Immortal Doll

1.3K 97 12
                                    

Teng ....

Dentang suara bel mengakhiri kegiatan belajarku di sekolah hari ini. Kupercepat mengabiskan sisa cacatan yang belum kusalin, sebelum kemudian merapikan isi tasku, sama seperti teman-temanku yang lain. Pengajarku meninggalkan kelas setelah kami memberi salam.

Hari-hariku yang biasa di sekolah, berakhir untuk hari ini.

"Yo! Suga-kun, mau ikut ke game center tidak?" tegur seseorang sembari menepuk pundakku.

Aku menoleh, demi mendapati rekan sebangkuku yang tengah menyunggingkan cengiran lima jarinya.

"Tidak, aku sibuk," jawabku sekenanya.

"Aish, jangan begitu! Kau terlalu kaku, Nak. Bersenang-senanglah sedikit, hidup itu perlu dinikmati!" celotehnya bak seorang bapak tua yang bijak. Heh? Sisi mananya yang bijak? Konyol.

"Maaf, mungkin lain kali. Tagihanku akan datang hari ini, bisa gawat jika aku tidak di rumah. Aku tidak ingin mati kehabisan oksigen," balasku sekadarnya, yang akhirnya membuat anak itu mengangguk mengerti.

"Tinggal sendirian memang repot ya? Baiklah kalau begitu, sampai jumpa besok!" Ia berlari pergi setelah mengatakan hal itu.

Aku menghela napas, sebelum kemudian kusadari bahwa napasku mulai sedikit demi sedikit tersengal. Dengan sedikit terburu, aku meraba saku jaket yang kukenakan. Mengambil sebuah inhaler dan menghirupnya selama beberapa saat.

Ahh, dunia tanpa oksigen memang benar-benar merepotkan. Harus menghirup inhaler setiap satu kali dalam satu jam benar-benar tidak efisien. Tapi ... yahh, tak ada yang bisa kukeluhkan. Toh, beginilah caraku hidup. Cara kami hidup.

Tahun 2XXX, manusia akhirnya menemukan cara untuk menjadi immortal. Memungkinkan hidup untuk jangka waktu yang tak ditentukan. Hidup abadi.

Menyenangkan? Well, biar kukatakan, ini bukanlah sesuatu yang begitu menyenangkan ... setidaknya bagiku.

Setelah penelitian selama bertahun-tahun, akhirnya mereka berhasil menyempurnakan pembuatan boneka yang memiliki sistem tubuh seperti manusia. Human-Doll, begitu mereka menyebutnya. Sebuah "tubuh" yang tak akan mengalami penuaan, memungkinkan seseorang untuk hidup tanpa berubah selama apa pun yang diinginkan.

Pemakaiannya pun dapat dikatakan mudah, meskipun untuk sekarang masih memerlukan uang yang tak sedikit. Untuk bisa mendapatkan tubuh boneka ini, kau hanya perlu mendatangi rumah sakit terdekat untuk memesan sebuah tubuh dan melakukan transpantasi otak.

Ya, transplantasi otak. Tak jauh berbeda dengan transplantasi yang dilakukan pada jantung dan organ-organmu yang lain. Ini hanya sedikit lebih kompleks, namun keberhasilannya telah memiliki persentase yang tinggi. Dan tampaknya, penemuan ini cukup menarik minat orang-orang.

Kau tak akan bisa membedakan mana manusia asli dan mana yang boneka ketika kau berjalan di tengah keramaian. Semua terlihat sama.

Manusia yang tergila-gila akan keabadian.

Meski mereka tak pernah memikirkan, apakah hidup mereka yang abadi itu mendatangkan manfaat untuk manusia lain?

Menyedihkan.

Dan karena keabadian itu, dalam beberapa puluh tahun belakangan ini, jumlah manusia terus bertambah, namun nyaris tak pernah berkurang. Kata "kematian" mungkin akan segera menghilang dari kamus dunia dalam waktu dekat. Entahlah?

Karena banyaknya manusia, kami mulai kekurangan tempat, hingga sedikit demi sedikit, semua wilayah hijau di bumi berubah menjadi bangunan beton pencakar langit. Kami hanya dapat melihat tumbuhan hijau di tempat-tempat tertentu, seperti beberapa terrarium raksasa yang dibuka untuk wahana wisata.

GenreFest: Sci-FiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang