Tch, senpai~ jika kau mengucapkan kata itu lagi maka lain kali kita main lagi" ucapku yang membiarkan Aritsu-senpai pergi dengan beberapa luka tusukan dan goresan
Aku pun langsung menghampiri Akashi dengan wajah tak berdosa "ada apa Akashi-kun?"
Aku menatap manik heterokomnya dengan polos dan merasa tak bersalah
"Apa yang kau lakukan pada kakak kelasmu sendiri?"
"Apa? Aku hanya bermain dengannya, asal Akashi-kun tahu, dia sudah keterlaluan"
"Keterlaluan seperti apa memang?"
"Dia... mengocehiku berbagai kata sampai menyeret namamu juga, aku tidak akan membiarkan siapapun berani menghina, menyiksa atau semacamnya kepadaku dan kepada orang yang kusuka—" aku langsung menutup mulutku dan dengan cepat berbalik
"Kenapa mulutku bergerak sendiri?! Apa perlu aku potong mulutku?!" Gerutu mu yang didengar oleh Akashi
"(F/N), berbaliklah, tatap aku dan jawab pertanyaanku" suara Akashi yang memerintah membuatku menurut, apa yang terjadi padaku?! Dan KENAPA DIA MEMANGGILKU DENGAN NAMA DEPAN?!
"(F/N), apa kau telah membunuh Tetsuya?" Tanyaku yang membuatku terheran-heran
"Hah?! Mana mungkin aku membunuh sahabat sendiri! Asal kau tahu kalau aku ke Tokyo, pasti aku tak akan bermain dengan [menyiksa] Aritsu-senpai!"
"Kau berani membentakku?"
Kini mata heterokomnya menatapku tajam membuatku sedikit [sangat sedikit] takut
Tapi memang benar bukan? Kalau aku kesana mana mungkin cutter ku bermain dengan Aritsu-senpai"bisa kau berhenti melakukan hal seperti itu? Kau bisa menurunlan reputasi SMA Rakuzan"
"Tidak bisa! Aku dari dulu selalu melakukan ini bahkan Tetsu-kun sudah tidak melarangku untuk hal ini!"
"Kau menantangku?"
glek
Seharusnya aku yang berkata seperti itu!
Hey! Ini hanya perasaanku saja atau Akashi-kun telah berubah menjadi iblis memerintah? Kuharap dibukan jenis Himedere, itu akan sangat menyebalkan, baiklah akan kunamakan Oujidere-san! Itu bagus untuk sang emperor didepanku ini kan..."Kau suka padaku kan?" Dia menjeda kalimatnya "berpacaranlan denganku, tapi kau harus berjanji untuk tidak melakulan hal itu"
Aku langsung mengangguk dengan cepat karena masih menyayangi nyawa sendiri, dan ia mengukir seringai samar diwajahnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.sorry banget kalo Akashi nya OOC...
Ini belum tamat kok...
.
Jan lupa Vote dan commentnya.. ^°^Jangan jadi silent reader atau semacamnya..
Kalo kalian jadi silent reader...
Kuro nggak baka lanjutin nih FF... ^^
